BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Allah memuliakan manusia dengan akal dan
kemampuan untuk belajar dan menjadikan ilmu sebagai penunjang kepemimpinan
manusia di bumi. Islam datang dengan anjuran agar manusia berpikir, melakukan
analisis, dan melarang untuk sekedar ikut-ikutan atau taklid. Islam menjadikan
berpikir dan belajar sebagai dua aktivitas yang diwajikan untuk pemeluknya
(Qardhawi, 2004: 31).
Islam menganjurkan agar umatnya
menuntut ilmu yang bermanfaat untuk urusan dunia atau agamanya. Karena itulah
memvariasikan ragam belajar agar mencakup segala bidang, baik agama maupun
umum, sastra maupun teknologi, dan mengupayakan analisis berbagai ilmu secara
mendalam, sehingga lahirlah cendekiawan muslim handal yang memiliki
spesialisasi dalam disiplin ilmunya.
Ini di tegaskan dalam al Quran
surat at-Taubah ayat 122: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi
semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari
tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya
(QS. At Taubah:122).
Didorong dan distimulus oleh
studi Al-Quran, kaum muslim memulai pengembangan ilmu matematika dengan
pengetahuan tentang bilangan (ilm al- adad) dan ilmu hitung (ilm al hisab).
Ilmu-ilmu ini menduduki tempat istimewa dalam ilmu pengetahuan Islam. Sumber
kajian-kajian matematika, sebagaimana sumber ilmu pengetahuan lainnya dalam
Islam, adalah konsep Tauhid, yaitu KeEsaan Allah. Kecintaan kaum muslim kepada
matematika langsung terkait dengan bilangan pokok dalam keimanan mereka, yakni
Tuhan Yang Satu (Tauhid) (Rahman, 2007: 111).
Sebagai sarana ilmiah, maka matematika merupakan alat yang memungkinkan
ditemukan serta dikomunikasikannya kebenaran dengan metode ilmiah dari berbagai
disiplin keilmuan. Kriteria kebenaran matematika adalah konsistensi dari
berbagai postulat, definisi, dan berbagai aturan permainan lainnya. Untuk itu
matematika sendiri tidak bersifat tunggal, seperti juga logika, tetapi ia
bersifat jamak.
Ada pendapat terkenal yang
memandang matematika sebagai Servant of science dan sekaligus Queen of science.
Matematika sebagai pelayan karena matematika adalah ilmu dasar yang mendasari
dan melayani berbagai ilmu pengetahuan lain.
Matematika juga disebut sebagai raja karena perkembangan matematika
tidaktergantung pada ilmu-ilmu lain. Banyak cabang dari matematika yang dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir.
Matematika juga mempunyai
beberapa cabang disiplin ilmu yang masing-masing mempunyai fungsi tersendiri, diantaranya,
statistik, diskrit, logika dan sebagainya.
Logika secara etimologi memilikki
arti menurut akal. Dalam bahasa Inggris
adalah Logic yang berasal dari bahasa Yunani logike, kata sifat dari logos yang
berarti ucapan, kata, pikiran yang diungkapkan secara lengkap atau dapat juga diartikan sebagai yang mengandung
ilmu pengetahuan (Kusuma, 1986:1) Logika secara istilah studi tentang metode dan
prinsip untuk membedakan penalaran yang tepat (penalaran yang lurus) dari
penalaran yang tidak tepat atau dapat juga diartikan suatu metode/teknik yang
diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran.
Dalam arti luas logika adalah
sebuah metode dan prinsip-prinsip yang dapat memisahkan secara tegas antara
penalaran yang benar dengan penalaran yang salah. Dalam mengambil kesimpulan
yang benar, logika menawarkan sejumlah aturan atau kaidah-kaidah yang dapat
dilakukan untuk mempelajari dan meneliti apakah sebuah penalaran yang dilakukan
tersebut benar atau tidak (Kusuma, 1986: 1).
