Rabu, 18 Februari 2015

Download Skripsi Kedokteran:Prevalensi dan Derajat Terjadinya Pruritus pada Pasien Hemodialisis

BAB PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fungsi ginjal amatlah vital bagi kelangsungan homeostasis tubuh. Ginjal berfungsi untuk membuang zat-zat sisa tubuh serta mengatur volume dan konsentrasi elektrolit darah. Mengingat fungsi tersebut, kerusakan ginjal bisa berarti masalah bagi pasien. Beberapa masalah yang dapat timbul mencakup asidosis metabolik dan hipertensi (Sherwood, 2001).Penyakit gagal ginjal kronis merupakan salah satu penyakit kronik dengan prevalensi terbesar di dunia (Sherwood, 2001). Prevalensi dan insiden penyakit gagal ginjal kronis meningkat secara drastis selama beberapa dekade ini di dunia. Pada tahun 2003, ada lebih dari 320.000 orang dengan stadium akhir di Amerika Serikat, dan prevalensi diprediksikan meningkat menjadi 650.000 pada tahun 2010 dan 2 juta orang pada tahun 2030 (Patel et al, 2007). Pada penyakit gagal ginjal kronis pasien mengalami penurunan fungsi ginjal yang persisten dan ireversibel (Mansjoer, 2001). Oleh sebab itu, terapi ditujukan untuk mempertahankan fungsi ginjal dengan berbagai metode seperti dialisis dan transplantasi ginjal (Sherwood, 2001) Departemen Internal Medicine Lund hospital(2005) menyatakan bahwa pada terapi hemodialisis, fungsi ginjal dalam membersihkan dan mengatur kadar kadar plasma darah digantikan oleh mesin. Proses ini harus dilakukan secara rutin dan berkala oleh pasien (berkisar antara 1-3 kali seminggu), namun cukup efektif menjaga homeostasis tubuh pasien. Karena ke efektifannya, sampai saat ini terapi hemodialisis masih digunakan sebagai terapi utama dalam penanganan penyakit ginjal kronik.Namun dalam pelaksanaannya, terapi hemodialisis ternyata memiliki banyak efek samping atau komplikasi. Komplikasi utama hemodialisis adalah ketidaknyamanan pasien karena proses hemodialisis memakan waktu yang lama (3-5 jam) dan harus dilakukan cukup rutin. Masalah lainnya adalah masalah finansial, mengingat biaya yang tidak kecil. Namun, di luar komplikasi – komplikasi psikologis dan ekonomis tersebut, ternyata masih didapati banyak komplikasi medis yang cukup merugikan bagi pasien. Dari sekian banyak komplikasi medis, yang cukup sering dialami pasien adalah pruritus (Singh dan Brenner, 2005).Menurut Young, et al pada tahun 1970-an, 85 % pasien yang menjalani hemodialisis mengalami pruritus. Sebuah studi di Jerman melaporkan 22 % pasien mengalami pruritus pada tahun 2000 (Patel et al, 2007). Sebuah penelitian dilakukan oleh Widiana et al(2003) dalam Prasetya (2009) di RSCM Jakarta menunjukan bahwa 71,4 % pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis secara rutin ternyata mengalami pruritus sedangkan Patel et al (2007) menyatakan bahwa prevalensi dari pruritus yang berhubungan dengan hemodialisis berkisar antara 22%-90%. Prevalensi berkurang karena adanya perbaikan dari teknik dan manajemen pasien. Mekanisme yang mendasari pruritus pada pasien hemodialisis masih belum bisa diuraikan secara pasti, Namun komplikasi tersebut terbukti telah mengganggu kualitas hidup pasien (Widiana et al, 2003 dalam Prasetya, 2009). Berdasarkan prevalensi yang ada, insidensi terjadinya pruritus pada pasien hemodialisis cukup tinggi. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang angka kejadian terjadinya pruritus serta derajat keparahannya pada pasien hemodialisis di RSUP H. Adam Malik .1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: seberapa besar insiden terjadinya pruritus pada pasien hemodialisis dan berapa derajat keparahan pruritusnya ? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum Untuk mengetahui Prevalensi terjadinya pruritus dan derajat keparahannya pada pasien hemodialisis.1.3.2. Tujuan khs : 1. Untuk mengetahui angka kejadian hemodialisis pada pasien hemodialisis.2. Untuk mengetahui derajat keparahan pruritus yang di alami pasien hemodialisis.1.4. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu: 1.4.1. Sebagai sarana pendidikan dalam proses melakukan penelitian, melatih cara berpikir yang sistemik, dan meningkatkan wawasan mengenai terjadinya pruritus pada pasien hemodialisis.<h2>Contoh Skripsi Kedokteran:Prevalensi dan Derajat Terjadinya Pruritus pada Pasien Hemodialisis</h2><h2 style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 11.5pt;"><span style="color: #555555;">Downloads Versi PDF >>>>>>></span><span style="color: blue;"><a href="http://skripsieceran.blogspot.com/p/pemesanan.html" target="_blank">Klik Disini </a></span></span></h2>

Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.