BAB PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penyakit Ginjal Kronis (PGK) saat ini masih
menjadi persoalan kesehatan masyarakat,
yang muncul di banyak negara dengan prevalensi yang terus meningkat (Özkan & Ulusoy, 2011). Menurut
Suwitra (2009), PGK pada umumnya
berakhir dengan penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) yang dapat ditangani dengan terapi pengganti ginjal.
Lebih dari 50 juta orang seluruh
dunia sudah diketahui menderita PGK dan
lebih dari satu juta membutuhkan terapi pengganti ginjal (Özkan & Ulusoy, 2011). Menurut Firmansyah (2010), jumlah
pasien PGK yang menjalani terapi pengganti
ginjal meningkat dari satu juta orang tahun 1996 menjadi dua juta orang tahun 2010.
Terapi pengganti ginjal dapat
berupa dialisis (hemodialis, dialisis peritoneal)
dan transplantasi ginjal (Suwitra, 2009). HD adalah terapi yang paling sering digunakan. Diantara pasien PGTA,
sebanyak 66% di Amerika Serikat dan 46%-98%
di Eropa mendapatkan terapi HD(Denhaerynck et al, 2007).
HD diharapkan dapat mencegah kematian pada
pasien PGTA. Namun demikian HD tidak
menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal, HD juga dibarengi oleh beberapa komplikasi. Komplikasi
yang paling sering adalah komplikasi
kardiovaskular (Özkan & Ulusoy, 2011). Komplikasi kardiovaskular ini akan meningkatkan prevalensi morbiditas
dan mortalitas dalam populasi HD, dan
terhitung sebagai penyebab lebih dari 50% kematian, juga akan menurunkan kualitas hidup pasien tersebut.
Komplikasi kardiovaskular
tebanyak adalah hipertensi. Dalam survey terhadap 2535 pasien HD dari 69 unit di
Amerika Serikat, prevalensi hipertensi adalah
86% dan diantara pasien hipertensi itu 88% diterapi dengan antihipertensi ( Agarwal, 2006; Bishu, 2006).
Untuk mencegah komplikasi
kardiovaskular pada pasien PGTA, obat antihipertensi
(OAH) menjadi salah satu pilihan. Target tekanan darah pre-dialisis Contoh makalah adalah kurang dari 140/90 mmHg
dan post-dialisis adalah kurang dari 130/ mmHg
pada populasi HD menurut The Seventh Report of Joint National Committee (JNC VII) (2003) dan National Kidney
Foundation-The Kidney Disease Outcomes
Quality Initiative (NKF-K/DOQI) (2010). Untuk mencapai target tekanan darah ini seringkali monoterapi
OAH tidak cukup efektif dan digantikan
dengan terapi kombinasi (dua agen atau lebih) OAH. OAH lebih dari satu diharapkan mampu untuk mengontrol tekanan
darah pasien ke arah target lebih cepat
dan ketat (bila disertai proteinuria) agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien PGK tersebut (Milliara, 2007).
Walaupun banyak pasien menerima
pengobatan antihipertensi, hanya 30% yang
mendapatkan tekanan darah terkontrol dengan baik, 58% mendapatkan tekanan darah terkontrol jelek, dan 12%
mendapatkan hipertensi tak terkontrol.
(Agarwal, 2006).
Pada pasien HD, mekanisme yang terkait dengan fisiologi
pasien dan terkait dengan dialisis yang
mempengaruhi tekanan darah adalah kompleks dan resiko yang terkait masih kurang dipahami.
Pada PGTA, tekanan darah digambarkan
oleh peran yang kompleks dari volume cairan dan berat badan target pascadialisis, pemberian natrium,
renin-angiotensin-aldosteron dan sistem saraf simpatis, dan faktor eksogen yang beragam,
seperti pemberian agen perangsang eritopoiesis,
jenis dan waktu obat antihipertensi, dan komposisi dialisis (Levin et al, 2009). Hal ini juga dapat mempengaruhi
terkontrol atau tidaknya tekanan darah
pasien HD.
Berdasarkan latar belakang di
atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dan ingin memberikan informasi
bagaimana gambaran pasien PGK dengan
HD regular yang mendapatkan OAH lebih
dari satu di Rumah Sakit Umum Pusat
(RSUP) H. Adam Malik Medan.
Contoh makalah 1.2. Rumusan
Masalah Uraian dalam latar belakang
masalah di atas memberi dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian
berikut: “Bagaimana gambaran pasien PGK
dengan HD regular yang mendapatkan OAH
lebih dari satu di RSUP H. Adam Malik-Medan?” 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1.
Tujuan Umum Mengetahui gambaran
pasien PGK dengan HD regular yang
mendapatkan OAH lebih dari satu di RSUP
H. Adam Malik-Medan.
1.3.2. Tujuan Khcontoh makalahs Yang menjadi tujuan
khcontoh makalahs dalam penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui jumlah pasien PGK dengan
HD reguler yang mendapatkan
OAH lebih dari satu di RSUP H. Adam
Malik Medan.
2. Mengetahui gambaran pasien PGK dengan HD
reguler yang mendapatkan OAH lebih dari
satu di RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan
distribusi frekuensi faktor keturunan.
3. Mengetahui gambaran pasien PGK dengan HD
reguler yang mendapatkan OAH lebih dari
satu di RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan
distribusi frekuensi Diabetes Mellitus.
4. Mengetahui gambaran pasien PGK dengan HD
reguler yang mendapatkan OAH lebih dari
satu di RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan
distribusi frekuensi Interdialytic weight gain (IDWG).
5. Mengetahui gambaran pasien PGK dengan HD reguler yang mendapatkan OAH lebih dari satu di RSUP H.
Adam Malik Medan berdasarkan distribusi
frekuensi pemakaian Eritropoietin (EPO).
Contoh makalah 1.4. Manfaat
Penelitian Hasil Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Bagi
Pemerintah • Dapat memberikan gambaran
pasien PGK dengan HD regular yang mendapatkan
OAH lebih dari satu di RSUP H. Adam Malik-Medan.
•
Dapat meningkatkan mutu pelayanan pada setiap rumah sakit pemerintah.
2. Bagi Pasien • Dapat
memberikan pengetahuan mengenai PGK dengan HD reguler yang mendapatkan OAH lebih dari satu.
3. Bagi Tempat Penelitian • Agar dapat meningkatkan mutu pelayanan di
RSUP. H. Adam MalikMedan.
4. Bagi Peneliti • Untuk memperluas wawasan dan menambah
pengetahuan, sekaligus sebagai wadah
latihan penerapan hasil pembelajaran yang diperoleh selama masa perkuliahan.
Contoh makalah
0 komentar:
Posting Komentar