BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang LCMV (Lympocytic
Choriomeningitis Virus) adalah
satu-satunya virus yang dapat menembus dinding plasenta dalam
rahim. Seorang janin dalam rahim yang terinfeksi
penyakit ini biasanya
lahir dalam keadaan
cacat atau bahkan meninggal.
Jika sistem imun
dalam tubuh melemah,
maka kemampuan melindungi
tubuh juga berkurang,
sehingga menyebabkan patogen,
termasuk LCMV dapat berkembang
dalam tubuh.
Sistem
imun adalah ibarat
departemen pertahanan beserta
pasukan tentaranya (terdiri
dari : Sel
Limfosit-Monosit, Sel-B, Sel-T,
dan sebagainya), Dengan
keberadaan sistem imun
yang salah satunya
berupa sel-T CD- + .
Sementara otak ibarat Panglimanya. Secara
alamiah, saat ada sistem tubuh yang terganggu
atau ada penyusup,
otak akan menerima
laporan dari sistem
tersebut melalui sistem
penghubung seperti sistem syaraf, cairan tubuh atau aliran darah.
Kemudian
otak akan memeriksa
apakah gangguan itu
sudah pernah terjadi
atau berada dalam memorinya atau
belum. Selanjutnya otakakan memerintahkan selsel imun untuk bersiaga dengan
memperbanyak diri, jika perlu memperkuat diri.
Jika
gangguan atau penyusupan
itu terdeteksi merupakan
ancaman bagi tubuh maka
kesiagaan itu berganti dengan aksi penyerangandan penyergapan langsung ke pokok permasalahan. Masalahnya,
pendeteksian inidipengaruhi oleh memori sistem
imun itu sendiri, jika penyusup itu pernah masuk sebelumnya dan pernah 1 2 diatasi,
pasti akan lebih
cepat dideteksi dan
disergap. Akan tetapi
jika belum, tubuh baru
akan bisa menang
setelah beberapa kali sistem imun
memperbanyak diri lagi,
karena keadaan menyerang
dan mati, maka
sebenarnya sistem imun berusaha
menyimpan memori tentang penyusup tersebut.
Islam mengajarkan bagaimana cara menjaga diri
dan kesehatan tubuh serta memeliharanya. Sebagaimana
yang disabdakan oleh
Rosulullah SAW yang menceritakan
bagaimana pentingnya kedudukan kesehatan (Al Jauziyah, 1994: 1).
Dari Ibnu Abbas RS. Ia berkata: ”Seorang Arab
dusun kepada Rasulullah SAW. Lalu ia
bertanya kepada Rasulullah: ’Apakah yang (baik) aku minta kepada Allah
setelah selesai melakukan
shalat lima waktu?’
Rasulullah menjawab: ’Mintalah
kesehatan.’ Orang Arab
dusun itu masih
tetap mengulangi pertanyaannya.
Maka untuk yag
ketiga kalinya Rasulullah
mengatakan: ’Mintalah kesehatan
dunia dan di akhirat.’ ” Allah
menciptakan manusia dengan bentuk yang sangatsempurna dengan diletakkannya sistem imun pada tubuh agar
dapat terhindar dari berbagai penyakit, sebagaimana
firmanNya dalam surat At-tin [95] ayat 4.
ô ‰s )s 9
$u Ζø )n =y { z ≈| ¡ΣM }$ # þ ’Î û Ç | ¡ô mr & 5 ΟƒÈ θø )s ? ∩⊆∪
Artinya: “Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” Sehingga dengan
demikian, hal ini
menunjukkan bahwa kesehatan merupakan nikmat Allah yang terbesar bagi
hambaNya setelah nikmat Iman dan Islam serta pentingnya menjaga kesehatan dari
hal-hal yang dapat membahayakan tubuh.
Dewasa
ini semakin banyak
disiplin ilmu yang
menggunakan model matematika
maupun penalaran matematika
sebagai alat bantu dalam 3
menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi. Penggunaan model matematika telah banyak
membantu menyelesaikan masalah-masalah di
berbagai bidang sains, ekonomi dan teknik. Dengan matematika
diharapkan akan diperoleh solusi akhir yang
tepat, valid dan dapat diterima secara ilmiah
oleh dunia ilmu pengetahuan.
Pemodelan matematika merupakan salah satu cara
untuk mengetahui sistem imun dalam
menghadapi LCMV.
Berdasarkan
paparan di atas,
penulis ingin mengangkat
tema tulisan ini dengan
judul ” ANALISIS MODEL MATEMATIKA PADA
SISTEM IMUN DENGAN LCMV (LYMPOCYTIC
CHORIOMENINGITIS VIRUS)”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar
belakang di atas,
maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana analisis pembentukan
model matematika pada
sistem imun dengan LCMV? 2.
