Kamis, 11 Desember 2014

Download Skripsi Kedokteran:Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Kadar Kolesterol Mencit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pengaruh globalisasi di segala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungan misalnya perubahan pola konsumsi makanan dan berkurangnya aktifitas harian. Perubahan ini tanpa disadari telah memberi kontribusi terhadap transisi epidemiologi yaitu dari penyakit infeksi ke penyakit non infeksi (degeneratif). Salah satu penyakit degeneratif yang prevalensinya cukup tinggi adalah diabetes mellitus (DM). DM merupakan penyakit degenaratif kronik dimana pankreas tidak dapat menghasilkan insulin atau berkurangnya kerja dari insulin yang disekresikan hingga menyebabkan konsentrasi gula dalam darah meningkat. Secara global, menurut World Health Organization (WHO) menyatakan pada tahun 2000 terdapat 171 juta penduduk dunia yakni kira- kira 2,8% dari populasi dunia menderita penyakit DM dan dijangkakan angka ini dapat mencecah dua kali ganda pada tahun 2030. Pada tahun 2000, WHO juga menyatakan bahawa Indonesia menduduki urutan ke-4 dunia dengan jumlah penderita DM sebanyak 8,4 juta penduduk setelah India (31,7 juta), China (20,8 juta) dan Amerika Serikat (17,7 juta). Pada tahun 2008, DM menempati urutan ke-7 penyakit tidak menular terbanyak di Sumatera Utara dengan prevalensi 1,21% setelah penyakit persendian, penyakit jantung koroner, hipertensi, gangguan mental, asma dan cedera. Di kota Medan, pada tahun 2002 prevalensi DM sebesar 2,26% dan meningkat menjadi 2,96% pada tahun 2005. Terdapat beberapa jenis diabetes mellitus yaitu tipe 1 yang dikenali sebagai (insulin dependent diabetes mellitus) yaitu sel pankreas tidak dapat menghasilkan insulin, tipe 2 yang dikenali sebagai (non insulin dependent diabetes mellitus) yang disebabkan insulin tidak dapat bekerja secara efektif ( WHO, Diabetes) dan juga terdapat tipe ke 3 yang dikenali sebagai “tipe khs yang lain” menurut American Diabetes Association (ADA). DM merupakan penyakit kronik yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi pada organ tubuh seperti jantung, mata dan ginjal sehingga penanganan dini sangat diperlukan. Di samping itu komplikasi metabolik biasanya turut menyertai penyakit DM terutama berupa hiperlipidemia dan ketoasidosis. Hiperlipidemia mempunyai korelasi bersama dengan hiperglikemia disebabkan terjadinya penurunan produksi insulin yang mengakibatkan kerja beberapa enzim untuk melakukan metabolisme lemak yaitu enzim lipoprotein lipase dan lipase sensitive hormone terganggu. Enzim lipoprotein lipase yang menghidrolisis trigliserida dalam sirkulasi tidak terinduksi, sedangkan enzim lipase sensitive hormoneyang menghidrolisis trigliserida dalam jaringan tidak terhambat. Akibatnya, kadar lemak dalam sirkulasi darah meningkat dan kadar lemak dalam jaringan adipose menurun. Hiperglikemia juga bersangkutan dengan perubahan transport trigliserida dan kolesterol total. Keadaan juga mengatakan kondisi hiperkolesterolemia terjadi bersamaan hipertrigliserida (Inawati, Syamsudin dan Winarno, 2006). Enzim lipase sensitive hormone juga berperan dalam menghidrolisa kolesterol ester, sehingga penurunan insulin mengakibatkan ganguan pada metabolisme kolesterol (Meijer, 1998). Oleh kerana itu, terapi diet untuk penderita diabetes mellitus harus diarahkan bukan sahaja untuk mencegah kenaikkan gula darah tetapi juga untuk mencegah kenaikkan kadar lipid darah. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam pengaturan diet penderita diabetes mellitus diperlukan bahan makanan yang bersifat hipoglisemik dan hipolipidemik. Salah satu bahan yang diketahui bersifat hipoglisemik dan hipolipidemik adalah bawang putih. Bawang putih (Allium sativum) banyak digunakan dalam masakan sehari- hari, namun begitu tidak banyak yang mengetahui manfaat dari bawang putih sebagai agen penurun kadar lipid dalam darah. Bawang putih (Allium sativum) dikatakan dapat menurunkan kadar lipid dengan menginhibisi kerja HMG-CoA reduktase dan juga beberapa enzim lain disebabkan kerja diallyl di- dan trisulphide yang merupakan kompenan dari bawang putih (Natural Standard Corporation, 2010). Penelitian yang dijalankan oleh Benerjee dan Maulik (2002) menyatakan bawang putih dapat digunakan dalam mencegah dan merawat penyakit metabolik seperti arteriosklerosis, hiperlipidemia, penyakit kardiovaskular, thrombosis dan juga DM. Penelitian yang dilakukan oleh mereka meneliti efek bawang putih (Allium sativum) terhadap arterosklerosis dan kadar lipid pada tikus yang diinduksi kolestrol konsentrasi tinggi, hasilnya menunjukkan berlaku penurunan yang signifikan lesi artheromatous terutama pada aorta. Selain itu terdapat juga penurunan kadar kolestrol, trigleserida, low density lipoprotein (LDL) namun tiada efek pada kadar serum high density lipoprotein(HDL). Pada pendapat lain, Abramoviz et al.(1999) telah melakukan kajian yang menyatakan efek Allicin yaitu komponen aktif dari bawang putih yang merupakan bahan penting pada kadar profil lipid dan formasi fatty streakdi aorta.

Contoh Skripsi Kedokteran:Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Kadar Kolesterol Mencit

Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini




Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.