Rabu, 05 November 2014

Skripsi Manajemen:Analisis Kebijakan Piutang Usaha Untuk Meningkatkan Likuiditas



BAB I PENDAHULUAN A
. Latar Belakang Masalah Pada
dasarnya setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, dagang maupun manufaktur memiliki tujuan yang
sama yaitu untuk memperoleh laba dan
menjaga kesinambungan perusahaan di masa akan datang. Di era globalisasi saat ini, semakin menambah
permasalahan bagi manajemen suatu perusahaan
di dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi
adalah persaingan di dalam memasarkan
produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perusahaaan harus berdaya upaya untuk merebut pasar
melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan
penjualan.
Piutang timbul ketika perusahaan
menjual barang dan jasa secara kredit.
Piutang meliputi semua tagihan
dalam bentuk utang kepada perorangan badan usaha atau pihak tertagih lainnya. Prosesnya
dimulai dari pengambilan keputusan untuk
memberikan kredit kepada pelanggan, melakukan pengiriman barang, penagihan dan akhirnya menerima pembayaran.
Piutang adalah pos penting dalam perusahaan
karena merupakan bagian aktiva lancar yang likuid dan selalu dalam keadaan berputar. Artinya piutang dapat
dijadikan menjadi kas dengan segera dimana
jangka waktu paling lama satu tahun. Tetapi seringkali terjadi penagihan piutang yang tidak tepat pada waktu yang sudah
ditetapkan sebelumnya, sementara setiap
perusahaan memerlukan aliran kas yang cukup untuk diputar 1 dalam
membiayai aktivitas operasional perusahaan sehari-hari dan memenuhi kewajiban lancar perusahaan tepat pada
waktunya. Semakin tinggi probabilitas piutang
dapat diterima pada waktunya, semakin dapat dijadikan jaminan bagi pembayaran kas yang telah dijadwalkan.
Seberapa cepat piutang dikonversikan menjadi
kas merupakan kebijakan perusahaan dengan menghitung perputaran piutang.
Piutang disn dalam laporan
keuangan dimana kondisi keuangan suatu perusahaan
sangat menentukan kelancaran kegiatan pembiayaan dari perusahaan tersebut dan mengukur kinerja perusahaan.
Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan
dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan setiap periodenya.
Menurut Munawir (2004 : 2)
”laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dan proses akuntansi yang dapat dipergunakan
sebagai alat untuk bekomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut”.
Untuk mengetahui posisi keuangan
perusahaan, perlu dievaluasi hubungan
sumber dana serta hubungan antara hasil yang dicapai perusahaan dengan pengklasifikasian dana yang
diinvestasikan pada aktiva perusahaan.
Perbandingan antara sumber dana
dengan penggunaan dana serta hasil yang dicapai
dengan klasifikasi dana yang diinvestasikan pada aktiva perusahaan disebut dengan istilah analisa rasio. Salah
satu faktor paling utama untuk mendapatkan
perhatian oleh penganalisa adalah masalah likuiditas.
Likuiditas adalah menunjukkan
kemampuan suatu perusahaan untuk kewajiban
keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat
ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi
kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan ”likuid”, dan
perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban
keuangan tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang
lebih besar daripada hutang lancarnya atau
hutang jangka pendek. Sebaliknya kalau perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keungannya pada saat
ditagih, berarti perusahaan tersebut dalam
keadaan ”ilikuid” (Munawir, 2004). Rasio Lancar dapat menilai tingkat likuiditas dengan memperbandingkan aktiva
lancar dengan hutang lancar. Rasio lancar
umum digunakan untuk menilai likuiditas karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka
pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan
menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo uang.
PT Inalum Kuala Tanjung merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur pada tahun 2013 akan dinasionalisasikan menjadi perusahaan Indonesia, yang selalu dikatakan mengalami
kerugian secara finansial akibat pendapatan
dalam dollar tetapi dibayar dalam yen sehingga terjadi perbedaan kurs mata uang asing antara dollar dengan yen.
Kerugian yang dialami PT Inalum dapat
menganggu kelancaran modal kerja terutama untuk meningkatkan likuiditas. Oleh karena itu perusahaan harus
mampu mendayagunakan dana yang ada
secara efektif dan efisien sehingga tingkat likuiditas perusahaan dapat terjaga.
Salah satu dana yang dapat
digunakan untuk meningkatkan likuiditas adalah piutang. Piutang adalah pos penting dalam
perusahaan karena merupakan bagian aktiva
lancar yang likuid dan selalu dalam
keadaan berputar. Seberapa cepat piutang dikonversikan menjadi kas merupakan
kebijakan perusahaan dengan menghitung
perputaran piutang. Mengetahui bagaimana perputaran piutang kita dapat mengukur pengaruh kebijakan piutang
usaha terhadap likuiditas yang dinilai dengan
mempergunakan rasio-rasio likuiditas. Dengan mengetahui perputaran piutang terhadap likuiditas kita dapat melakukan
analisis kebijakan piutang usaha yang
digunakan untuk meningkatkan likuiditas. Dari uraian di atas, penulis tertarik menganalisis kebijakan piutang usaha
yang digunakan PT Inalum untuk meningkatkan
likuiditas.
B. Perumusan Masalah Dari uraian
latar belakang masalah, secara sederhana dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti seperti di
bawah ini.
1. Bagaimana kebijakan piutang usaha yang
diterapkan PT Inalum Kuala Tanjung tahun
2006 sampai 2008? 2. Apakah tingkat
likuiditas PT Inalum Kuala Tanjung pada tahun 2006 sampai 2008 dipengaruhi kerugian akibat kurs mata
uang? 3. Apakah kebijakan piutang usaha
perusahaan dapat meningkatkan likuiditas PT Inalum Kuala Tanjung? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan
penelitian Tujuan dari penelitian dapat diuraikan seperti yang di bawah.
a. Untuk mengetahui kebijakan
piutang usaha yang diterapakan PT Inalum Kuala Tanjung tahun 2006 sampai 2008.
b. Untuk mengetahui tingkat
likuiditas PT Inalum Kuala Tanjung pada tahun
2006 sampai 2008 dipengaruhi kerugian akibat kurs mata uang.
c. Untuk mengetahui kebijakan
piutang usaha perusahaan dapat meningkatkan
likuiditas PT Inalum Kuala Tanjung.
2. Manfaat Penelitian Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam hal: a. melalui penelitian yang dilakukan
diharapkan dapat lebih mengembangkan dan
memperluas wawasan pengetahuan yang berkaitan dengan materi pengaruh perputaran piutang
terhadap likuiditas perusahaan, b.
penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai acuan dan bahan pertimbangan bagi
manajemen dalam melaksanakan kebjakan
yang akan ditempuh yang berkaitan dengan pengelolaan piutang, c. sebagai bahan refrensi
dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan perputaran piutang dalam hubungannya dengan likuiditas perusahaan.


Skripsi Manajemen:Analisis Kebijakan Piutang Usaha Untuk Meningkatkan Likuiditas

Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini







Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.