Abstrak
PAI
mengarah pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tinggi
dan berdisiplin tinggi. Sehingga manusia dapat hidup layak dan mampu
mempertahankan eksistensinya dalam masyarakat yang terus berkembang secara
dinamis, akhirnya akan terbentuk subuah tatanan masyarakat yang beradab. Namun
perlu disadari bahwa pendidikan bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Pendidikan
merupakan proses yang dimensional, pendidikan banyak berkaitan dengan konsepkonsep
dasar
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa
dan bernegara.
Sehingga
bisa
dimaklumi
jika
dalam
kondisi
tertentu
pendidikan
lebih
dititik beratkan pada
pencapaian
target
yang
sifatnya
temporal
(atau
bisa
jadi
kepentingan
pihak
politik
kekuasaan).
Seperti
yang
terjadi
pada
masa
orde
baru di
mana
pendidikan
lebih
diarahkan
pada
pemberantasan
buta
huruf dan
atau
pemenuhan
target
REPELITA
(Rancana
Pembangunan
Lima
Tahun),
sehingga
proses
pendidikan
cenderung
verbalistik
dan
intelektualistik.
Kondisi seperti inilah yang kemudian banyak melahirkan manusia-manusia
“asing”, manusia-manusia yang hanya tahu kenyataan kehidupan melalui kata-kata
tanpa makna, sehingga sedikit demi sedikit mereka mulai menjauh atau bahkan lupa
pada identitas bangsanya sendiri. H.A.R. Tilaar menanamkan mereka sebagai manusimanusia
“buaya”
tanpa
budaya.
Seperti
“bom
waktu”,
ketika
tampil
di tampuk
kekuasaan
mereka
menjadi
lupa
daratan, KKN
dan segala bentuk
praktek
menghalalkan
segala macam
cara
terjadi
hampir
di
setiap segmen
kehidupan.
Sementara
di wilayah
grass
root,
mereka
tampil
beringas;
penjarahan,
pembumi
hangusan,
main
hakim
sendiri
telah menjadi
suguhan
yang
memilukan.
Kemudian
muncul
pertanyaan,
di manakah
peran pendidikan
kita? Bukankah
mereka
nota
bene
nya
pernah
mengenyam
pendidikan?
Dari
sinilah kemudian
indikasi
kegagalan
pendidikan
nasional
kian
menjadi
jelas.
Untuk mengatasi dan mengantisipasi agar kejadian seperti itu tidak terulang di
kemudian hari, maka perlahan namun pasti, H.A.R. Tilaar berusaha untuk
membangkitkan kembali kesadaran masyarakat Indonesia. Menurut H.A.R. Tilaar
pembangunan nilai-nilai moral harus menjadi landasan bagi pembangunan peradaban
suatu bangsa. Nilai-nilai moral yang kokoh dan etika standar yang kuat amat
diperlukan bagi masyarakat suatu bangsa untuk menghadapi tantangan-tantangan
masa depan. Nilai-nilai moral suatu bangsa sangat berkaitan erat dengan kekuatan
suatu bangsa itu sendiri, bahkan bisa dikatakan sebagai ruh yang selanjutnya disebut
sebagai kebudayaan atau identitas bangsa. Dari sinilah kemudian penulis tertarik
untuk menelaah lebih lanjut pemikiran-pemikiran Tilaar yang terkait dengan upaya
pembenahan pendidikan nasional dalam bingkai budaya bangsa Indonesia. Oleh
karena itu rumusan masalah yang fokus dalam karya ilmiah ini adalah: a) Bagaimana
landasan konseptual pemikiran H.A.R. Tilaar tentang pendidikan?, b) Bagaimana
hubungan antara budaya dan pendidikan menurut H.A.R. Tilaar? Dan c) Untuk menjelaskan konsep pendidikan menurut H.A.R. Tilaar yang dapat digunakan sebagai
dasar pengembangan pendidikan nasional.
Untuk itu dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan
deskriptif-kualitatif, sehingga hasil penelitian tidak berupa angka-angka melainkan
berupa interpretasi dan kata-kata. Sedang pengumpulan datanya dilakukan dengan
sumber data menggunakan teknik Library Research (kajian literatur) dengan
menjadikan buku-buku karya H.A.R. Tilaar sebagai data primer, serta literaturliteratur
yang
berkaitan
dengan
obyek
penelitian
ini
sebagai
data
sekundernya.
Kemudian
data-data
yang
terkumpul
dianalisa
dengan
menggunakan
content
analysis
(analisis
isi)
yakni
dengan
cara
memilah-milah
data yang
terkumpul
untuk
dianalisa
isinya
sesuai
dengan
yang
dibutuhkan
sehingga
dapat
diambil
suatu
kesimpulan.
Dan
untuk
lebih
mudah
mendeskripsikan
isi pembahasan,
penulis
menggunakan
metode
deskriptif,
analisis-sintesis,
hermeneutik
dan
komparasi.
