BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi
sistem akuntansi manajemen adalah sebagai sumber informasi penting untuk membantu manajer
mengendalikan aktivitasnya serta mengurangi ketidakpastian guna mencapai
tujuan. Informasi manajemen sebagai salah
satu produk sistem akuntansi manajemen memiliki peranan dalam memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi
atas berbagai alternatif tindakan yang
dapat dilakukan pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan. Karakteristik
informasi yang bermanfaat berdasarkan persepsi
para manajer untuk pembuatan keputusan adalah informasi yang lingkupnya luas, tepat waktu, agregat, dan
terintegrasi.
Karakteristik informasi yang
tersedia tersebut akan menjadi efektif apabila sesuai dengan tingkat kebutuhan pengguna
informasi. Hal ini sejalan dengan pendekatan
kontingensi yang menekankan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen secara universal selalu tepat untuk bias diterapkan pada
seluruh organisasi dalam setiap keadaan.
Kapasitas sistem informasi dan kontrol seharusnya
sesuai dengan kebutuhan atau permintaan sebagai akibat ketidakpastian lingkungan (environment
uncertainty) yang dihadapi organisasi.
Pendekatan kontingensi diperlukan
untuk mengevaluasi faktor-faktor kondisional yang menyebabkan sistem akuntansi manajemen
menjadi lebih efektif. Faktorfaktor seperti lingkungan eksternal perusahaan,
struktur organisasi perusahaan, teknologi,
dan ukur an perusahaan telah diidentifikasi sebagai pengaruh moderasi dan sistem akuntansi manajemen.
Ketidakpastian lingkungan
merupakan rasa ketidakmampuan seseorang
untuk memprediksi sesuatu secara akurat
dari seluruh faktor sosial dan fisik yang secara langsung mempengaruhi perilaku pembuatan
keputusan orang-orang dalam perusahaan.
Hal ini menunjukkan bahwa seorang manajer tersebut dituntut untuk mampu memprediksi hal-hal dimasa yang akan
datang serta memperoleh informasi-informasi yang relevan demi
pengambilan keputusan sebab ketidakmampuan
seorang manajer dalam memprediksi faktor-faktor sosial maupun fisik yang tidak pasti akan berdampak pada
kondisi kinerja perusahaan tersebut yang mana kemampuan bersaingnya
dengan perusahaan lain akan kurang efektif
yang diakibatkan oleh ketidakselarasan antara strategi yang dibuat dengan kondisi yang terjadi pada masa yang akan
datang.
Oleh karena ketidakpastian
lingkungan pada saat ini semakin lama semakin meningkat, maka seorang manajer diharapkan
memiliki locus of control, sebab kemampuan
seorang manajer dalam memprediksi masa depan harus diikuti dengan cara pandang seorang manajer dalam
menghadapi ketidakpastian lingkungan,
apakah dia mampu atau tidak dalam mengendalikan perubahanperubahan yang mungkin
terjadi di masa akan datang.
Penelitian yang ada menunjukkan
bahwa strategi sistem informasi akuntansi tidak dapat efektif digunakan tanpa mempertimbangkan
kecocokannya dengan pemakai. Jadi
variabel locus of control harus dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kebutuhan informasi seorang manajer.
Pengendalian sistem informasi akuntansi
manajemen sebagai sebuah proses seorang
manajer memastikan bahwa sumber daya diperoleh dan dipergunakan secara efektif dan efisien dalam usaha untuk
mencapai tujuan organisasi berdasarkan
pada angka-angka akuntansi seperti anggaran yang telah ditetapkan.
Bank Syariah Mandiri merupakan
bank yang mengkombinasikan idealisme dan
nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Untuk memperluas customer base, kantor Bank Syariah Mandiri memperluas
daerah pemasarannya dengan membawahi
beberapa kantor cabang pembantu meliputi daerah kota Stabat, Binjai, Tanjung Pura dan Pangkalan S.
Ketidakpastian dari lingkungan
perbankan sendiri dapat mempengaruhi manajer
di tiap bagian yang ada dalam perusahaan mendapatkan informasi yang akan digunakan dalam proses pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk mengevaluasi kemampuan manajer serta cara pandangnya dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan yang ada
guna mendapatkan informasi yang
bermanfaat.
Dari latar belakang dan fenomena
masalah yang telah diuraikan di atas, maka hal ini menjadi alasan bagi peneliti untuk
mengambil judul “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap
Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dengan moderasi Locus of Control
pada Bank Syariah Mandiri Cab.
Stabat, Langkat”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, penulis
merumuskan masalah yang diteliti sebagai
berikut : 1. apakah ketidakpastian
lingkungan berpengaruh terhadap karakterisitk sistem informasi akuntansi manajemen pada Bank
Syariah Mandiri Cab. Stabat Langkat? 2.
apakah locus of control berpengaruh terhadap ketidakpastian lingkungan
dan karakteristik sistem informasi
akuntansi manajemen pada Bank Syariah Mandiri
Cab. Stabat Langkat? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk membuktikan pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap karakteristik sistem
informasi akuntansi manajemen dan untuk
membuktikan apakah locus of control dapat memoderasi hubungan antara ketidakpastian lingkungan dengan karakteristik
sistem informasi akuntansi manajemen.
D. Manfaat Penelitian Penelitian
ini memiliki manfaat antara lain bagi peneliti, perusahaan, dan pihak lain.
1. Bagi Peneliti Sebagai salah satu upaya untuk
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam
menulis karya ilmiah dan memperdalam bidang ilmu yang ditekuni.
2. Bagi
Perusahaan Penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan informasi mengenai pengaruh ketidakpastian lingkungan dan locus
of control dalam penggunaan sistem
akuntansi manajemen yang terdiri dari: broadscope, timelines, dan aggregate. Sehingga dari ketidakpastian
lingkungan yang terjadi saat ini dan locus
of control yang dimiliki diharapkan perusahaan dapat menggunakan sistem akuntansi manajemen yang sesuai.
3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam penelitianpenelitian selanjutnya
yang sejenis.
Permasalahan yang timbul dalam
perhitungan PPN baik yang kurang bayar maupun
yang lebih bayar adalah ketidaktahuan Wajib Pajak dalam menghitung dasar pengenaan pajak, ada beberapa tagihan
yang seharusnya dikenakan PPN tetapi
tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai nya, membandingkan antara Pajak Masukan yang merupakan kredit pajak dengan
Pajak Keluaran yang merupakan hutang
pajak, atau perhitungan tidak disesuaikan dengan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan permasalahan yang timbul
dalam pelaporan adalah tidak semua penerimaan
jasa yang dipungut Pajak Masukan yang bukti pungutannya berupa faktur pajak sederhana, tetapi langsung
membiayakannya; dalam keterlambatan dokoumen
sebagai bukti dalam Pajak Masukan dan Pajak Keluaran sehingga pelaporan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran
tidak pasa masa pajak yang bersangkutan.
Kemudian Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan tetap harus dilaporkan pada SPT Masa yang bersangkutan.
Selanjutnya dalam pembuatan faktur pajak
dapat dibuat pada akhir bulan setelah bulan penyerahan BKP/JKP.
Pada saat penyerahan BKP/JKP,
PPNnya belum terutang sehingga belum dicatat dan yang dilaporkan dalam SPT Masa hanya yang
terhitung saja.
Berdasarkan uraian sebelumnya,
peneliti tertarik untuk membuat suatu karya ilmiah yang berjudul “ Analisis Perhitungan
dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai
Pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I ”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang
masalah yang telah diuraikan, peneliti merumuskan masalah “ Apakah Perhitungan
dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai
pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I telah sesuai dengan Undang-Undang No. 18 tahun 2000 tentang PPN
dan PPnBM ”.
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak
dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai perhitungan dan pelaporan
Pajak Pertambahan Nilai pada PT.
(Persero) Pelabuhan Indonesia I .
D. Manfaat
Penelitian 1. Bagi Peneliti Untuk memperoleh pengetahuan tentang perhitungan
Pajak Masukan dan Pajak Keluaran dan
pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dalam SPT Masa PPN.
2. Bagi Perusahaan Memberikan masukan kepada
perusahaan mengenai perhitungan Pajak Masukan
dan Pajak Keluaran serta pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dalam SPT Masa PPN sesuai dengan Undang-Undang
Perpajakan.
3. Bagi Pihak Civitas Akademik Sebagai bahan
perbandingan untuk melakukan penelitian di waktu yang akan datang, adanya kerjasama civitas akademik
dengan instansi pemerintah, dan
mempromosikan sumber daya civitas akademik.
0 komentar:
Posting Komentar