Dalam mempelajari logika,
dipelajari juga logika fuzzy. Di dalam logika fuzzy terdapat teori himpunan
fuzzy yang merupakan perluasan dari teori himpunan Tegas. Pada teori himpunan
Tegas (crisp), keberadaan suatu elemen pada suatu himpunan, A, hanya akan
memiliki 2 kemungkinan keanggotaan, yaitu anggota A atau tidak menjadi anggota
A (Chak, 1998 dalam Kusumadewi, 2006: 3).
Suatu nilai yang menunjukkan seberapa besar tingkat keanggotaan sutu elemen (x) dalam suatu himpunan (A), sering dikenal
dengan nama nilai keanggotaan atau derajat
keanggotaan, dinotasikan dengan A (x). Pada himpunan Tegas hanya ada 2 nilai
keanggotaan, yaitu A (x) = 1 untuk x menjadi anggota A; dan A (x) = untuk x
bukan anggota dari A. Dari pemaparan himpunan Tegas tersebut terdapat beberapa
kekurangan untuk menggambarkan keanggotaan suatu himpunan.
Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan maka Lotfi A. Zadeh pada tahun memberikan definisi tentang himpunan fuzzy.
Teori himpunan fuzzy akan memberikan
jawaban terhadap suatu masalah yang mengandung ketidakpastian. Pada beberapa
kasus khusus, seperti nilai keanggotaan yang kemudian akan menjadi 0 atau 1,
teori dasar tersebut akan identik dengan teori himpunan biasa. Himpunan fuzzy
akan menjadi himpunan crisp tegas atau crisp sederhana. Himpunan fuzzy akan
menggambarkan konsep seberapa besar ukuran kekaburan suatu himpunan (fuzzy
measure). Teori himpunan fuzzy juga akan menggambarkan konsep tentang ukuran
kesamaan antara 2 himpunan (similarity measure). Ukuran fuzzy menunjukkan
derajat kekaburan dari himpunan fuzzy. Ukuran kesamaan digunakan
untukmenunjukkan derajat perbedaan
antara dua himpunan fuzzy. Perbedaan antara premis suatu aturan dengan input
fuzzynya kemudian dapat digunakan untuk menentukan nilai (derajat) pada suatu
aturan.
Di dalam logika, dipelajari juga
logika fuzzy, logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu
ruang input ke dalam suatu ruang output.
Selain karena logika fuzzy adalah
logika yang sangat fleksibel dan mudah dimengerti, ia juga dapat bekerjasama
dengan teknik-teknik kendali secara tegas (Dewi, dkk,2004: 2). Di
dalam logika fuzzy, dipelajari juga fuzzy database. Basisdata (database) merupakan
kumpulan dari data yang dapat dicari hubungannya satu dengan yang lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Sistem basisdata (database system) adalah sistem informasi yang mengintegrasikan
kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya
tersedia untuk beberapa aplikasi dalam suatu organisasi. Database
telah menjadi bagian yang menyatu dalam hampir setiap kehidupan manusia. Tanpa
database, banyak sesuatu yang dikerjakan akan menjadi sangat membosankan dan
tidak terstruktur dengan baik, bahkan mungkin menjadi sesuatu yang tidak dapat
dikerjakan. Perpustakaan, universitas, kantor pemerintahan dan bank adalah
beberapa contoh organisasi yang sangat bergantung pada sistem database terutama
pada urutan data ataupun pencarian data.
Software database mulai
bermunculan seiring dengan bertambahnya kebutuhan akan database server. Salah
satu dari pendatang baru dalam dunia database ialah MySQL, sebuah server/klien
database SQL yang berasal dari Skandinavia. MySQL terdiri atas server SQL,
klien program untuk mengakses server, tools untuk administrasi, dan interface
program untuk menulis program sendiri(Hidayat:2003).
Contoh Skripsi Matematika:Sistem Informasi Jurusan Matematika Berbasis Fuzzy Database Model TahaniDownloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
0 komentar:
Posting Komentar