BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang HIV (Human
Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel
darah putih yang bernama sel CD4
sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yangpada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit
walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Menurut Nasronudin (2007),
penyakit infeksi HIV & AIDS masih merupakan
masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia. Masalah yang berkembang sehubungan dengan penyakit infeksi
HIV & AIDS adalah angka kejadian dan
kematian yang masih tinggi. Meskipun telah dicapai berbagai kemajuan di bidang kedokteran dan farmasi,
serta telah berbagai upaya pencegahan
primer maupun sekunder, tetapi angka kesakitan dan kematiannya tetap tinggi.
Menurut WHO, hingga Desember
2000,dilaporkan 58 juta jiwa penduduk dunia
terinfeksi HIV, dalam kurun waktu tersebut 22 juta jiwa meninggal atau 7.000 jiwa meninggal akibat AIDS setiap hari.
Transmisi HIV masih tetap saja berlangsung
hingga kini, 16.000 jiwa terinfeksi baru setiap harinya.
Tingkat penularan HIV di
Indonesia juga semakin meningkat, diproyeksikan
pada tahun 2010 sekitar 400.000 orang menjadi ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS) dan 100.000 meninggal akibat
AIDS. Pada tahun 2015 jumlah ODHA akan
mencapai 1.000.000 dengan kematian 350.000 orang.
Kematian dan kesakitan tersebut
harus dicegah dan ditekan dengan mengubah perjalanana epidemologi HIV & AIDS
diIndonesia demikian yang disampaikan Nafisah
Mboi pada 1 Desember 2006 pada saat memperingati hari AIDS sedunia (Nasronudin.2007. hal 15).
HIV dapat ditularkan melalui 3
cara yaitu secara vertikal (dari ibu ke anak),
secara transeksual (homoseksual maupun transeksual), dan secara horizontal yaitu kontak antar darah (pemakaian
jarum suntik bersama-sama secara bergantian,
tato, tindik, transfusi darah,transplantasi organ, dan lain-lain).
Mardjono (2006) mengatakan bahwa
imunitas adalah keadaan kebal (imun)
terhadap satu infeksi atau efekpatologic suatu substansi. Kekebalan (imunitas) itu merupakan daya ketahanan tubuh
terhadap segala suatu yang asing bagi
tubuh. Imunitas itu bukan suatu pelidung yang statis, seperti halnya tengkorak yang melindungi otak, akan
tetapisuatu daya ketahanan yang dinamis.
Setiap kali ada bahaya
unsur-unsur tertentu dari tubuh digiatkan untuk mengadakan perlawanan/pembelaan. Reaksi tubuh
tersebut disebut reaksi imunologik dan
respon imunologik.
Ketika virus HIV menyerang
sistemimun, maka tubuh tidak akan mempunyai
daya tahan terhadap bakteri dan virus dan hal ini menyebabkan tubuh akan rentan terhadap suatu penyakit. Sehingga
semua penyakit akan bisa masuk ke dalam
tubuh. Islam mengajarkan bagaimana cara menjaga diri dan kesehatan tubuh serta memeliharanya. Sebagaimana yang
disabdahkan oleh Rosulullah SAW yang
menceritakan bagaimana pentingnya kedudukan kesehatan menurut pandangan islam (Al Jauziyah, 1994: 1).
Dewasa ini semakin banyak
disiplin ilmu yang menggunakan model matematika
maupun penalaran matematika sebagai alat bantu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Penggunaan model matematika telah banyak
membantu menyelesaikan masalah-masalah di berbagai bidang sains, ekonomi dan teknik. Dengan matematika
diharapakan akan diperoleh solusi akhir yang
tepat, valid dan dapat diterima secara ilmiah oleh dunia ilmu pengetahuan.
Pemodelan matematika merupakan
salah satu cara untuk mengetahui penyebaran penyakit diantaranya adalah HIV-AIDS.
Berdasarkan paparan di atas,
penulis ingin mengangkat tema tulisan ini dengan judul ”ANALISIS MODEL MATEMATIKA PADA
PENGARUH SISTEM IMUN TERHADAP INFEKSI
VIRUS HIV”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut: 1. Bagaimana model matematika sistem imun
terhadap infeksi virus HIV? 2. Bagaimana analisa dinamik model matematika
pada pengaruh sistem imun terhadap virus
HIV? 1.3
Tujuan Pembahasan Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembahasan ini adalah: 1.
Memodelkan respon imun terhadap infeksi virus HIV.
2. Mengetahui hasil analisa dinamik model
matematika pada pengaruh sistem imun
terhadap infeksi virus HIV.
1.4 Batasan Masalah Dalam penulisan ini, penulis memberikan
batasan pembahasan pada penggunaan
sistem persamaan diferensial tak linier orde satu dan hanya pada sistem imun penderita HIV tanpa adanyapengaruh
dari luar tubuh (pengobatan).
Asumsi-asumsi yang digunakan
adalah bahwa perubahan jumlah populasi resting sel T CD4 terhadap waktu dipengaruhi olehlaju
resting sel T helper serta laju kematian
resting sel T CD4 secara alami dan laju terinfeksinya resting sel T CD4 yang teraktivasi. Perubahan jumlah populasi
sel T CD4 yang teraktivasi terhadap waktu
tergantung pada laju terinfeksinyaresting sel T CD4 yang teraktivasi dan sel T CD4 yang teraktivasi kemudian mati (mati
alami) serta laju perkembangan sel T CD4
yang terinfeksi. Perubahan jumlah populasi sel T CD4 yang terinfeksi terhadap waktu dipengaruhi oleh laju
perkembangan sel T CD4 yang terinfeksi dan
juga matinya sel-sel T CD4 yang terinfeksi serta lajuproses lisis (penguraian) oleh CTL terhadap sel terinfeksi virus HIV.
Perubahan jumlah limfosit T sitotoksik
(CTL) terhadap waktu dipengaruhi oleh laju proliferasi yang dilakukan oleh CTL terhadap sel yang terinfeksi virus
HIV pada saat merespon antigen dan laju
kematian sel CTL.
1.5 Manfaat Pembahasan Penelitian ini diharapkan penulis mampu
mengetahui, menelaah, memahami, dan
menganalisa pemodelan matematika serta mengetahui, memperdalam pengetahuan tentang model
matematika pada pengaruh sistem imun
dalam tubuh menusia terhadap infeksi virus HIV.
1.6 Metode Penelitian Dalam hal ini penulis menggunakan metode
penelitian kepustakaan atau studi
kepustakaan. Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dalam menunjukkan penelitiannya dilakukan dengan
cara mendalami, mencermati, menelaah,
dan mengidentifikasi pengetahuan yang ada dalam kepustakaan (sumber bacaan, buku-buku referensi dan hasil
penelitian lain).
1.7 Sistematika Pembahasan BAB I:
Pendahuluan Pada bab ini penulis
paparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan pembahasan, batasan masalah, manfaat
pembahasan, metode penelitian serta
sistematika pembahasan.
BAB II: Kajian Pustaka Penulis membahas tentang landasan teori yang
dijadikan ukuran standarisasi dalam
pembahasan pada bab yang merupakan tinjauan teoritis yang terdiri atas persamaan
diferensial, persamaan diferensial linier
dan persamaan diferensial tak linier, sistem persamaan difirensial linier dan sistem persamaan diferensial tak linier,
nilai eigen, vektor eigen,
diagonalisasi, titik tetap, matrik jacobian, metode numerik untuk persamaan diferensial biasa, model matematika,
HIV serta pentingnya menjaga kesehatan
dalam kajian Islam.
0 komentar:
Posting Komentar