Beberapa ide pokok yang dapat penulis rumuskan setelah mengkaji
permasalahan ini adalah:
a. Sebagai dampak dari westernisasi/Globalisasi, Dunia Timur dewasa ini tengah
dihantui krisis (moral) yang dapat menyebabkan disorganisasi sosial. Oleh karena
itu sangat diperlukan suatu visi ke arah mana bangsa ini akan menuju. Dan itu
hanya bisa dilakukan melalui sistem pendidikan yang berlandaskan pada nilainilai
budaya
yang
hidup
dalam
masyarakat
Indonesia.
Sehingga
identitas
bangsa
semakin
kokoh
di tengah
kompetisi
global.
Sebab
hakikat
pendidikan
menurut
H.A.R.
Tilaar
adalah
suatu
proses
menumbuh
kembangkan
eksistensi
peserta
didik
yang
memasyarakat,
membudaya,
dalam
tata
kehidupan
yang
berdimensi
lokal,
nasional
dan
global.
b. Antara pendidikan dan kebudayaan terdapat hubungan interaktif. Proses
pendidikan pada dasarnya adalah proses membudaya; dalam proses itu pendidikan
bukan sekedar mentransfer nilai-nilai yang hidup dalam tradisi, tetapi juga
berpatisipasi dalam kegiatan budaya yang ada dan mengantisipasi nilai-nilai yang
mungkin muncul di masa depan. Sedang kebudayaan merupakan dasar/landasan
utama dari praksis pendidikan, bukan hanya seluruh proses pendidikan yang
berjiwakan kebudayaan nasional, tetapi juga seluruh unsur kebudayaan harus
diperkenalkan dalam proses pendidikan. Sebagai proses membudaya, pendidikan
merupakan jalinan interaktif antara manusia dengan lingkungannya, termasuk
lingkungan alam dan manusia. Oleh sebab itu pendidikan harus diarahkan agar
semua potensi yang ada pada anak didik dapat dikembangkan seoptimal mungkin
sesuai dengan fitrahnya. Dengan demikian anak didik harus menjadi centre.
Sementara praksis pendidikan harus lebih mengedepankan aspek nilai-nilai luhur
bangsa di mana kebudayaan Indonesia yang bhineka merupakan totalitas dari
pengejawantahan pribadi bangsa. Hal ini juga harus didasarkan pada komitmen
untuk menerima dan menyumbangkan budaya lokal sebagai unsur-unsur yang
penting bagi terwujudnya budaya nasional yang kokoh dan dinamis.
c. Sistem Pendidikan Nasional bukan hanya sekedar menghasilkan manusia-manusia
yang cerdas, tetapi juga yang bermoral tinggi dan produktif menghadapi tantangan
kehidupan yang penuh dengan persaingan. Untuk itu pendidikan nasional menurut
H.A.R. Tilaar harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Pentingnya
pendidikan sebagai proses pembudayaan dan pendidikan nilai, b) Pentingnya
pendidikan sebagai Sarana pembentuk watak yang baik, c) Perlunya pemerintah
mengadakan pembenahan konsep pendidikan nasional dengan mengedepankan
aspek-aspek sebagai berikut: (1) Nilai dasar pendidikan, (2) Memperhatikan fungsi sosiologis pendidikan, (3) Relasi kebudayaan dan pendidikan, (4)
Pendidikan sebagai the agent of change, (5) pemerataan kesempatan pendidikan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan, baik para pemerhati
maupun praktisi pendidikan, bahwa pendidikan adalah proses kehidupan yang
dinamis, untuk itu agar kiranya selalu diupayakan memperbarui dan merumuskan
konsep pendidikan yang dapat mengikuti perkembangan zaman. Bagi para (calon)
intelektual diharapkan selalu dapat berinovasi dalam mengupayakan paradigma
pendidikan yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Analisa dalam karya ilmiah ini
bukan dimaksudkan untuk melegitimasi kebijakan pendidikan, tetapi diharapkan
mampu menggugah kesadaran para praktisi pendidikan (khususnya) dan seluruh
komponen bangsa (umumnya). Di samping itu, hasil penelitian ini belum bisa
dikatakan final, untuk itu diharapkan agar tentang pentingnya pendidikan berbasis
budaya terdapat penelitian lebih lanjut yang mengkaji ulang atau bahkan
mengembangkan hasil penelitian ini dengan topik atau obyek yang sama, baik yang
secara khusus membahas pemikiran tokoh maupun yang secara umum membahas
pendidikan berbasis budaya.
Contoh
Skripsi Akuntansi:Pengawasan Internal Atas Aktiva TetapDownloads Versi
PDF >>>>>>>Klik Disini Artikel terkait skripsi
diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian
kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download
skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh
makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang,
beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis
kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis
contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal
pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir
jurusan akuntansi, contoh skripsi pendidikan agama islam, skripsi fakultas
pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar