BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Matematika sebagai ilmu hitung yang bukan
hanya menghitung angka-angka tetapi
matematika juga dapat digunakan untuk membaca keadaan-keadaan yang terjadi dalam kehidupan sosial, ekonomi dll.
Matematika merupakan dasar ilmu pengetahuan (basic of science) yang dewasa ini sangat
berkembang pesat baik konsep, teori, maupun aplikasinya. Dalam kehidupan sehari-hari
banyak permasalahan yang harus diselesaikan oleh setiap orang untuk mempertahankan dan
memperbaiki kualitas hidupnya. Tetapi tidak
banyak yang menyadari bahwa dibalik kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menghemat tenaga, sumber daya dan pikiran
itu sangat membutuhkan peranan dari matematika.
Matematika merupakan salah satu
ilmu yang memiliki banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Matematika merupakan bahasa proses, teori dan aplikasi ilmu yang memberikan suatu bentuk dan kemanfaatan.
Kebanyakan orang masih menganggap matematika
sabagai salah satu pelajaran yang ditakuti sehingga tidak banyak orang yang tertarik dan berusaha mempelajari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Padahal, jika ditinjau lebih jauh
matematika selalu dibutuhkan kapan saja dan dimanapun tempatnya. Matematika sebenarnya mengajak
kitauntuk berpikir secarateratur, logis, dan melatih berpikir secara sistematis
sehingga dapat menghasilkan solusi pemecahan yang sesuai.
DalamAl-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat
4 disebutkan bahwa Artinya:” Dan di bumi
ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang
bercabang dan yang tidak bercabang,
disirami dengan air yang sama. kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain
tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)bagi kaum yang berfikir”.
Ayat di atas menjelaskan bahwa di
bumi dan di langit terdapat bagian-bagian yang berdampingan, yang saling berhubungan
antara satu pohon dengan pohon lain, antara
satu tanaman dengan tanaman lain, dan antara satu ilmu dengan ilmu lain. Begitu
pula matematika dengan ilmu-ilmu yang
lain juga sangat berhubungan erat dan saling membutuhkan. Seperti dijelaskan dalamarti
”kami melebihkan sebahagian tanamantanaman itu atas sebahagian yang lain”.
Olehsebab itumatematika memang tidak terlepas dari ilmu-ilmu yang lain dan
sebaliknya ilmu-ilmu lain juga membutuhkan matematika.
Tidak dapat dipungkiri lagi
banyak kegunaan praktis perhitungan matematika yang digunakan dalamkehidupan
sehari-hari. Sains adalah pengetahuan yang disusun secara bersistemmalalui pengamatan, pengkajian
dan percobaan, sedangkan teknologi merupakan
kumpulan pengetahuan yang diturunkan dari sains yang kemudian diterapkan untuk memberikan manfaat langsung
kepadamanusia. Sains tidak akan dapat berkembang
pesat apabila tidak didukung oleh matematika.
Matematika telah banyak
mengajarkanmanusia mengenal dan menjelaskan fenomena-fenomena disekelilingnya. Dengan
matematika, manusia dapat mempelajari sekaligus
mendapatkan pemodelan atas fenomena yang diamati. Fenomena pada matematika setelah ditemukan, perlu pembuktian
berupa penalaran deduktif. Karena konsep,
prinsip (sifat, formula, teorema) terikat satu sama lain dan tidak sekedar
tersusun secara hirarkis. Belajar
matematika merupakan proses merekontruksi konsep-konsep dan prinsip-prinsip sehingga harus aktif dan
selalu dinamis.
Matematika dapat dijadikan
sebagai alatuntuk melakukan kajian dan analisis terhadap fenomena yang selalu berkembang dalam
kehidupan, matematika juga dapat digunakan
untuk membaca/ menafsirkan kepuasan konsumen khususnya pada dunia perdagangan, dalam aplikasinya matematika
sangat berperan khususnya dalam fuzzy Multi
Attribute Decision Making (MADM) untuk mengetahui kepuasan konsumen.
Aplikasi logika fuzzy sudah mulai
dirasakan dalam beberapa bidang, salah satu aplikasi terpentingnya adalah untuk membantu
manusia dalam melakukan pengambilan keputusan.
