Rabu, 18 Februari 2015
Download Skripsi Kedokteran:Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Menarche
BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual. Pubertas merupakan suatu tahap dalam proses perkembangan yang penting bagi remaja untuk menuju kedewasaan (Soetjiningsih, 2010). Kedewasaan pada remaja putri salah satunya ditandai dengan adanya perubahan-perubahan bertahap pada organ kandungan, yang berfungsi sebagai persiapan untuk suatu kehamilan (Manuaba, 2010). Peristiwa penting tersebut ditandai dengan datangnya haid pertama (menarche) pada wanita. Maka remaja akan dihadapkan pada keadaan yang memerlukan penyesuaian untuk dapat menerima perubahan yang terjadi (Marheni, 2010). Menarche sebenarnya hanyalah puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri sedang menginjak dewasa (Jones, 2005).Perubahan-perubahan tersebut ditimbulkan oleh serangkaian reaksi antara beberapa kelenjar dalam tubuh. Pusat pengendali utamanya adalah hipotalamus yang bekerja sama dengan hipofisis mengendalikan urutan rangkaian perubahan tersebut (Sherwood, 2001 ). Salah satu hormon yang berperan dalam rangkaian itu adalah hormon estrogen yang berfungsi meningkatkan kematangan alat seks sekunder yaitu pembesaran mamae, deposit lemak sesuai pola wanita, pertumbuhan rambut, tumbuh-kembang uterus, dan endometrium (Manuaba, 2010).Seseorang remaja putri mengalami menarche pada usia yang berbedabeda. Usia semasa menarche dipengaruhi oleh keadaan biologi wanita, seperti genetik, faktor lingkungan, dan faktor nutrisi. Usia remaja putri saat mengalami menarche bervariasi, yaitu antara usia 10-16 tahun, tetapi rata-rata pada usia 12,5 tahun. (Sarwono, 2008). Ada sebagian kecil anak perempuan mengalami menstruasi lebih awal yang disebut solated premature menarche dan ada juga yang mengalami menstruasi yang lewat primary amenorrhe (Aulia, 2009).Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang remaja putri mengenai reproduksi memberitahukan kepadanya bahwa apa yang ia alami sewaktu pubertas adalah normal. Adanya perasaan bingung saat pertama kali mengalami menstruasi disebabkan oleh remaja putri tersebut kurang pengetahuan tentang menstruasi (Darvill & Powell, 2003 dalam Leliana, 2010). Semakin dini menarche terjadi pada seorang putri, semakin belum siap ia menerima peristiwa haid tersebut.Apabila mereka sudah dipersiapkan dan mendapatkan informasi yang benar tentang datangnya menstruasi maka mereka tidak akan mengalami kecemasan dan reaksi negatif lainnya, tetapi bila mereka kurang memperoleh informasi yang benar maka mereka akan merasakan pengalaman yang negatif (Soetjiningsih, 2010). Oleh kerena itu pengetahuan yang baik mengenai menarche yang didapat oleh remaja putri akan sangat mempengaruhi sikapnya menghadapi menarche tersebut.1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche di SD Harapan 1 ?”.1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche di SD Harapan 1 1.3.2 Tujuan Khs - Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang menarche - Untuk mengetahui sikap remaja putri tentang menarche 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti Sebagai pengalaman yang sangat berharga dalam mengadakan suatu penelitian dan tambahan pengetahuan bagi peneliti.<!--EndFragment--> yeb7 [ a `�L ȳK tat di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran tahun 2009 – 2010 berdasarkan usia dan skor Gleason.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar