BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam hidangan orang Indonesia, sayur-mayur adalah sebagai pelengkap makanan pokok, pemberi serat dalam hidangan serta pembasah karena umumnya dimasak berkuah. Zat gizi pada sayur-mayur seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin merupakan kebutuhan dasar anak, dan masalah kesulitan makan pada anak merupakan problema yang sangat sering dihadapi baik oleh para orangtua maupun para dokter atau petugas kesehatan lain. Walaupun demikian, tidak banyak literatur membahas tentang hal ini secara spesifik dan mendalam, padahal dampak dari makan bermasalah ini adalah tidak terpenuhinya kebutuhan nutrien yang dapat mengakibatkan keadaan defisiensi nutrien dan malnutrisi. Indonesia mempunyai masalah gizi yang besar dan 3 prevalensi yang paling tinggi adalah kurangnya vitamin A (KVA), anemia kurang zat besi dan kurang yodium pada anak. Prevalensi gizi kurang periode 1989-1999 menurun dari 29,5% menjadi 27,5% atau rata-rata penurunan 0,40% per tahun, namun pada periode 2000-2005 peningkatan prevalensi gizi kurang dari 24,6% menjadi 28,0%. Berdasarkan hasil estimasi para ahli gizi, ada 5,1 juta balita menderita gizi buruk dan 54% kematian bayi dan balita adalah diakibatkan oleh gizi kurang (Hernawati, 2008). Berdasarkan analisis data Susenas laporan Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2002 di Sumatera Barat ditemukan anak balita yang berstatus gizi kurang dan buruk sebesar 28,05%. Sedangkan anak batita di Sumatera Barat berstatus gizi kurang dan buruk adalah 28,91% (Diana, 2006). Dalam waktu yang sama, dunia maju menghadapi epidemik masalah kelebihan gizi (gizi lebih) dalam bentuk obesitas dan penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, hipertensi, strok dan diabetes. Penyakit-penyakit ini semakin banyak dihidapi oleh masyarakat moderen dan menjadi satu masalah yang besar kepada ekonomi negara. 14 Penyebab masalah-masalah gizi di antaranya adalah karena kurangnya asupan sayur-mayur pada anak-anak. Diperkirakan sebanyak 80% anak-anak di dunia ini yang tidak menyukai sayur-mayur. Sedangkan sayur-mayur merupakan penyumbang utama untuk nutrisi dan diet seimbang pada anak-anak dan dewasa. “My Child Never Eats Vegetables” dalam buku Perspectives in Nutrition (2004) menunjukkan bukti bahwa gambaran sikap ini merupakan kasus global dan merupakan satu kesulitan bagi orangtua untuk memberi anak-anak mereka makanan yang mengandung sayur-mayur. Anak-anak secara umumnya mengkonsumsi buah-buahan secukupnya tetapi tidak untuk sayur-mayur. Oleh itu, perlulah dilakukan intervensi sejak dini supaya anakanak mendapat kesehatan yang optimum. Menurut Nicklaus (2005) keterpaparan pada jenis makanan yang beragam adalah bagus pada anak-anak sebelum berusia 4 tahun karena anak-anak akan lebih mudah menerima kepelbagaian makanan sesuai pertambahan usianya. Terdapat beberapa alasan mengapa perlu dididik dan diperbaiki diet pada anak-anak. Kebanyakan pola makan atau eating behaviorsdiinisiasi ketika waktu anak-anak, bermula dari waktu anak-anak dan akan berlanjutan hingga ke alam dewasa. Sebagai tambahan, terdapat bukti-bukti bahwa diet yang jelek ketika anak-anak akan menimbulkan keadaan kesehatan yang jelek terutamanya ketika usia tua, seperti diabetes, obesitas dan penyakit kardiovaskuler. Berdasarkan latar belakang di atas, maka terbuktilah bahwa anak-anak sekolah dasar merupakan golongan yang rentan untuk mengidap penyakit-penyakit terutamanya penyakit-penyakit kronik di masa datang. Oleh itu, peneliti tertarik untuk mengetahui akan tingkat pengetahuan anak-anak sekolah dasar tentang manfaat konsumsi sayur-mayur karena ini merupakan faktor untuk mencegah anak-anak sekolah dasar daripada mengidap berbagai penyakit. Peneliti juga ingin mengetahui berapakah proporsi anak-anak SD Shafiyyatul Amaliyyah yang mendapat skor baik, sedang dan kurang dalam penelitian tentang manfaat konsumsi sayur-mayur ini. 15 1.2. Rumusan Masalah Bagaimanakah tingkat pengetahuan anak-anak sekolah dasar tentang manfaat konsumsi sayur-mayur di Sekolah Dasar Shafiyyatul Amaliyyah ? 1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum : Secara umumnya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan anak-anak sekolah dasar tentang manfaat konsumsi sayur-mayur di Sekolah Dasar Shafiyyatul Amaliyyah . 1.3.2. Tujuan khs : Yang menjadi tujuan khs dalam penelitian ini adalah : I. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan anak-anak Sekolah Dasar Shafiyyatul Amaliyyah tentang manfaat konsumsi sayur-mayur berdasarkan tingkatan kelas anak. II. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan anak-anak Sekolah Dasar Shafiyyatul Amaliyyah tentang manfaat konsumsi sayur-mayur berdasarkan jenis kelamin anak. 16 1.4. Manfaat Penelitian Kegunaan atau manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : I. Bagi pemerintah Kota Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan, untuk mengadakan kebijakan sebagai solusi bagi meningkatkan penyuluhan tentang kepentingan sayurmayur dalam makanan sehari-harian pada anak-anak sekolah dasar. II. Bagi Dinas Kesehatan Kota Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan konsumsi sayur-mayur di kalangan anak-anak sekolah dasar.
Selasa, 09 Desember 2014
Download Skripsi Kedokteran:Tingkat Pengetahuan Anak-Anak Sekolah Dasar tentang Manfaat Konsumsi Sayur-mayur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar