Download Skripsi Hukum:Kajian Terhadap Perbuatan Turut Serta Yang Dilakukan Secara Berlanjut Dalam Tindak Pidana Korupsi Dana Pajak Galian C (Pasir)
BAB I PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG MASALAH Korupsi adalah
penyakit yang telah
mengakar di Indonesia,
dimana melakukan korupsi adalah hal biasa dan
wajar bagi para pelaku yang sayangnya bisa
dikatakan merupakan sebagian
besar dari penduduk
Indonesia. Terutama orang-orang
yang duduk di
pemerintahan, mulai dari
golongan terendah hingga golongan
tertingi. Tindak pidana
korupsi merupakan permasalahan yang
saat ini dirasakan semakin
pesat perkembangannya seiring
dengan semakin maju pembangunan suatu
bangsa, maka semakin
meningkat pula kebutuhan
dan mendorong untuk melakukan
korupsi.
Secara pemerintahan, dan
menjadi penghambat utama
terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan pada umumnya.
Pada masyarakat primitif, ikatan-ikatan sosial masih
sangat kuat dan
kontrol sosial yang
efektif,korupsi relatif jarang
terjadi (Khardiyanti Habri, 2010
: 1). Tetapi dengan
semakin berkembangnya sektor ekonomi
dan politik serta
semakin majunya usaha-usaha
pembangunan dengan pembukaan-pembukaan sumber
alam yang baru,
maka semakin kuat
dorongan individu terutama
di kalangan pegawai
negeri untuk melakukan
praktek korupsi dan
usaha-usaha penggelapan. Seiring
berjalannya waktu, Korupsi
semakin merajalela sehingga, sudah menjadi
penyakit di setiap
negara, bahkan tak terkecuali
di negara-negara maju sekalipun.
Negara Amerika Serikat yang sudah begitu maju
masih ada praktik-praktik korupsi.
Korupsi bukanlah peristiwa
yang berdiri sendiri.
Perilaku korupsi menyangkut berbagai hal yang sifatnya kompleks. Corruption is no longer seen yang
diartikan Korupsi tidak
lagi dilihat sebagai
masalah negara-negara berkembang,
tetapi keperhatinan internasional
(Luciano Vaz Ferreira
dkk, 2013:1).
Faktor-faktor penyebabnya bisa
dari internal pelaku-pelaku
korupsi, tetapi bisa juga bisa
berasal dari situasi lingkungan yang kondusif bagi seseorang untuk
melakukan korupsi. Jadi,
dimanapun, baik di
negara maju atau negara berkembang,
kemungkinan orang untuk
korupsi sangat mungkin
terjadi. Faktor penyebab seseorang berbuat korupsi antara lain adalah dorongan dari
dalam diri sendiri
(keinginan, hasrat, kehendak
dan sebagainya) dan
rangsangan dari luar (dorongan
teman-teman, adanya kesempatan, kurang kontrol dan sebagainya).
Korupsi
di Indonesia mulai
berkembang sejak zaman
kerajaan. Bahkan, kebangkrutan Vereenigde Oostindische
Compagnie(VOC) pada awal abad ke- akibat korupsi yang merajalela. Setelah
proklamasikemerdekaan, banyak petinggi Belanda
yang kembali ke tanah airnya, kemudian pemerintahan diambil alih oleh kaum
pribumi sebagai pegawai
pemerintahan yang tumbuh
dan berkembang di lingkungan
korup (Khardiyanti Habri, 2010 : 3).
Sebetulnya ketika awal reformasi, bangsa
Indonesia telah bersepakat untuk memberantas korupsi.
Hal ini ditandai
dengan adanya Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR) Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme. Bahkan
korupsi dikategorikan
sebagai tindak pidana
yang luar biasa,
sehingga cara penanganannya
harus luar biasa
dan sesuai dengan
hukum acara. Korupsi dikategorikan
tindak pidana luar
biasa (extra ordinary
crime) karena kejahatan tersebut telah merontokkan perekonomian
negara.Selain itu, korupsi yang begitu marak telah membuat citra buruk. Inilah alasan
dikatakan bahwa korupsi di suatu negara dapat
terjadi disebabkan oleh
perekonomian dari negara
tersebut.
