Selasa, 09 Desember 2014

Download Skripsi Kedokteran:Hubungan Jumlah Leukosit Darah Penderita Stroke Iskemik Akut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Stroke merupakan penyakit yang paling sering menimbulkan kecacatan pada usia dewasa dan merupakan penyebab kematian tersering kedua di dunia setelah penyakit jantung iskemik . Diperkirakan 5.5 juta orang meninggal oleh karena stroke di seluruh dunia. Sekitar 80% pasien selamat dari fase akut stroke dan 50-70% diantaranya menderita kecacatan kronis dengan derajat yang bervariasi. Menurut American Heart Association, insidensi penyakit stroke di Amerika Serikat mencapai 500.000 pertahun. Di negara-negara berkembang, jumlah penderita stroke cukup tinggi dan mencapai dua pertiga dari total penderita stroke di seluruh dunia (WHO, 2004). Di Indonesia prevalensi stroke mencapai angka 8.3 per 1.000 penduduk. Daerah yang memiliki prevalensi stroke tertinggi adalah Nanggroe Aceh Darussalam (16.6 per 1.000 penduduk) dan yang terendah adalah Papua (3.8 per 1.000 penduduk). Dari 8.3 per 1.000 penderita stroke, 6 diantaranya telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan. Hal ini menujukkan sekitar 72,3% kasus stroke di masyarakat telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan, namun angka kematian akibat stroke tetap tinggi. Data menunjukkan bahwa stroke menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian utama semua umur di Indonesia. Stroke, bersama-sama dengan hipertensi, penyakit jantung iskemik dan penyakit jantung lainnya, juga merupakan penyakit tidak menular utama penyebab kematian di Indonesia (Departemen Kesehatan R.I, 2009). Stroke terdiri atas stroke iskemik dan stroke hemoragik dengan faktor risiko yang heterogen. Stroke iskemik mencapai sekitar 70 – 80% dari keseluruhan kasus stroke. Northren Manhattan Stroke Study melakukan penelitian antara tahun 1993 – 1997 mendapatkan frekuensi stroke iskemik 77%, perdarahan intraserebral 17% dan perdarahan subarakhnoid 6%. Infark serebri merupakan bentuk tersering yang didapatkan, yang berhubungan dengan adanya trombosis pada suatu arteri atau adanya oklusi pembuluh darah oleh suatu emboli. Stroke iskemik yang disebabkan oleh trombosis atau emboli yang menyumbat aliran darah ke otak kurang lebih 83% dari keseluruhan stroke, 17% sisanya merupakan stroke hemoragik yang meliputi perdarahan intra serebral dan pendarahan sub arachnoid (American Heart Association, 2009). Pada penelitian mengenai hubungan antara akumulasi leukosit pada infark serebri dengan outcome fungsional neurologis, dilakukan pelabelan leukosit pada infark serebri dengan indium-111, diinjeksikan intra vena dan dilakukan pemeriksaan SPECT (Single Photon Emition Computer Thomography) pada 42 pasien dengan stroke iskemik (22 emboli, 17 trombosis, 3 TIA)13 pasien dengan emboli serebri dan 3 pasien dengan trombosis serebral menunjukkan akumulasi yang intensif dari leukosit pada daerah dengan aliran darah yang rendah. Akumulasi leukosit tidak nampak pada pasien dengan TIA ( Transient Ischemic Attack). Akumulasi leukosit lebih banyak pada daerah bagian tengah iskemiadan tidak didapat pada pasien dengan keluaran fungsional ringan dan ukuran infark pada CT scan(Computed tomography) dan MRI(Magnetic Resonance Imaging) yang kecil. Akumulasi leukosit setempat tampak pada semua pasien dengan infark hemoragik, tetapi derajat hemoragik pada CT scan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan dengan jumlah akumulasi leukosit. Akumulasi leuko sit abnormal berhubungan dengan penurunan CBF (Cerebral Blood Flow) selama fase akut stroke emboli, secara klinis didapatkan hubungan antara akumulasi leukosit dengan outcome fungsi neurologis yang buruk pada pasien stroke emboli akut. Penelitian ini juga menyatakan bahwa leukosit mempunyai kontribusi terhadap kerusakan jaringan iskemik otak dan menunjukkan bahwa akumulasi leukosit setempat mempunyai efek merusak otak yang mengalami iskemia (Clark, 2002). Oleh karena itu, menurut teori di atas, peneliti merasa perlu melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan peningkatan leukosit darah terhadap penderita stroke iskemik akut yang di rawat di bagian Neurologi RSUP H. Adam Malik. 1.2 Rumusan Masalah a. Apakah terdapat peningkatan jumlah leukosit darah pada pasien stroke iskemik akut. b. Apakah jumlah leukosit darah pada pasien stroke iskemik akut dapat dipergunakan sebagaiindikator outcome. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Umum Untuk mengetahui hubungan jumlah leukosit darah pada stroke iskemik akut di RSUP H.Adam Malik tahun 2 1.3.2. Khs Mengetahui hubungan jumlah leuko sit darah pada pasien stroke iskemik akut sebagai indikator outcome. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang penelitiandan dapat memberikan referensi untuk penelitian selanjutnya. 2. Memberikan informasi kepada seluruh masayarakat luas sebagai bentuk pengobatan dan pencegahan umum.

Contoh Skripsi Kedokteran:Hubungan Jumlah Leukosit Darah Penderita Stroke Iskemik Akut

Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini




Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.