Bagaimana analisis model matematika pada sistem imun dengan LCMV? 1.3
Tujuan Pembahasan Berdasarkan rumusan
masalah di atas,
maka tujuan dari
pembahasan ini adalah: 1.
Mengetahui analisis pembentukan model matematika pada sistem imun dengan LCMV.
4 2. Mengetahui hasil analisis model matematika
pada sistem imun dengan LCMV.
1.4
Batasan Masalah Dalam penulisan
ini, penulis menganalisis model matematika pada sistem imun
dengan LCMV dengan
menggunakan semua parameter yang berperan
di dalam model
tersebut, kemudian diinterpretasikan dan
memberikan batasan pembahasan pada sistem imun khususnya pada
sel-T CD + dengan epitop NP118 dan
epitop GP283 dengan LCMV. Dengan menggunakan fungsi aktifasi f, sebagai berikut: ≥ < ≤ < = off off on on T t T t T T t t f jika jika jika ) ( Parameter-parameter Ton dan
Toff adalah waktu antara
konsentrasi virus dianggap
cukup besar untuk
memperbolehkan peningkatan jumlah
sel-T maksimal. Parameter
Ton akan ditunjukkan sebagai
penambahan waktu. Pada model ini,
yang kita sebut
dengan model on-off
atau model dasar, kami mengesampingkan
sub-populasi naive dan menganggap bahwa antara waktu 0 dan waktu Ton, semua antigen tertentu naive menjadi
aktif.
1.6 Metode Penelitian Metode
yang digunakan dalam
skripsi ini adalah
metode penelitian pustaka
(Library research), yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari berbagai
sumber seperti buku, jurnal, atau makalah-makalah. Penelitian dilakukan dengan
melakukan kajian terhadap
buku-buku diferensial dan
jurnal-jurnal atau makalah-makalah yang
memuat topik tentang
sistem imun dan
LCMV (lympocytic choriomeningitis virus).
Langkah selanjutnya adalah
mendalami, mencermati, menelaah,
dan mengidentifikasi pengetahuan
yang ada dalam kepustakaan,
langkah-langkahnya adalah: a. Memformulasikan model real (identifikasi
masalah).
b.
Mengasumsikan untuk model sistem imun dengan LCMV.
c.
Memformulasikan masalah matematika.
d.
Menyelesaikan masalah matematika.
e.
Menginterpretasikan model matematika pada sistem imun dengan LCMV.
f.
Validitas model matematika pada sistem imun dengan LCMV.
g.
Menganalisis parameter ketika diperoleh grafik.
h.
Membuat kesimpulan.
6 1.7 Sistematika Pembahasan BAB I:
Pendahuluan Pada bab ini penulis
paparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
pembahasan, batasan masalah,
manfaat pembahasan, metode penelitian serta sistematika pembahasan.
BAB II: Kajian Pustaka Penulis
membahas tentang landasan
teori yang dijadikan
ukuran standarisasi dalam
pembahasan pada bab
yang merupakan tinjauan teoritis
yang terdiri atas
persamaan diferensial, persamaan
diferensial linier, sistem
persamaan diferensial linier,
LCMV, sistem imun
serta pentingnya menjaga
kesehatan dalam kajian Islam.
BAB III: Pembahasan Pembahasan pada bab ini yaitu tentang
pembentukan model matematika pada LCMV,
analisis model matematika, Interpretasi model matematika pada Sistem Imun dengan LCMV dan pemodelan
matematika dalam prospektif islam.
BAB IV: Penutup Penulis pada bab ini membahas tentang
kesimpulan dari hasil penelitian serta
saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 7 BAB
II KAJIAN PUSTAKA 2.1
Persamaan Diferensial Definisi 1.
Persamaan
diferensial adalah persamaan
yang memuat turunan
satu (atau beberapa) fungsi yang tak diketahui (Finizio
dkk, 1982 : 1).
Definisi 2.
Sebuah persamaan yang mengandung derivatif atau
diferensial dari suatu atau lebih variabel
terikat terhadap suatu
atau lebih veriabel
bebas disebut persamaan
diferensial (PD). Jika
hanya satu variabel
bebasnya, maka persamaannya disebut persamaan
diferensial biasa. Sedangkan jika variabel bebasnya lebih
dari satu maka persamaannya disebut
persamaan diferensial parsial (Baiduri, 2002: 2).
0 komentar:
Posting Komentar