Aplikasi logika fuzzy untuk pendukung keputusan ini semakin diperlukan tatkala semakin banyak kondisi yang menuntut
adanya keputusan yang tidak hanya bisa dijawab
dengan ”ya” atau ”tidak”, ”benar” atau”salah” tetapi juga separoh ”ya”, separoh
”tidak” atau separoh ”benar” separoh
”salah”.(Kusumadewi, 2004) Dalam logika
fuzzy tidak terlepas dariderajat keanggotaan. Derajat keanggotaan adalah suatu kurva yang menunjukkan
pemetaantitik-titik input data kedalam
nilai keanggotaan yang memiliki interval
antara 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan
adalah pendekatan fungsi.
(Kusumadewi dan Purnomo, 2004:
8). Logika fuzzy merupakan pengembangan dari logika klasik, pengembangan ini dapat
dilakukan salah satunya melalui proses berfikir.
DalamAl-Qur’an manusia
diperintahkan untuk berfikir sebagaimana dalamsurat AlHasyr ayat 21 sbb: Artinya: ” Kalau sekiranya kami turunkan
Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah
disebabkan ketakutannya kepada Allah.
dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir ”.
Penjelasan bahwa ”diturunkan
Al-Qur’an kepada sebuah gunung pasti manusia akan melihat gunung itu tunduk terpecah
belah”. Diumpamakan apabila Al-Qur’an diturunkan
pada sebuahgunung maka gunung itu akan terpecah belah (hancur) karena begitu
dahsatnya keagungan Al-Qur’an dan disitu terdapat tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau
berfikir, perkembangan logika dalam fuzzy juga diperoleh melalui proses berfikir, begitu
juga proses turunnya karunia Allah yaitu Al-Qur’an juga agar manusia berfikir
karenamelalui berfikirpengetahuan dan ilmu kita akan bertambah. Kebanyakan manusia tidak mau
memikirkan itu semua, bahkan merusak apa-apa
yang diciptakan Allah padahal Allahmenciptakan itu semua agar manusia berfikir
akan tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Allah sangat menganjurkan
perniagaan (perdagangan) yang dilakukan suka sama suka, baik, tidak
menyesatkan, dan tidak merugikan orang lain seperti dijelaskan dalam surat An-Nisa’ ayat 29: Artinya: ”
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalanyang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu ” Dalamarti
”janganlah kamu saling memakan harta sesamamu” tersirat makna bahwa manusia
dianjurkan melakukan perdagangan dan bisnis yang jujur, yang tidak merugikan pelangganya, dan harus tetap
memberikan kualitas pelayanan yang optimal kepada konsumen. Nabi MuhammadSAWbisasukses
dalambisnis hanya bermodal kejujuran.
Berdagang cara Nabi Muhammad adalah dengan berjualan kejujuran, keadilan dan menjaga hubungan baik (Afzalulrrahman,
1997: 27). Dalam berdagang Nabi Muhammad
SAWteguh memegang janji. Abdullah bin Abdul Hamzah mengatakan, ”Aku telah membeli sesuatu dari Nabi sebelumia
menerimatugas kenabian. Karena masih ada
suatu urusan, aku menjanjikan untuk mengantarkan padanya, tetapi aku lupa.
Ketika teringat tiga hari
kemudian, aku pun pergi ke tempat tersebut dan menemukan Nabi masih berada disana.”. Beliau
berkata,”Engkau telah membuat aku resah. Aku telah berada disini selamatiga hari menunggumu”
(Antonio, 2007: 89).
Riwayat diatas merupakan bukti
bahwa Nabi Dalamberdagang selalu teguh memegang
janji dan selalu menjaga hubungan baik dengan mitra dagangnya maupun pelanggannya. Nabi Muhammad benar-benar mengikuti
prinsip-prinsip perdagangan yang adil
dalamtransaksi-transaksinya dan beliau telah mengikis habis segala macam praktek yang mengandung unsur-unsur penipuan,
riba, judi, ketidakpastian, keraguan, pengambilan
untung yang berlebihan dan pasar gelap (Afzalurrahman, 1997: 20).
Abu sa’id bercerita, bilal
membawakan sedikit ’barni’(kurma berkualitas terbaik) dan ketika Nabi menanyakan dari manaia
memperolehnya, ia menjawab, ”saya memiliki kurma yang berkualitas rendah, kemudian saya
jual (barter) dua sa’s dengan satu sa’s.” Nabi berkata, ”Oh! Benar-benar riba,
benar-benar riba.” jangan lakukan seperti itu, tetapi jika engkau ingin membeli, jualah
kurma-kurma itu dalam satu transaksi yang terpisah, kemudian belilah denganuang(dirham)
hasil penjualan itu”(Bukhari dan Muslim).
0 komentar:
Posting Komentar