Rabu, 05 November 2014

Skripsi Manajemen:Pengaruh Rasio CAMEL Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan



BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan
meningkatnya perkembangan zaman, tingkat kebutuhan masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki
juga semakin meningkat. Bagi masyarakat
yang hidup di negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika, bank sudah dijadikan sebagai kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi sebagai wadah untuk
menyimpan ataupun memanfaatkan dana yang mereka miliki sebagai dasar investasi. Sedangkan bagi negara-negara
berkembang seperti Indonesia, pemahaman
akan kebutuhan serta fungsi bank dalam kehidupan belum begitu menyeluruh. Sebagian masyarakat hanya memahami
bahwa fungsi bank hanyalah untuk
menyimpan dan meminjam uang. Pastinya setiap orang lebih memilih menyimpan dana yang mereka miliki pada
perusahaan perbankan yang dianggap dapat
bertahan di tengah gejolak perekonomian yang kurang stabil, oleh sebab itu masyarakat tentunya membutuhkan
informasi-informasi mengenai kondisi kinerja keuangan perbankan yang ada.
Sejak krisis multi dimensi yang menimpa
Indonesia sejak pertengahan tahun 1997
yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, yangmana puncaknya terjadi pada awal
tahun 1998 telah menghancurkan sendi-sendi
ekonomi termasuk pada sektor perbankan. Krisis moneter yang terus menerus ini
mengakibatkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap kinerja keuangan perbankan yang ada. Hal yang sama
juga terjadi pada tahun 2008, dimana
terjadi kredit macet besar-besaran di Amerika Serikat, hal yang turut mempengaruhi sendi-sendi perekonomian di
Indonesia. Banyak bank di Amerika Serikat
yang memberikan kredit kepada masyarakat seperti kredit untuk real estate
atau properti dengan tidak terlalu memperhitungkan kemampuan masyarakat untuk membayar kembali pinjamannya,
hal tersebut menyebabkan tingginya
kredit macet yang dialami bank-bank umum di Amerika Serikat, sehingga pertumbuhan labanya sangat kecil,
bahkan negatif dan hal ini sangat mempengaruhi
kondisi ekonomi dunia pada saat itu.
Sektor perbankan pada saat ini sudah mulai
mengalami perkembangan yang cukup
signifikan, dalam proses perkembangan tersebut perbankan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja keuangannya. Untuk
menilai kinerja keuangan perbankan dapat
dilihat dengan sehat atau tidaknya suatu bank, yangmana pada umumnya untuk menilai hal-hal tersebut
digunakan lima aspek penilian yaitu CAMEL
(Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity) yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No.
6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004. Model CAMELS ini mengukur tingkat kesehatan kinerja
dari suatu bank, sehingga Bank Indonesia
dapat menilai mana bank yang sehat dan yang tidak sehat agar Bank Indonesia dapat dengan segera melakukan suatu tindakan untuk mencegah terjadinya risiko dari bank yang dinilai
mengalami kesulitan yang dapa membahayakan
kelangsungan usahanya dan atau sistem perbankan nasional. Rasio yang dinilai dalam aspek
capital meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),
aspek asset meliputi Non Performing Loan (NPL), aspek earning meliputi Return
On Asset (ROA), Return On Equity
(ROE), Net Interest Margin (NIM), BOPO
(Beban Operasional Pendapatan Operasional), dan aspek Liquidity meliputi Loan
to Deposit Ratio (LDR). Ada beberapa rasio lagi yang terdapat dalam CAMEL yang tercantum dalam Peraturan
Bank Indonesia, namum dalam penelitian
ini penulis hanya menghitung rasio-rasio tersebut. Kinerja keuangan perbankan tahun 2000 boleh jadi merupakan
kinerja terbaik setelah krisis perbankan, dilihat dari laporan keuangan yang dikeluarkan
oleh perusahaan perbankan. Banyak perusahaan
perbankan yang semula terpuruk dalam tahun 2000 dikarenakan krisis global telah menunjukkan perbaikan, yang
ditandai dengan perbaikan pada non performing
loans (NPL), capital adequeacy ratio (CAR), dan Net interest margin (NIM).
Adapun penelitian serupa dilakukan oleh Rikky
(2009). Rikky (2009) menggunakan sampel
dari perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dari 2004 sampai 2008, dengan menggunakan rasio Loan to
Deposit Ratio (LDR) dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan antara Loan to Deposit Ratio
(LDR) dan Capital Adequacy Ratio
(CAR) terhadapr pertumbuhan laba. Penelitian ini juga pernah dilakukan Wahyu (2006) menggunakan sampel dari
seluruh bank go public di BEJ periode
2001-2005, dengan menggunkana rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Loans (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Giro Wajib Minimum (GWM), Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BO/PO), dan Net Interest
Margin (NIM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial LDR dan GWM
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan, sedangkan variabel CAR, NPL, BOPO,
dan NIM mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan dan secara simultan variabel CAR, NPL, LDR, GWM, BOPO,
dan NIM mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan.
Perbedaan penelitian ini dengan
peneliti an terdahulu adalah tahun yang diamati adalah tahun 2004 sampai dengan
tahun 2008, hal itu juga mengingat bahwa pada 2008 telah terjadi krisis global, sehingga peneliti ingin
melihat bagaimana kinerja perusahaan perbankan
selama periode tersebut dilihat dari rasio CAMEL. Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan
pada perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian pada
perbankan yang ada di Indonesia. Dengan demikian penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”.
B.
Batasan Masalah Atas pertimbangan efisiensi waktu dan keterbatasan
pengetahuan penulis, maka penulis
melakukan beberapa batasan konsep terhadap penelitian yang akan diteliti, yaitu: 1.
objek penelitian adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dengan periode penelitian 2004-2008 2.
rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian adalah rasio CAMEL, yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),
Non Performing Loan (NPL), Return
On Asset (ROA), Return On Equity
(ROE), Net Interest Margin (NIM), BOPO,
dan Loan to Deposit Ratio (LDR).
3.
dalam penelitian ini penulis tidak memaparkan faktor Manajemen yang ada dalam CAMEL dikarenakan hal ini terkait
dengan unsur kerahasiaan bank, hanya
Bank Indonesia dan Bank yang bersangkutan saja yang berhak mengetahui data-data dari faktor
tersebut.
C.Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. apakah rasio CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO,
dan LDR memiliki pengaruh terhadap
kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di BEI secara parsial.
2.
apakah rasio CAR, NPL, ROA,ROE, NIM, BOPO, dan LDR memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan
yang terdaftar di BEI secara simultan.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : a. untuk mengetahui pengaruh rasio CAR, NPL,
ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR secara parsial terhadap kinerja
perbankan yang terdaftar di BEI.
b. untuk mengetahui pengaruh rasio CAR, NPL,
ROA,ROE, NIM, BO/PO, dan LDR secara
simultan terhadap kinerja perbankan yang terdaftar di BEI.
2.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat
dari peneitian ini adalah sebagai berikut : 1.
bagi peneliti, mengetahui bagaimana pengaruh rasio CAMEL terhadap kinerja keuangan perbankan yang
terdaftar di BEI baik secara parsial
maupun simultan.
2. bagi
peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya yang
sejenis.

Skripsi Manajemen:Pengaruh Rasio CAMEL Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan

Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini







Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.