Kamis, 09 Januari 2014

Skripsi Agrikultur Teknologi Produksi: Pengaruh Jarak Bilah Pisau Dan Rpm Pisau Bawah Terhadap Hasil Pengupasan Buah Pinang Muda








Pinang
(Areca catechu) adalah sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia
dan Afrika bagian Timur. Jenis buah ini yang di dunia Barat dikenal dengan betel
nut,
terutama ditanam untuk dimanfaatkan bijinya. Biji pinang diperoleh
dari buah pinang yang telah dikupas. Biji pinang dikenal sebagai salah satu
campuran makan sirih. Selain itu, biji pinang dapat dijadikan bahan campuran
permen, dimanfaatkan sebagai zat pewarna merah alami, dan diekstrak zat-zat
antioksidan alami yang menguntungkan seperti tanin. Pinang banyak terdapat di
Indonesia baik di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Di
Indonesia biji pinang tersebut tidak secara umum digunakan oleh masyarakat atau
dengan kata lain hanya sebagian kecil saja yang mengkonsumsi pinang tersebut
sebagai bahan campuran sirih. Dibeberapa negara terutama negara-negara Asia
Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, Nepal, dan Maldivas banyak
masyarakatnya mengkonsumsi pinang sebagai kebutuhan sehari-hari. Di beberapa
negara Eropa seperti Inggris pinang dibutuhkan guna memenuhi permintaan
masyarakat Asia Selatan yang tinggal di negara tersebut. Di Jerman, Belgia,
Belanda, Korea Selatan, dan China digunakan untuk bahan baku farmasi.
Berdasarkan data-data yang ada pinang asal Indonesia sangat diminati atau
dengan kata lain 80% kebutuhan dunia akan pinang dipenuhi dari Indonesia.
Dengan demikian ekspor pinang merupakan suatu peluang usaha yang sangat
menjanjikan karena permintaan yang sangat tinggi disertai dengan berlimpahnya
bahan baku yang ada.



Di Indonesia, selain untuk konsumsi
lokal, pinang merupakan salah satu komoditas ekspor yang produksinya meningkat
setiap tahun. Indonesia menjadi produsen utama pinang dunia pada tahun 2006
dengan ekspor mencapai 100.000 ton. Permintaan ekspor biji pinang muda lebih
besar daripada permintaan untuk biji pinang tua. Harga jual biji pinang muda
juga lebih mahal dibanding harga jual biji pinang tua. Cara mengupas buah
pinang muda secara manual dengan parang menjadi tidak efisien untuk memenuhi
permintaan ekspor yang cukup tinggi. Alat pengupas buah pinang muda belum ada
di pasaran. Jarak bilah pisau merupakan jarak antara pisau satu dengan pisau
yang lain. Fungsi mata pisau ini adalah untuk mengupas atau melepaskan kulit
pinang dari biji. Jarak bilah pisau menentukan kesempurnaan dari pengupasan
buah yang dilakukan. Rpm pisau sangat menentukan dalam hal pengupasan karena
gerakan yang ditimbulkan mempengaruhi kualitas pengupasan buah. Untuk
pengupasan pinang muda sangat membutuhkan waktu yang sangat lama dan tenaga
kerja yang banyak. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pengupas pinang muda untuk
meningkatkan kapasitas. Pengupasan protipe sudah ada tetapi tingkat efisiennya
dan kualitas hasil pengupasan belum memuaskan, maka dengan demikian penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang, “Pengaruh Jarak Bilah Pisau dan
Rpm Pisau Bawah terhadap Hasil Pengupasan Buah Pinang Muda”. Tujuan Penelitian



Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
jarak bilah pisau dan rpm pisau bawah serta pengaruh interaksi jarak bilah
pisau dan rpm pisau bawah terhadap kualitas pengupasan.




- Sebagai sumber data dalam
penyusunan skripsi di Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian,  , Medan.



- Sebagai sumber informasi dalam pengupasan buah pinag muda.






Hipotesa Penelitian Ada pengaruh jarak bilah pisau dan rpm pisau bawah serta
pengaruh interaksi jarak bilah pisau dan rpm pisau bawah terhadap kualitas
pengupasan.




Download lengkap Versi Word













Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.