Tanaman
rosela berupa semak yang berdiri tegak dengan tinggi 0,5-5 meter. Ketika masih
muda, batang dan daunnya berwarna hijau. Ketika beranjak dewasa dan sudah
berbunga, batangnya berwarna cokelat kemerahan. Batang berbentuk silindris dan
berkayu, serta memiliki banyak percabangan. Pada batang melekat daun-daun yang
tersusun berseling, berwarna hijau, berbentuk bulat telur dengan pertulangan
menjari dan tepi beringgit. Ujung daun ada yang runcing. Tulang daunnya
berwarna merah. Panjang daun dapat mencapai 6-15 cm dan lebar 5-8 cm. Akar yang
menopang batangnya berupa akar tunggang. Bunga muncul pada ketiak daun. Mahkota
bunganya berbentuk corong yang tersusun dari 5 helai daun mahkota. Kelopak
bungan sangat menarik dengan bentuk yang menguncup indah dan dibentuk dari 5
helai daun kelopak. Selain mahkota dan kelopak, bunnga dilengkapi juga 8-12
kelopak tahanan atau epikaliks (Widyanto dan Nelistya, 2009).
Rosela
yang mempunyai nama ilmiah Hibiscus sadbariffa Linn. ini merupakan
anggota famili Malvaceae. Rosela dapat tumbuh baik di daerah beriklim tropis
dan subtropis. Tanaman ini mempunyai habitat asli di daerah yang terbentang
dari India hingga Malaysia. Namun, sekarang tanaman ini tersebar luas di daerah
tropis dan subtropis di seluruh dunia. Karena itu, tak heran jika tanaman ini
mempunyai nama umum yang berbeda-beda di berbagai negara(Maryani
dan Kristiana, 2008).
Pada prinsipnya bunga rosela dapat hidup di kondisi lahan,
cuaca, serta suhu yang bagaimanapun, akan tetapi disetiap daerah yang berbeda
akan menghasilkan warna yang berbeda pula. Batang rosela akan tumbuh dari satu
titik tumbuh. Rosela yang ditanam di lereng pegunungan memiliki warna kelopak
yang merah agak kehitam-hitaman, yang ditanam di tanah pekarangan memikili
warna yang merah kurang cerah dan yang ditanam di sawah dan dataran rendah
memiliki warna merah cerah dan dapat dijadikan standart eksport. Batangnya tumbuh
sangat tinggi. Satu pohon bisa keluar kelopak bunga sebanyak 10 kg (Daryanto,
2008).
Komponen dan Manfaat Bunga Rosela
Bagian tanaman yang bisa diproses menjadi produk pangan
adalah kelopak bunganya. Kelopak bunga tanaman ini berwarna merah tua, tebal,
dan berair serta banyak mengandung vitamin A, vitamin C dan asam amino. Kelopak
bunga rosela yang rasanya sangat masam ini biasanya dibuat menjadi jeli, saus,
teh, sirup dan manisan. Bahan penting yang terkandung dalam kelopak bunga
rosela adalah grossy peptin, antosianin, dan gluside hibiscin. Selain
itu kelopak bunga rosela juga mengandung asam organik, polisakarida, dan
flavonoid yang bermanfaat mencegah penyakit kanker, mengendalikan tekanan
darah, melancarkan peredaran darah dan melancarkan buang air besar (Daryanto,
2008).
Kelopak bunga rosela mempunyai kandungan vitamin C yang
sangat tinggi. Sehingga mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan
berbagai penyakit. Selain kandungan vitamin C yang sangat tinggi, rosela juga
kaya akan mineral, seperti kalsium, phosphor, potasium, dan zat besi yang yang
sangat penting untuk tubuh. Selain vitamin C, rosela juga mengandung vitamin
B1, vitamin B2, niasin dan vitamin D. Tubuh manusia
membutuhkan 22 asam amino. Dari 22 ini, 18 diantaranya terpenuhi dari bunga
rosela. Dua diantaranya (Arginin dan Lisin) bila bersinergi dengan asam
glutamat dan merangsang otak untuk menggerakkan hormon tubuh manusia (Mardiah, et
al., 2009).
Download lengkap Versi Word
0 komentar:
Posting Komentar