BAB PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang HIV/AIDS telah
menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius di abad ke-20. UNAIDS (2004) menyebutkan bahwa saat
ini di dunia terjadi peningkatan jumlah
kasus dengan HIV/AIDS dari 36,6 juta orang pada tahun 2002 menjadi 39,4 juta orang pada tahun 2004. Sedangkan di
Asia diperkirakan mencapai 8,2 juta
orang dengan kasus HIV/AIDS (Kesrepro, 2007).
Indonesia merupakan salah satu negara yang
mengalami peningkatan kasus yang cukup
tinggi (AUSAID, 2006). Jumlah kasus AIDS yang dilaporkan dari Januari hingga September 2007 adalah 2190
(Depkes RI, 2007). Terjadi peningkatan
kasus dari Januari hingga Desember 2010, jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 4158 (Depkes RI, 2010).
Secara kumulatif di Indonesia, dari 1 April
1987 hingga 30 Desember 2010 jumlah
kasus AIDS adalah 24131 dan jumlah kematian akibat AIDS adalah sebanyak 4539. Jumlah terbanyak pada penderita
laki-laki yaitu sebanyak 17626 dan 6416
pada perempuan dengan penyebaran tinggi melalui heteroseksual (Depkes RI, 2010).
Sebanyak 50,7% kasus AIDS dari tahun 1987
hingga September 2010, terjadi pada
remaja yang berusia 15-29 tahun (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010). Data ini secara jelas
memberi gambaran bahwa, remaja memerlukan
edukasi dan penyuluhan yang benar tentang penyakit ini supaya tidak terinfeksi oleh HIV.
Sumatera Utara menduduki peringkat ke-9 dari
33 provinsi di Indonesia, dimana
terdapat 507 kasus AIDS dan 94 kematian
disebabkan AIDS telah dilaporkan hingga
Desember 2010 (Depkes RI, 2010). Medan merupakan kota yang memiliki kasus AIDS yang terbanyak di
Sumatera Utara, yaitu sebanyak 581 kasus
dari tahun 1994 hingga April 2009 (Komisi Penanggulangan AIDS, 2007).
Di RSUP H. Adam Malik Medan, jumlah penderita
HIV/AIDS tahun 2008 ditemukan 403 kasus,
tahun 2009 ditemukan 528 kasus, untuk tahun 2010 Contoh skripsi kedokteran ditemukan 2366
kasus, dan untuk tahun 2011 ditemukan 2982 kasus ( Data VCT Pusyansus RSUP. HAM
Medan, 2012).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
remaja (adolescence) adalah mereka yang
berusia 10-19 tahun dan anak muda (youth) adalah mereka yang usia 15-24 tahun. Remaja terbagi dalam 3
kelompok usia yaitu : - Remaja dini (early adolescence) 10-13 tahun -
Remaja pertengahan (mid adolescence) 14-16 tahun - Remaja lanjut (late adolescence) 17-19 tahun Remaja aktif secara seksual dan mereka
seringkali kekurangan informasi dasar
mengenai kesehatan reproduksi, keterampilan menegosiasikan hubungan seksual dan akses terhadap pelayanan kesehatan
reproduksi, sehingga mereka rentan
terhadap masalah kesehatan reproduksi seperti HIV/AIDS (UNFPA, 2000).
Banyak di antara remaja yang kurang atau tidak
memiliki hubungan yang stabil dengan
orangtuanya maupun dengan orang dewasa lain. Mereka lebih senang berbicara dengan sahabat karib tentang
masalah-masalah kesehatan reproduksi
yang menjadi perhatian mereka. Apabila terjadi kecenderungan kearah penarikan diri, sangat mungkin terjadi
tindakan irasional (UNFPA, 2000).
Menurut hasil survey yang telah dilakukan oleh
Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional di 33 provinsi pada tahun 2008, sebanyak 63% remaja di Indonesia usia sekolah SMP dan SMA sudah
melakukan hubungan seksual di luar nikah.
