Selasa, 09 Desember 2014

Download Skripsi Kedokteran:Reliabilitas Pemeriksaan Appendicogram dalam Penegakan Diagnosis Apendisitis

BAB PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis. Menurut Old et. al. (2005) dalam Small (2008), apendisitis merupakan penyebab tersering dari nyeri abdomen akut dan paling sering membutuhkan tindakan bedah. Insidens apendisitis akut di negara maju lebih tinggi daripada di negara berkembang. Namun, dalam tiga-empat dasawarsa terakhir kejadiannya menurun secara bermakna. Hal ini diduga disebabkan oleh meningkatnya penggunaan makanan berserat dalam menu sehari-hari (Sjamsuhidajat, De Jong, 2004). Dalam kehidupan, satu dari 500 manusia akan mengalami serangan s buntu sehingga penanganan s buntu yang meradang perlu dilakukan dengan baik, karena bila terjadi komplikasi atau s buntu yang meradang pecah bisa menyebabkan kematian. Rata-rata kejadian serangan s buntu akut terjadi pada usia dewasa muda yaitu usia antara 10 sampai 30 tahun (Sanyoto, 2007). Insidens tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahun, setelah itu menurun. Insidens pada laki-laki dan perempuan umumnya sebanding, kecuali pada umur 20-30 tahun, insidens lelaki lebih tinggi (Sjamsuhidajat, De Jong, 2004). Insidens tahunan dari apendisitis akut adalah 25 per 10.000 (umur 10-17 tahun) dan 1-2 per 10.000 (umur di bawah 4 tahun). Dari sekitar 293.655.405 penduduk Amerika Serikat, 734.138 orang diantaranya menderita apendisitis akut. Di Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara dengan insidens apendisitis akut tertinggi sebanding dengan jumlah penduduknya yang paling banyak dibandingkan dengan negara-negara lain di wilayah tersebut. Hal ini dapat dilihat dari sekitar 238.452.952 penduduk Indonesia, 596.132 orang diantaranya menderita apendisitis akut (U.S. Census Bureau, Population Estimates and International Data Base, 2004). Untuk mendiagnosis apendisitis akut bukanlah hal mudah, terutama dalam kasus dengan temuan yang atipikal. Salah satu pemeriksaan radiologi sebagai penunjang diagnostik apendisitis adalah appendicogram. Appendicogram merupakan pemeriksaan berupa foto barium s buntu yang dapat membantu melihat terjadinya sumbatan atau adanya kotoran (skibala) di dalam lumen s buntu (Sanyoto, 2007). Dalam penegakan diagnosis apendisitis akut sering digunakan appendicogram. Namun, dalam buku ajar ilmu bedah Sjamsuhidajat dan De Jong (2004) mengatakan bahwa foto barium kurang dapat dipercaya. Hal tersebut bertentangan dengan hasil studi prospektif yang dilakukan di RS Tebet Jakarta untuk mengevaluasi kegunaan appendicogram dalam mengidentifikasi pasien dengan apendisitis akut. Didapatkan akurasi diagnostik sebesar 92,5 %. Hal ini menyimpulkan bahwa appendicogram sangat berguna dalam diagnosis apendisitis akut, karena merupakan pemeriksaan yang sederhana dan dapat memperlihatkan visualisasi dari apendiks dengan derajat akurasi yang tinggi (Sibuea, 1996). Melihat adanya perbedaan tentang manfaat kegunaan appendicogram, saya merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk melihat reliabilitas penggunaan appendicogram dalam penegakan diagnosis apendisitis. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah reliabilitas pemeriksaan appendicogram dalam penegakan diagnosis apendisitis di RSUD Dr. Pirngadi Medan Periode 2008-2011?” 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui reliabilitas pemeriksaan appendicogram dalam penegakan diagnosis apendisitis di RSUD Dr. Pirngadi Medan periode 2008-2011. 1.3.2. Tujuan Khs Yang menjadi tujuan khs dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui seberapa besar manfaat pemeriksaan appendicogram dalam penegakan diagnosis apendisitis. 2. Mengetahui gambaran radiologi berupa foto barium apendiks pada penderita apendisitis. 3. Mengetahui hubungan gambaran radiologi foto barium dibandingkan dengan diagnosis pasca-operasi atau hasil pemeriksaan patologi anatomi. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Informasi kepada klinisi mengenai manfaat pemeriksaan appendicogram sebagai penunjang diagnosis apendisitis. 2. Sebagai bahan informasi dan masukan kepada mahasiswa lain untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan penulis.

Contoh Skripsi Kedokteran:Reliabilitas Pemeriksaan Appendicogram dalam Penegakan Diagnosis Apendisitis

Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini




Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.