BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Matematika tidak
hanya sebatas ilmu
pengetahuan yang bersifat
teoritis (matematika
murni), tetapi juga
dapat diterapkan dalam
berbagai bidang kehidupan yang
disebut sebagai matematika
terapan. Matematika murni digunakan sebagai
dasar untuk matematika
terapan, dimana dalam
matematika terapan harus memilih topik-topik matematika murni apa saja
yang terkait dengan bidang ilmu yang
dimaksudkan, misalnya: pada
bidang ekonomi, barisan
dan deretdigunakanuntuk menghitungbunga sederhana danbunga majemuk.
Matematika
terapan berbeda dengan
matematika murni. Di
dalam matematika murni, lambang
yang digunakan menyatakan
konsep abstrak yang nilainya dinyatakan
oleh definisinya, sedangkan
dalam matematika terapan banyak lambang
yang dipakai
untuk menyatakan peubah
(variabel) yang diamati daridunia
nyata.Nilai-nilaipeubahtersebutharus ditentukandenganpengamatanpengamatan yang
kemudian dinyatakan secara
matematis. Analisis matematika terapan mendasarkan
diri pada definisi
anggapan-anggapan empiris, sehingga kesimpulan yang
diuji secara empiris
dapat diperoleh melalui
deduksi. Analisis matematika murni
dan terapan sebenarnya
berbeda hanya dalam
aspek empiris dari definisi,
anggapan dan kesimpulannya, bukan
dalam hal metode
deduksinya (Weber,Jean E,1992: 1).
Matematika
merupakan ilmu yang
berdiri sendiri, namun
dalam perkembangannya matematika diperlukan sebagai bahasa ilmu lain.
Kekuatan dan keindahan matematika yaitu
pada aplikasinya ke
dalam ilmu lain,
terlihat disini bahwa matematika
bukanlah ilmu yang
hanya untuk keperluan
dirinya sendiri, tetapi ilmu
yang bermanfaat untuk
sebagian besar ilmu-ilmu
lain. Matematika merupakan alat
untuk menyederhanakan penyajian
dan pemahaman masalah.
Dengan
menggunakan bahasa matematik,
suatu masalah dapat
menjadi lebih sederhana untuk
disajikan, dipahami, dianalisis
dan dipecahkan (Dumairy,1999: ix).
Model-model
linear, sebagian besar
dari sejarah ilmu
pengetahuan alam adalah catatan
dari usaha manusia
secara kontinu untuk
merumuskan konsepkonsep yang
akan dapat menguraikan
dunia nyata ke
dalam istilah-istilah matematika. Sejarah
yang paling baru
dari ilmu pengetahuan
sosial (khususnya ekonomi) juga
mengungkapkan suatu usaha
yang pasti untuk
sampai kepada pembuktian teori-teori
yang lebih kuantitatif
dengan menggunakan matematika.
Untuk
menggambarkan sebagian dari
dunia nyata secara
matematis perlu untuk mengembangkan model matematik yang
menarik, yang menghubungkan satu atau lebih
variabel-variabel yang sesuai.
Suatu model akan
terdiri atas satu
atau lebih persamaan atau
pertidaksamaan. Ini mungkin
melibatkan variabel, atau
mungkin melibatkan variabel dan
turunan-turunannya, atau nilai-nilai
dari variabel untuk waktu-waktu diskrit yang berbeda
(persamaan beda), atau variabel yang berkaitan dengan cara-cara
lain (tidak perlu
benar, bahwa variabel
dapat ditentukan tepat olehmodel)(Hadley,1983:1).
Matriks
pada dasarnya merupakan
alat yang ampuh
di dalam pemecahan persoalan-persoalan tersebut
di atas dan
memudahkan di dalam
pembuatan analisis-analisis
yang mencakup hubungan
antara variabel-variabel. Di
dalam statistik tidak jarang
dijumpai penggunaan matriks
untuk memecahkan persoalan multiple regresion,
yang berguna untuk
membuat ramalan hasil
penjualan, ramalan jumlah produksi
padi, juga didalam
memecahkan persoalan operation research/linear programming, matriks
memegang peranan yang
amat sangat penting terutama
sebagai landasan yang
kuat untuk memahami
pengertianpengertian
pemecahan dasar, metode
simpleks dan lain
sebagainya (Supranto, 2003:3).