Indonesia
yang dikenal sebagai
salah satu negara
dengan tingkat korupsi
yang tinggi. Menurut
Indeks Persepsi Korupsi
(IPK) Desember 2011,
Negara Indonesia menduduki peringkat 100
(seratus), memang sering
mendapat sorotan soal kebocoran anggaran negara
(http://nasional.kompas.com/read/).
Era
reformasi saat ini, sistem
pemerintahan lebih transparan
sehingga banyak kasus
korupsi terungkap. Bukan
hanya di pemerintahan
pusat saja tapi juga
pemerintahan daerah. Korupsi berdampak buruk terhadap kesejahteraan dan pelayanan publik karena anggaran yang
seharusnya digunakan untuk kepentingan umum
justru masuk kantong-kantong pejabat negara. Tidak bisa dipungkiri bahwa perekonomian
menjadi salah satu
faktor pemicu terjadinya
korupsi. Tidak bisa dikatakan
sepenuhnya diakibatkan oleh penegakan hukumnya yang kurang tegas, tetapi
juga ketidakjelasan aturan
yang dibuat oleh
institusi juga bisa
menjadi faktor penyebab
terjadinya tindak pidana korupsi.
Berbagai upaya pemberantasan yang diharapkan
mampu meberantas tuntas akar korupsi,
baik yang dilakukan
melalui penciptaan piranti
hukum maupun dengan
aplikasi hukum in concreto, ternyata hasilnya
terjadi aplikasi hukum discriminative justice).
De facto, terjadi penegakan
hukum disktriminatif dan
kontra produktivitas. Tidak heran
jika banyak kasus
tidak bukti (Widiada Gunakaya,
2012:2).
Zaman
sekarang ini, korupsi
tidak hanya dilakukaan
oleh orang perorangan
melainkan secara bersama-sama, contohnya
saja salah satu
kasus yang terjadi
di Kabupaten Lumajang,
Bekas Bupati Ahmad
Fauzi, korupsi pungutan
pajak pengolahan tambang
galian C senilai
Rp 5,3 miliar. Korupsi ini juga melibatkan
Endro Prapto Aroyadi,
bekas Sekretaris Daerah
Kabupaten Lumajang, dan Setiyadi
Laksono Halim, Direktur CVMutiara Halim.
Kasus
korupsi ini bermula
dari laporan penyimpangan
pungutan pajak pengolahan
bahan galian C
Kabupaten Lumajang tahun
2004-2008. Pada 14 Oktober 2004
Endro Prapto Ariyadi
atas nama Pemkab
Lumajang menandatangani perjanjian
kerja sama operasional (KSO)
dengan CVMutiara Halim. Perjanjian
itu juga mengatur pungutan
pajak pengolahan bahan
tambang galian golongan C (pasir)
di Lumajang untuk jangka waktu 19 tahun.
Dalam
perjanjian disebutkanCVMutiara
Halimdiwajibkan setor ke Kas Daerah Rp
450 juta per
tahun. Padahal, pungutan
pajak pengambilan dan pengolahan bahan
galian golongan C
tidak pernah melalui
studi kelayakan, sehingga
tidak ada patokan
jumlah setoran. Akibatnya,
negara rugi sekitar
Rp 5,286 miliar.
Contoh Skripsi Hukum:Kajian Terhadap Perbuatan Turut Serta Yang Dilakukan Secara Berlanjut Dalam Tindak Pidana Korupsi Dana Pajak Galian C (Pasir)Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik DisiniArtikel terkait skripsi diantaranya : Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, contohskripsi, c0ntoh proposal, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.
0 komentar:
Posting Komentar