Minggu, 28 Desember 2014

Contoh Skripsi Public Administration:Pengaruh Kemampuan Sumber Daya Manusia Terhadap Pelayanan Kesehatan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelayanan adalah kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau kegiatan yang bersifat jasa. Untuk itu lembaga pemerintah maupun swasta, harus sungguhsungguh melaksanakan pelayanan publik yang baik karena menyangkut kepentingan rakyat secara keseluruhan, dan tidak merugikan masyarakat yang menerima pelayanan tersebut. Namun berbagai pelayanan publik yang disediakan pemerintah masih menimbulkan banyak permasalahan. Pelayanan yang diberikan masih memiliki banyak kelemahan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini seharusnya tidak akan pernah terjadi mengingat orientasi pelayanan publik bukanlah mencari keuntungan melainkan kepuasan pelanggan yang dalam hal ini adalah kepuasan masyarakat. Pelayanan dalam bidang kesehatan adalah salah satu bentuk pelayanan konkrit pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah. Kesehatan merupakan investasi yang sangat penting bagi masyarakat, karena tanpa masyarakat yang sehat jasmani dan rohani maka pembangunan suatu negara tidak akan dapat berjalan dengan lancar. Masalah kesehatan adalah masalah yang paling mendasar yang harusnya ditanggapi dengan serius oleh pemerintah. Dengan demikian, agar pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat dapat memuaskan, maka banyak faktor yang harus diperhatikan. Salah satunya sumber daya manusia kesehatan yang pada satu sisi adalah unsur penunjang utama dalam pelayanan kesehatan, pada sisi lain, ternyata kondisinya 2 saat ini masih jauh dari kurang, baik pada kuantitas maupun kualitasnya. Perlu kita ketahui bahwa dengan tingginya tingkat kemampuan sumber daya manusia tersebut, maka pelaksanaan kegiatan pelayanan akan tercapai dengan maksimal (Moenir, 1992:231). Untuk itu lembaga pemerintah harus sungguh-sungguh meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang handal dalam memasuki era globalisasi ini, karena semakin berkembangnya masyarakat, maka semakin banyak masyarakat yang memerlukan pelayanan. Masalah yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah mengenai SDM kesehatan ini adalah kurang efisien, efektif, dan profesionalisme dalam menanggulangi permasalahan kesehatan. Masih lemahnya kemampuan SDM kesehatan dalam membuat perencanaan pelayanan kesehatan serta sikap perilaku mereka dalam mengantisipasi permasalahan kesehatan yang terjadi, ternyata tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Yang mana dapat dilihat dengan masih tingginya tingkat penyalahgunaan wewenang, masih adanya praktik KKN, serta masih lemahnya tingkat pengawasan terhadap kinerja aparatur pelayanan publik dalam menjalankan sistem pelayanan kesehatan. Sehubungan dengan masalah ini, Koentjaraningrat (1985:40), mengatakan Para dokter dan karyawan pelayanan kesehatan jarang mencoba mencari kesalahannya pada diri sendiri, dan mempersoalkan kualitas pelayanan kesehatan biomedik di Indonesia. Dengan kualitas disini tidak hanya dimaksudkan keusangan teknologi, tidak adanya peralatan kedokteran yang mutakhir, atau kurangnya obatobatan, melainkan juga sikap para karyawan pelayanan kesehatan terhadap 3 penduduk yang mungkin kurang memberi perangsang positif, serta birokrasi dari sistem pelayanan kesehatan yang lamban. Dalam menjalankan pelayananan umum yang lain, pelayanan kesehatan yang diberikan pemerintah juga kondisinya masih jauh dari memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari masyarakat yang lebih suka untuk menggunakan pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pihak swasta meskipun tergolong lebih mahal dari pada menggunakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah yang tergolong lebih murah dan terjangkau. Hal lain yang dapat membuktikan bahwa masyarakat lebih suka untuk menggunakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak swasta adalah semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Dimana setiap tahunnya dilaporkan terjadi peningkatan jumlah penduduk yang berobat ke luar negeri (Penang/Malaysia dan Singapura). Pada tahun 2003 jumlah orang Indonesia yang berobat ke RS Lam Wah Ee sekitar 12.000 orang atau sekitar 32 pasien per-hari sedangkan di RS Adventist sekitar 14.000 orang atau sekitar 38 pasien per-hari. Angka ini meningkat sampai dengan Juni 2004 menjadi 10.000 orang atau 55 pasien per-hari. Untuk Singapura, angka ini lebih tinggi dimana sekitar 75.000 orang pergi berobat pada tahun 2003. Lebih lanjut diperkirakan bahwa rata-rata 1000 orang warga berobat ke Penang setiap bulannya dan laporan bahwa setiap tahunnya kedua negara itu mendapat devisa sekitar 400 juta dollar AS dari warga yang berobat (www.google.comdiunduh tanggal 7 April 2008 pkl 13:17). 4 Dari keadaan ini ada beberapa point yang dapat disimpulkan seperti: pertama, masih kurangnya kesiapan Propinsi Sumatera Utara menghadapi era globalisasi terutama dalam bidang kesehatan; kedua, adanya krisis ketidakpercayaan dari masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan dimana semakin seringnya muncul dugaan malpraktik dan salah diagnosis oleh petugas kesehatan. Namun dalam menjalankan program pelayanan kesehatan di rumah sakit, tidak sedikit pula masalah yang akan dihadapi. Dengan kata lain, terdapat banyak faktor dan determinan yang mempengaruhi keberhasilan sistem pelayanan kesehatan. Menurut Azwar (1993:160) paling tidak ada 3 (tiga) faktor pembentukan sistem pelayanan kesehatan, yaitu: 1. Kemampuan, yang dapat berupa kondisi fisik, biologis dan psikis. 2. Sumber, yang terdiri dari sumber daya manusia, modal dan sumber daya alam. 3. Tata cara, yang berupa ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketiga komponen ini saling terkait satu sama lain. Kelambanan pelayanan kesehatan misalnya, seringkali disebabkan oleh tidak memadainya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipakai. Tidak jarang pula bahwa kualitas sumber daya pelaksana atau petugas kesehatan menimbulkan dorongan yang tinggi bagi masyarakat untuk menggunakan pelayanan suatu rumah sakit tertentu. Bahkan diantara petugas kesehatan sering menyalahkan orang lain sebagai penyebab tidak terorganisirnya pelayananrumah sakit. 5 Untuk itu Kmanto (1994:2) mengatakan bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu berarti rumah sakit tersebut harus dapat memberikan pelayanan yang cepat, akurat dan sesuai dengan kemajuan teknologi kedokteran, sehingga dapat berfungsi sebagai pusat rujukan bagi rumah sakit lainnya. Sedangkan pelayanan kesehatan yang terjangkau berarti dapat melayani segala lapisan masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah, baik dari segi biaya maupun jarak ke pusatpusat pelayanan. Inilah yang memberi sifat pelayanan sosial pada rumah sakit pemerintah. Menjelang era pasar bebas atau dikenal AFTA (Asean Free Trade Assosiation) diperlukan kesiapan yang mantap dari semua sektor, termasuk sektor kesehatan khsnya rumah sakit. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit, diantaranya adalah akreditasi rumah sakit yang ada saat ini mulai dituntut oleh masyarakat pengguna jasa pelayanan rumah sakit (Departemen Kesehatan RI, 1990)(www.google.comdiunduh tanggal 7 April 2008 pkl 13:17). Rumah sakit merupakan salah satu mata rantai didalam pemberian pelayanan kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai suatu keseimbangan yang dinamis mempunyai fungsi utama melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan serta sebagai tempat penelitian berdasarkan surat keputusan. Dalam hal pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik merupakan salah satu organisasi atau badan yang menyediakan pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Dan sebagai Rumah Sakit rujukan 6 untuk wilayah Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau. Rumah Sakit Adam Malik juga memiliki visi “menjadi pusat unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan serta pusat rujukan kesehatan wilayah Sumatera bagian Utara dan Tengah pada tahun 2010 yang bertumpu pada kemandiriaan”. Untuk mendukung semua itu tentunya Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik memerlukan sumber daya manusia (pegawai), baik itu para medis maupun pegawai yang lainnya yang turut memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena sumber daya manusia (pegawai) merupakan kunci utama suatu organisasi didalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Contoh Skripsi Public Administration:Pengaruh Kemampuan Sumber Daya Manusia Terhadap Pelayanan KesehatanDownloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini


Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.