Aljabar
linear diterapkan dalam
berbagai bidang. Salah
satunya adalah dalam masalah
kebijakan pengelolaan tanaman.
Tanaman yang dikelola
adalah tanaman yang produktif.
Tanaman tersebut di
golongkan berdasarkan ketinggian tanaman dan
umur tanaman. Dengan
pengelolaan tanaman tersebut,
maka diselesaikandengan menggunakanmatriks.
Kebijakan
pengelolaan tanaman yang
dimaksud dalam skripsi
ini adalah kebijakan pengelolaan
tanaman yang terkait dengan penentuan pemanenan secara periodik. Pemanenan
periodik dari suatu
tanaman, dilakukan setiap
periode tertentu secara terus
menerus. Untuk dapat melakukan pemanenan
periodik, suatu tanaman setelah dipanen harus dikembalikan dalam
konfigurasi yang sama seperti konfigurasi
awal sebelum dipanen.
Konfigurasi yang dimaksud
adalah menyangkut jumlah tanaman
dalam setiap kelompok
ketinggian yang ada
dalam tanaman.Dengan kebijakan sepertiini,tanamantersebuttidakakan habis.
Tanaman
yang diambil pada
setiap panen, akan
memberikan hasil setelah tanaman tersebut
dijual. Kebijakan pemanenan
yang berbeda, kemungkinan
akan memberikan hasil yang
berbeda. Untuk mendapatkan
maksimum pertumbuhan tanaman gelombang
cinta, dari banyak
prosedur pemanenan yang
dapat dilakukan, dapat ditentukan
suatu kebijakan pemanenan
dengan mengambil semua tanaman dalam suatu kelompok
ketinggian tertentu dan tidak
ada tanaman yang diambil dari
kelompok ketinggian yang
lain. Dalam hal
ini tanaman yang diambil
adalah tanaman anthurium.
Anthurium merupakan salah
satu tanaman hias yang sangat
indah. Nama anthurium
berasal dari bahasa Yunani yaitu
anthos (bunga) dan oura
(ekor). Sebutan bunga
ekor itu tepat
untuk anthurium sebab bunganya menyerupai
ekor tertutup seludang
berbentuk jantung. Anthurium termasuk tanaman
dari keluarga Araceae
(Kaliurang Garden Center,
2007: 7-8).
Tanaman
berdaun indah ini
masih berkerabat dengan
sejumlah tanaman hias populer semacam
aglaonema, philodendron, keladi
hias, dan alokasia.
Tanaman ini termasuk jenis
tanaman evergreen atau
tidak mengenal masa
dormansi.
Dialam,
biasanya tanaman ini
hidup secara epifit
dengan menempel di
batang pohon. Dapat juga
hidup secara terestrial
di dasar hutan.
Daya tarik utama
dari anthurium adalah bentuk
daunnya yang indah,
unik, dan bervariasi.
Daun umumnya berwarna hijau
tua dengan urat
dan tulang daun
besar dan menonjol.
Sehingga
membuat sosok tanaman
ini tampak kekar
namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa.
Tidak heran bila tanaman ini memiliki kesan
mewah dan eksklusif. Dimasa
lalu, anthurium banyak
menjadi hiasan taman
dan istana kerajaan-kerajaandi
Jawa. Konon, dipuja sebagaitanamanpara raja.
Secara
umum anthurium dibedakan
menjadi dua yaitu
jenis anthurium daun
dan jenis anthurium bunga.
Anthurium daun memiliki
daya pikat terutama
dari bentuk-bentuk daunya yang
istimewa. Sedangkan anthurium
bunga lebih menonjolkan keragaman
bunga baik hasil
hibrid maupun spesies.
