BAB PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Infertilitas merupakan suatu masalah sistem
reproduksi yang melanda seluruh dunia.
Menurut The International Committee for Monitoring Assisted Reproductive Technology (ICMART) dan World
Health Organization (WHO) tahun 2009
menyebutkan definisi infertilitas secara klinis bahwa infertilitas merupakan suatu penyakit sistem reproduksi
yang ditetapkan dengan adanya kegagalan
mencapai kehamilan klinis setelah 12 bulan atau lebih melakukan hubungan seksual secara regular tanpa
menggunakan alat kontrasepsi (Zegers et al.,
2009). Pada tahun 2010, diperkirakan sebanyak 48,5 juta pasangan di dunia yang mengalami masalah infertilitas
(Macarenhas et al., 2012). Infertilitas sangat tidak diinginkan oleh pasangan suami istri
manapun yang mendambakan kehadiran anak dalam kehidupan keluarganya.
Masing-masing individu dari pasangan
suami istri memiliki peran yang signifikan dalam kejadian infertilitas ini (Aryoseto, 2009). Menurut World Health
Organization (WHO) menyebutkan bahwa
dari seluruh kasus infertilitas yang ada, sekitar 50% dipengaruhi oleh faktor dari pria pasangan tersebut (Singh dan
Ashok, 2011).Untuk kasus infertilitas, World
Health Organization (WHO) telah menetapkan parameter standarisasi dalam
pemeriksaan analisa sperma, yang menguraikan
karakteristik spermatozoa yang normal. Standar WHO tersebut menetapkan bahwa motilitas sperma merupakan
faktor yang berperan penting dalam
penentuan spermatozoa yang normal (Singh dan Ashok, 2011).
Menurut World Health Organization
(WHO) tahun 1999, menyebutkan bahwa
penghitungan jumlah leukosit pada cairan semen menjadi komponen standar dalam analisa sperma untuk menentukan
kualitas sperma (Sharma et al., 2001).
Beberapa studi menemukan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara keberadaan leukosit dengan hasil pemeriksaan
analisa sperma, terutama pada motilitas
sperma (Sabanegh et al.,2011).
Contoh makalah Leukosit merupakan
unit aktif dari sistem pertahanan tubuh manusia.
Keberadaan leukosit dalam semen
adalah hal fisiologis. Pada setiap ejakulat yang dikeluarkan, hampir selalu dapat ditemukan
leukosit yang keluar melalui epididimis
selain sebagai pertahanan tubuh juga memiliki peranan penting dalam sistem kekebalan dan fagositik sperma
abnormal. Menurut World Health Organization (WHO) bila ditemukan jumlah leukosit yang
meningkat hebat dengan jumlah lebih dari
1 juta leukosit permiliter dikatakan bahwa keadaan tersebut merupakan suatu kondisi yang disebut
dengan leukositospermia (Aziz et al.,
2004). Prevalensi leukositospermia sangat sering dijumpai pada pria infertil dan pada kondisi peradangan yang sangat
berkorelasi dengan kualitas semen yaitu terganggunya
motilitas sperma dan kapasitas fertilisasi in vitro serta mengakibatkan menurunnya transport dan
ketahanan sperma pada saluran reproduksi
wanita (Sharma et al.,2001).
Pengaruh keberadaan leukosit pada
cairan semen dengan patogenesis infertilitas
pada pria terkait dengan kualitas sperma masih kontroversial, meskipun insidensinya tinggi pada kasus-kasus
infertilitas. Studi terbaru menunjukkan
bahwa leukosit memiliki dampak yang negatif pada kualitas semen sebagai akibat dari kehadiran reactive oxygen
spesies (ROS), yang diproduksi terutama
oleh leukosit. Keberadaan reactive
oxygen spesies (ROS) ini sangat berbahaya
bagi spermatozoa. Sedangkan pada penelitian Tomlinson et al., tidak menemukan korelasi antara jumlah leukosit
dalam cairan semen dengan penurunan
kualitas sperma terutama pada motilitas sperma (Lackner et al.,2010).
Oleh karena itu, dilakukan
penelitian mengenai hal tersebut dengan tujuan untuk mengetahui hubungan jumlah leukosit pada
cairan semen dengan motilitas sperma
pada pasangan infertil di Rumah Sakit Adenin Adenan Medan.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di
atas, dapat dirumuskan suatu masalah
penelitian sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan jumlah leukosit dalam cairan semen dengan motilitas sperma
pada pasangan infertil di Rumah Sakit
Adenin Adenan Medan? Contoh makalah 1.3.
Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum: Mengetahui
hubungan jumlah leukosit dalam cairan semen dengan motilitas sperma pada pasangan infertil di
Rumah Sakit Adenin Adenan Medan.
1.3.2 Tujuan Khcontoh makalahs: Yang
menjadi tujuan khcontoh makalahs dalam penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui jumlah pasien infertil di Rumah Sakit Adenin Adenan Medan
periode 1 April 2012 sampai 31 April
2013.
2. Mengetahui jumlah sperma pada berdasarkan
hasil pemeriksaan analisis sperma pada
pasien infertil di Rumah Sakit Adenin Adenan Medan.
3. Mengetahui jumlah leukosit berdasarkan hasil
pemeriksaan analisis sperma pada pasien
infertil di Rumah Sakit Adenin Adenan Medan.
4. Mengetahui persentase motilitas sperma
berdasarkan hasil pemeriksaan analisis sperma
pada pasien infertil di Rumah Sakit Adenin Adenan Medan.
1.4. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
sumbangan bukti dalam upaya menerangkan hubungan
antara jumlah leukosit dengan motilitas sperma pada pasangan infertil.
2. Hasil penelitian ini dapat
dijadikan acuan bagi para klinisi (praktisi analisa sperma).
3. Untuk memperkuat dugaan
infertilitas pada pasien dengan diagnosa sementara infertilitas.
4. Penelitian ini dapat menjadi
landasan untuk penelitian lebih lanjut.
0 komentar:
Posting Komentar