BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Istilah matematika
berasal dari kata
yunani Mathein atau
Manthenein yang artinya mempelajari.
Jadi dengan menguasai
matematika diharapkan seseorang dapat
mengatur jalan pemikirannya
dan sekaligus menambah kepandaiannya. Matematika
sendiri dianggap memiliki
dua wajah dan
peran yang berbeda. Pertama
matematika murni, didalamnya
terdapat simbol-simbol yang mewakili
konsep abstrak dan
sifat-sifat yang dimilikinya
ditentukan dengan definisi, yang
kedua adalah matematika
terapan, didalamnya terdapat
simbolsimbol yang digunakan untuk mewakili variabel yang dapat dilihat
dalam kejadian nyata. Sifat-sifat yang
dimiliki variabel ini
harus ditentukan dengan
observasi langsung, tidak dengan
definisi yang sangat
abstrak dan dinyatakan
dengan matematis (Supranto, 1987).
Jadi kedua matematika
ini harus harus
berjalan seiring, karena jika
menitik beratkan pada
matematika murni, maka
matematika akan menjadi kaku (konseptual). Sebaliknya jika hanya menekannkan
matematika terapan dan ilmu terapan saja,
matematika akan menjadi macet
karena dasar-dasar teorinya
pendukungnya kurang. Saat
ini ilmu matematika
berkembang sangat pesat terutama
setelah adanya komputer
sebagai penunjang, seperti
pada permasalahan ekonomi.
Ekonomi merupakan
ilmu yang senantiasa
berkembang dan berbagai konsep matematika saat ini menjadi
alat analisis yang penting didalamnya. Karena pada
dasarnya ilmu ekonomi
moderen cenderung menjadi
matematis. Salah satu wadah
atau ilmu yang
membahas penerapan matematika
dalam dunia ekonomi adalah Riset
Operasi (RO). Pada
umumnya model-model dalam
Riset Operasi memiliki pola
dasar yang sama,
yaitu ingin mengoptimalkan suatu
fungsi sasaran dengan syarat
harus memenuhi beberapa
kendala pembatas. Salah
satu model Riset Operasi yang
terkenal disamping program linier adalah model transportasi.
Tidak jarang
sebuah perusahaan memiliki
pabrik untuk komoditas
tertentu di beberapa tempat.
Produk barang tersebut
dikirim ke beberapa
lokasi dan akhirnya
didistribusikan ke pengguna. Model transportasi
merupakan suatu model yang
digunakan untuk mengatur
pola pengiriman yang
paling baik dari
beberapa sumber (supply) ke beberapa tujuan (demand) sehingga dapat
meminimalkan total biaya produksi dan transportasi.
Dalam matematika
terdapat konsep himpunan
dengan dasar-dasar teorinya yang
berkembang terus. Himpunan
dapat mewakili sekelompok
sifat-sifat tertentu. Himpunan beserta operasi-operasinya dapat membantu
mengggambarkan bermacam-macam
situasi dalam kehidupan
sehari-hari. Lotfi A.
Zadeh adalah penggagas dari
logika kabur (Fuzzy
Logic) yang kemudian
berkembang dengan cepat dari
segi teori sampai
ke algoritma penerapannya.
Dengan logika kabur
ini dapat disusun himpunan
kabur di mana
syarat keanggotaannya bukan
hanya ya (memenuhi) atau
tidak, melainkan diberi
toleransi dengan menciptakan
nilai antara, yaitu setengah memenuhi, seperempat memenuhi dan
sebagainya.
Dari uraian
di atas penulis
berminat untuk mengaplikasikan logika
fuzzy pada model transportasi.
Hal ini didasari
pada kenyataan bahwa
nilai dari parameter-parameter transportasi
pada sebuah perusahaan,
seperti biaya (profit), nilai permintaan
dan supply (produksi
dan kapasitas penyimpanan),
tidak dapat diketahui dengan
pasti. Hal ini
bisa disebabkan oleh
kurangnya informasi atau kebijakan khusus
dari perusahaan. Untuk
itulah, salah satu
solusi yang dapat dicari
adalah dengan menggunakan
operasi himpunan fuzzy.
Pada masalah transportasi fuzzy,
tentunya dibutuhkan suatu
algoritma khusus untuk mendapatkan suatu nilai integer yang
optimal.
Berdasarkan latar
belakang di atas,
penulis mengangkat satu
topik yang akan diteliti
dengan judul “APLIKASI
FUZZY INTEGER TRANSPORTATION DALAM
OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI
GULA” (Studi Kasus Pada PT. PG. Rajawali I Krebet Baru) 1.2. Rumusan
Masalah Dalam usaha untuk
mencapai tujuan, perusahaan
selalu dihadapkan pada berbagai
macam masalah seperti
tingginya biaya produksi.
Untuk memecahkan masalah tersebut,
maka salah satu
upaya yang biasa
dilakukan adalah dengan menekan biaya tersebut.
Untuk itu
rumusan masalah yang
dipakai adalah bagaimana
penerapan Fuzzy Integer
Transportation dalam pengoptimalan biaya distribusi gula.
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan
masalah diatas maka
tujuan penelitian adalah menerapkan, mendeskribsikan dan
menganalisis Fuzzy Integer
Transportation dalam pengoptimalan biaya distribusi gula.
1.4. Batasan Masalah Pendistribusian barang
tentunya memiliki ruang
lingkup yang sangat luas,
oleh karena itu
total permintaan dan
penawaran haruslah sama,
dengan demikian model transportasi yang digunakan adalah model transportasi seimbang.
Jika tidak
sama atau takseimbang
maka harus diberikan
sedikit modifikasi, yaitu dengan menambahkan dummy.
1.5. Manfaat Pembahasan 1. Bagi penulis; Sebagai sarana
untuk mengetahui kemampuan
dan kreativitas keilmuan yang
telah diperoleh selama
masa perkuliahan untuk diterapkan pada masalah di lapangan.
2. Bagi lembaga pendidikan; Untuk pengembangan
keilmuan khususnya matrmatika
terapan dan operasi riset.
3. Bagi instansi terkait; Sebagai bahan
pertimbangan, masukan atas
usaha-usaha dan kebijakan-kebijakan pemasan
dalam mengoptimalkan biaya
distribusi gula.
1.6. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan
merupakan rangkaian urutan
dari beberapa uraian penjelasan
dalam suatu karya
ilmiah. Dalam kaitannya
dengan penulisan skripsi
ini, kami menyusun sistematika
pembahasan sebagai berikut: BAB I :
PENDAHULUAN Menjelaskan secara umum
mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan
masalah, batasan masalah,
manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.
Contoh Skripsi Matematika:APLIKASI FUZZY INTEGER TRANSPORTATION DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI GULADownloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
0 komentar:
Posting Komentar