Biasanya jenis anthurium bunga
dijadikan untuk bunga
potong (http://id.wikipedia.org/wiki/Anthurium, 2008).
Allah
menyediakan bumi untuk
diinvestasikan dan dikelola
sejak Allah menciptakandalamwaktudua
hari,dalamfirmanAllah Swt: مايأ
ةعبرأ فا
توقأاهيفردقو اهيف كربو اهقوف ن م ىسور اهيف لعجو
يلئاسلل ءاوس ـ ﴿
۱٠ ﴾ Artinya: “Dan Dia
menciptakan di bumi
itu gunung-gunung yang
kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia
menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuninya)
dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai
jawaban) bagi orang-orang
yang bertanya.” (Fushshilat: 41:
10) Dalam ayat di
atas tidak dibedakan
masalah akidah atau
warga negara mereka yang
bertanya. Sebagian mereka
ada yang semangat
dan sebagian yang lain
bermalas-malasan sehingga taraf
hidupnya mereka pun
berbeda-beda.
Kemajuan
hanya diraih oleh
mereka yang bersemangat
dan kuat (Taufik,
2002: 12).
Allah
Swt, menekankan agar
manusia memanfaatkan sumber
kehidupan yang ada dan
mengelolanya sebagai tanda
syukur kepada-Nya. Karena
itu, tanah yang gersang harus diubah dengan pengolah tanah, kemudian disiram dengan air, baik dengan
air hujan maupun
air sumur, selanjutnya
ditanami dengan tebaran bibitsehinggatanahitu pun subur dan
tanamantumbuhberpasang-pasangan.
Sesungguhnya
setiap jengkal bumi
akan mencapai puncak
keindahannya sebelum hari kiamat.
Penduduknya pun akan
mencapai puncak rasa
bahagia dan bangga bahwa
mereka mampu berbuat.
Hal itu merupakan
hasil dari perkembanganilmudan
teknologimodern.
Persoalan
tersebut penulis pilih
untuk tinjauan dalam
agama karena penulis menganalisis untuk
mendapatkan maksimum pertumbuhan
tanaman gelombang cinta (wafe
of love). Masalah
untuk menganalisis maksimum pertumbuhan tanaman
gelombang cinta (wafe
of love) dalam
matematika penulis menggunakan matriks
diagonal untuk memodelkannya dalam
matematika. Oleh karena itu
dalam skripsi ini
penulis mengambil judul
“Analisis Model Matriks Pita
dalam Menentukan Maksimum
Pertumbuhan Tanaman Gelombang Cinta (Wafe of Love): Studi Kasus
Toko Sasa Orchid.” B. Rumusan Masalah Dari
latar belakang masalah
yang telah dijelaskan,
maka ditentukan rumusanmasalahyangakan
dibahasdalamskripsi iniadalah: 1. Bagaimana
mengkonstruksi model matriks
pita pada pemanenan tanaman gelombang
cinta (wafe of
love) berdasarkan kelompok ketinggiantanaman? 2. Bagaimana
model matematika untuk
menentukan maksimum pertumbuhan
tanaman gelombang cinta (wafe of love) yang digolongkan berdasarkan
kelompokketinggiandengan menggunakanmatrikspita? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari
penulisan skripsi ini
adalah membahas dan mengkaji masalah daridalamrumusanmasalah: 1.
Menjelaskan langkah-langkah pengkonstruksian model
matriks pita pada pengelolaan tanaman
gelombang cinta (wafe
of love) berdasarkan kelompokketinggiantanaman 2.
Menganalis model matematika
untuk menentukan maksimum pertumbuhan tanaman
gelombang cinta yang
digolongkan berdasarkan kelompokketinggiandengan
menggunakanmatrikspita.
Contoh Skripsi Matematika:Analisis Model Matriks Pita dalam Menentukan Maksimum Pertumbuhan Tanaman Gelombang Cinta (Wave of Love) Studi Kasus Toko Sasa Orchid”Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
0 komentar:
Posting Komentar