Rabu, 26 November 2014

Contoh Skripsi Kedokteran:Kualitas Hidup Penderita Tinitus pada Pekerja Pandai Besi yang Terpajan Bising



BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Tinitus merupakan sensasi adanya persepsi
suara tanpa sumber suara dari luar
(Erlandsson & Hallberg, 2000; Makar, et. al., 2012), yang biasanya berupa suara berdenging atau berdengung (Rubak, et
al., 2008). Berdasarkan data epidemiologi,
didapati prevalensi tinitus pada orang dewasa secara konstan yakni sebesar 10 sampai 15 persen dari populasi
dunia (Makar et al., 2012). Namun, ditemukan
peningkatan menjadi 29.6−30.3% pada orang tua (Sindhusake,et al., 2003; Xu, et al., 2006; Xu, Bu, Zhou, etal.,
2011). Prevalensi tinitus meningkat mencapai
70%-80% pada orang yang mengalami gangguan pendengaran.
Tinitus disebabkan oleh beragam
penyebab. Tinitus dapat disebabkan oleh gangguan
telinga dalam seperti tuli mendadak dan acustic neuroma, dapat juga disebabkan oleh gangguan lain seperti penyakit
meiere, dan tuli konduktif. Selain itu,
penyebab lain tinitus adalah tinitus idiopatik yang tidak diketahui penyebabnya (Hiller & Goebel, 2007).
Namun, penyebab tersering tinitus adalah pajanan bising (Axelsson & Deepak, 2000).
Penderita dengan tinitus biasanya
telah terpapar dengan pajanan bising (Rubak,
et al., 2008), tetapi tidak selalu (Savastano, 2004). Berdasarkan salah satu studi epidemiologi menunjukan bahwa pajanan bising merupakan penyebab paling sering kejadian tinitus dengan angka
kejadian sebesar 37,8% (Gananca et al.,
2011).
Pekerja yang terpajan dengan
bising biasanya terkena tinitus (Axelsson & Prasher, 2000; Palmer et al, 2002; Sindhusake
et al, 2003; Rubak, et al., 2008).
Berdasarkan studi epidemiologi,
didapati sekitar 33% dari 400 pasien tinitus yang diketahui sebelumnya terpapar bising akibat
pekerjaan (Axelsson & Prasher, 2000).
Tinitus dapat memengaruhi
kualitas hidup penderita dan dikeluhkan sebagai
suatu gejala yang berbahaya (Henry & Wilson, 2001). Sekitar 2,2% penderita mengeluh mengalami gangguan yang
parah. Sekitar 17% dari seluruh populasi
yang menderita tinitus Pada penelitian di Blue Mountains Hearing Study (BMHS) di Australia, dilaporkan sebanyak 64%
mengeluhkan mengalami tinitus yang
sering atau setiap waktu dan 4% merasa sangat terganggu dengan tinitusnya (Sindhusake et al., 2003).
Tinitus memiliki efek yang
signifikan terhadap kualitas hidup penderita.
Tinitus dapat disertai dengan
depresi, kecemasan, insomnia, dan sakit kepala (Nagler, 2003; Nondahl et al., 2007). Beberapa
penderita juga menjadi mudah tersinggung
(Sadlier, et al., 2008). Prevalensi tinitus dengan ganguan tidur terjadi antara 25% dan 60% (Lasisi & Gureje, 2011).
Berdasarkan studi yang dilakukan
oleh Marciano et al. (2003) ditemukan bahwa
sebesar 77% pasien dengan tinitus memenuhi kriteria paling tidak satu dari kriteria gangguan mental DSM-IV. Kegelisahan
dan depresi merupakan gejala yang paling
sering timbul akibat tinitus (Hiller & Goebel, 2007). Menurut Hallam et al. (2004) mengamati bahwa pasien tinitus
melaporkan terdapat peningkatan kegagalan
dalam melakukan tugas sehari-hari dan menjadi melamban dalam mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan
kognisi.
Pengaruh tinitus terhadapkualitas
hidup pasien dapat dinilai melalui tinnitus
handicap inventory(THI). THI merupakan penilaian sejauh mana kualitas hidup pasien telah dipengaruhi. THI dapat
mengevaluasi aspek emosional, fungsional
dan aspek yang membahayakan. Selain itu, THI dapat digunakan sebagai evaluasi praterapi dan pascaterapi
(Ferreira, et al., 2005).
Tinnitus handicap
inventorymerupakan kuesioner paling baru dan terpercaya. THI sangat sering digunakan pada beberapa pertanyaan yang dikembangkan dalam 20 tahun terakhir (Keate,
2011).
THI merupakan kuesisoner yang
dikembangkan oleh Newman dengan dua peneliti
lain pada tahun 1996 dan menjadi kuesioner standar yang digunakan sampai hari ini. THI terdiri dari 25
pertanyaan yang dibagi kedalam 3 kelompok yaitu fungsional, emosional dan yang
membahayakan. Aspek fungsional terdiri dari
11 pertanyaan, aspek emosional terdiri dari 9 pertanyaan, dan aspek yang membahyakan terdiri dari 5 pertanyaan (Keate,
2011; Aksoy, 2013).
Oleh karena itu, peneliti tertarikuntuk
melakukan penelitian mengenai kualitas
hidup penderita tinitus pada pekerja pandai besi yang terpajan bising di kota .
1.2 Rumusan Masalah Bagaimanakah kualitas hidup penderita tinitus
pada pekerja pandai besi yang terpajan
bising di kota ? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1
Tujuan umum Tujuan umum
penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hidup penderita tinitus pada pekerja pandai besi
yang terpajan bising di kota .
1.3.2 Tujuan Khcontoh skripsis Tujuan khcontoh skripsis dalam penelitian ini
adalah: a. Mengetahui banyaknya pekerja pandai besi yang
menderita tinitus.
b. Mengetahui besarnya derajat gangguan kualitas
hidup akibat tinitus pada pekerja pandai
besiyang terpajan bising.
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi: 1. Institusi Kesehatan Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan
informasi mengenai kualitas hidup
penderita tinitus padapekerja pandai besi yang terpajan bising di kota .
2. Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
wawasan dalam penulisan karya tulis ilmiah
serta dapat menambah pengalaman dalam bidang penelitian khcontoh skripsisnya penelitian
mengenai kualitas hidup penderita tinitus pada pekerja pandai besi yang terpajan bising
di kota .
Contoh Skripsi Kedokteran:Kualitas Hidup Penderita Tinitus pada Pekerja Pandai Besi yang Terpajan BisingDownloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini





Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.