Fungi pelapuk kayu secara ekologis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu fungi pelapuk putih dan fungi pelapuk coklat. Fungi pelapuk putih dapat mendegradasi lignin, hemiselulosa, maupun selulosa. Fungi pelapuk putih memiliki keistimewaan yang unik, yaitu kemampuannya untuk mendegradasi lignin. Berdasarkan kemampuan fungi tersebut sehingga perlu dilakukan studi terhadap fungi yang berperan dalam proses pendegradasian lignin (delignifikasi). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Program Studi Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara pada April – Juli 2011. Sampel penelitian didapat dari jaringan kayu mati di bawah tegakan Eucalyptus sp PT. Toba Pulp Lestari, Tbk sektor Aek Nauli. Sampel dipisahkan berdasarkan tingkat pelapukannya yaitu kelas baru, sedang, dan lanjut. Sampel diisolasi berdasarkan tingkat pelapukannya dan dilakukan uji bavendamm untuk mengetahui fungi yang termasuk fungi pelapuk putih. Setelah itu isolat fungi diidentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 16 isolat fungi yang dilakukan uji Bavendamm terdapat 4 isolat yang menunjukkan hasil positif. Dimana didapat dari 2 isolat untuk pelapukan kelas baru, 1 isolat untuk pelapukan kelas sedang, dan 1 isolat untuk pelapukan kelas lanjut. Setelah melakukan identifikasi fungi pada isolat tersebut diketahui bahwa 2 isolat yang berasal dari pelapukan kelas baru adalah Phanerochaete sp. sedangkan 1 isolat yang berasal dari kelas sedang dan 1 isolat yang berasal dari kelas lanjut adalah Cryptococcus sp. |
Download lengkap Versi Word
0 komentar:
Posting Komentar