Usia
remaja mempunyai sifat ingin tahu yang sangat besar sehingga menyebabkan mereka mencoba segala sesuatu yang
menurut mereka menarik (Fauzan dan
Sirait, 2002). Jika tidak tersedia informasi yang tepat dan relevan tentang penyakit HIV/AIDS, sikap ingin tahu
mereka bisa menyebabkan mereka masuk ke
dalam sub-populasi berperilaku resiko tinggi. Selain itu, masalah HIV/AIDS pada remaja selain berdampak secara
fisik, juga dapat berpengaruh terhadap
kesehatan mental, emosi, keadaan ekonomi dan kesejahteraan sosial dalam jangka panjang. Hal tersebut tidak hanya
berpengaruh terhadap remaja itu sendiri,
tetapi juga terhadap keluarga, masyarakat dan bangsa pada akhirnya (UNFPA, 2005).
Contoh skripsi kedokteran Menurut Lawrence
Green dan Marshall Kreuter (2005) bahwa pengetahuan seseorang merupakan salah
satu faktor predisposisi yang dapat mempengaruhi perubahan sikap. Pengetahuan yang
benar tentang HIV dan AIDS pada remaja
diharapkan dapat menghindari perilaku beresiko HIV/AIDS.
Pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi dipengaruhi oleh pendidikan, pengalaman pribadi, kebudayaan,
media masa. Remaja yang lebih tahu
tentang kesehatan reproduksi akan
memiliki sikap positif (sikap tidak melakukan
seks bebas), sikap negatif (sikap untuk melakukan seks bebas). Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk membuat penelitian tentang Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV/AIDS
di SMA Negeri 1 Medan.
Karena cara bersikap terhadap suatu objek
ditentukan dari pengetahuan tentang objek
tersebut dan penting bagi kita untuk membuat perencanaan pencegahan HIV/AIDS.
1.2
Rumusan Masalah Bagaimanakah pengetahuan dan sikap remaja tentang
HIV/AIDS di SMA Negeri 1 Medan ? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui gambaran pengetahuan
dan sikap remaja tentang HIV/AIDS.
1.3.2 Tujuan Khcontoh skripsi kedokterans 1. Mengetahui gambaran pengetahuan remaja
tentang pengertian HIV/AIDS di SMA Negeri 1 Medan 2. Mengetahui gambaran pengetahuan remaja
tentangetiologi/penyebab HIV/AIDS di SMA
Negeri 1 Medan 3. Mengetahui gambaran
pengetahuan remaja tentang manifestasi/gejala HIV/AIDS di SMA Negeri 1 Medan 4. Mengetahui gambaran pengetahuan remaja
tentang pengobatan HIV/AIDS di SMA
Negeri 1 Medan Contoh skripsi kedokteran 5.
Mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang pencegahan HIV/AIDS di SMA Negeri 1 Medan 6. Mengetahui gambaran pengetahuan remaja
tentang prognosis HIV/AIDS di SMA Negeri
1 Medan 1.4 Manfaat Penelitian Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1.4.1
Institusi Pendidikan Tempat Penelitian Diharapkan penelitian ini dapat
memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat.
Pihak sekolah dapat melakukan program pendidikan kesehatan seperti
ceramah, dan seminar untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswi tentang HIV/AIDS.
1.4.2
Akademik Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan
menambah pengetahuan siswa-siswi
terhadap penyakit HIV/AIDS termasuk dalam pencegahan tertularnya HIV/AIDS.
1.4.3
Peneliti Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan dalam penulisan karya tulis
ilmiah serta menambah pengalaman dalam bidang penelitian khcontoh skripsi
kedokteransnya mengenai HIV/AIDS.
1.4.4
Masyarakat Khcontoh skripsi kedokteransnya Remaja Diharapkan penelitian ini dapat menambah
pengetahuan masyarakat khcontoh skripsi kedokteransnya remaja mengenai HIV/AIDS.
Contoh skripsi kedokteran
0 komentar:
Posting Komentar