Abstrak
PAI
siswa yang sukses dalam bidang akademik dan akidah maupun akhlaknya. Survei
membuktikan bahwa hampir disetiap madrasah memandang keberhasilan kepala
madrasah dilihat dari output madrasah secara nilai akademik atau intelektualnya
saja, dan mengesampingkan faktor SQ (Spiritual Quotient), padahal banyak orang
tua siswa yang berharap agar anaknya yang nakal atau bermasalah dapat teratasi
dengan di sekolahkan di MTs. Hal ini perlu ada peninjauan secara khusus yang
dilakukan dengan sebuah penelitian, dimana dalam peneliti ini kami melihat ada
suatu masalah yang sangat menarik dibalik peran seorang kepala madrasah dalam
meningkatkan Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient) siswa khususnya di MTs
Negeri Kepanjen Malang.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif,
fenomenologis dan berbentuk diskriptif. Peneliti menggunakan metode kualitatif
karena ada beberapa pertimbangan antara lain, menjelaskan menyesuaikan metode
kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataankenyataan ganda,
metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan
responden, metode ini lebih reka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan
banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap polapola nilai yang dihadapi.
Penelitian diskriptif adalah penelitian yang menggambarkan isi data yang ada
dalam penelitian ini yaitu peran kepala madrasah dalam meningkatkan kecerdasan
spiritual (Spiritual Quotient) siswa. Sedangkan fenomenologis adalah aspek
subyektif dari perilaku yang mana peneliti berusaha untuk masuk ke dalam dunia
konseptual yang diteliti sehingga peneliti mengerti apa dan bagaimana suatu
pengertian yang dikembangkan disekitar peristiwa dalam kehidupannya sehari
hari. Bagi peneliti fenomena dapat dimengerti maknanya secara baik apabila
dilakukan interaksi dengan obyek melalui wawancara mendalam dan observasi
pada obyek dimana fenomena tersebut sedang berlangsung. Oleh karena itu
observasi, wawancara dan angket dalam penelitian kualitatif merupakan teknik
yang digunakan dalam pengumpulan data. Untuk melengkapi data yang telah
diperoleh melalui wawancara, angket dan observasi ditambah dengan
dokumentasi.
Diantara peran kepala madrasah yang pertama adalah sebagai educator
yang bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien
disamping juga memberikan motivasi keagamaan yang dapat melejitkan
kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient) siswa, peran yang kedua adalah sebagai manajer pendidikan yang bertugas sebagai pemantau dan pemonitoring kegiatan
akademik maupun keagamaan yang berada disekolah, kepala sekolah dapat
memantau dengan melihat laporan dari bawahan. Peran yang ketiga adalah
sebagai supervisi yang bertugas sebagai motivator dan selalu mengadaan
pembinaan terhadap staf guru dan karyawan agar apa yang dicitacitakan dapat
tercapai dengan baik. Peran yang keempat adalah sebagai leader (pemimpin) yang
bertugas untuk mengarahkan, memantau serta memberikan solusi yang tepat pada
setiap permasalahan yang dihadapi. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah
SAW bahwa kepribadian kepala madrasah sebagai leader akan tercermin dalam
sifatsifat (1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani mengambil
resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil, (7) teladan.
Usaha kepala sekolah MTs Negeri Kepanjen dalam mengotimalkan
kecerdasan spiritual pada Siswa diantaranya adalah pertama, Setiap pagi sebelum
bel masuk berbunyi, diputar lagulagu islami atau ayatayat suci al Qur’an. Kedua,
Sebelum pelajaran atau kegiatan PBM dilaksanakan wajib membaca al Qur’an
dan berdoa. Ketiga, sebelum guru menyampaikan materi kepada siswa, guru harus
menyampaikan pesan / mengingatkan siswa agar para siswa lebih meningkatkan
ibadah dan melaksanakan perintah agama pada awal dan akhir pelajaran.
Keempat, Setiap hari diadakan sholat dhuha dan sholat dhuhur berjama’ah dengan
rolling tiap kelas. Kelima, kepala madrasah menambah jam pelajaran bagi siswa
yang lamban dalam membaca Alqur’an. Keenam, Memberikan skor terhadap
siswa yang melalaikan sholat berjama’ah.
Faktor pendukung kepala sekolah dalam meningkatkan kecerdasan
spiritual (Spiritual Quotient) siswa antara lain : dukungan dari para guru yang
mempunyai kedisiplinan dan keteladanan serta adanya dana operasional yang
mendukung, sedangkan faktor penghambatnya adalah sarana prasarana yang
masih dalam proses pembangunan, sehingga mengakibatkan masih terkendalanya
kegiatan. Selain itu, kendala yang lain adalah kurangnya kesadaran diri dari orang
tua dalam pemantauan siswa untuk mengingkatkan Kecerdasan Spiritual
(Spiritual Quotient) putra putrinya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peran kepala madrasah dapat
menentukan peningkatan kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient) siswa dimana
kepala madrasah harus menggunakan berbagai macam strategi agar anak dapat
terpantau dalam aktivitas spiritualnya beserta belajarnya. Kepala madrasah
menyadari bahwa usaha yang dilakukan baru dapat mengobati di kulit luar nya
saja, belum sampai pada akar permasalahannya, oleh karena itu agar dapat
mendapatkan hasil yang maksimal harus ada kerja sama dan dukungan dari
berbagai macam pihak.
Contoh
Skripsi Akuntansi:Pengawasan Internal Atas Aktiva TetapDownloads Versi
PDF >>>>>>>Klik Disini Artikel terkait skripsi
diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian
kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download
skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh
makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang,
beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis
kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis
contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal
pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir
jurusan akuntansi, contoh skripsi pendidikan agama islam, skripsi fakultas
pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar