Selasa, 18 November 2014

Download Skripsi Public Administration:Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Camat Medan Helvetia



BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Setiap organisasi tentu ingin mencapai tujuan
yang telah direncanakan sebelumnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, peranan manusia yang terlibat di dalamnya sangatlah penting untuk diperhatikan.
Untuk menggerakkan manusia agar sesuai
dengan yang dikehendaki oleh organisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia yang bekerja di dalam
organisasi tersebut, karena motivasi inilah
yang menentukan perilaku orang-orang untuk bekerja, atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling
sederhana dari motivasi.
Motivasi merupakan suatu faktor
yang mendorong seseorang untuk melakukan
suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku
seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki suatu hal yang
mendorong. Dengan kata lain, faktor
pendorong dari perilaku seseorang tersebut adalah suatu kebutuhan yang terkait dengan orang tersebut. Kebutuhan yang
dimiliki oleh setiap orang pastilah berbeda-beda.
Hal ini disebabkan oleh proses mental yang dilalui oleh setiap orang juga
berbeda. Proses mental itu merupakan pembentukan persepsi pada diri orang
yang bersangkutan dan proses pembentukan persepsi diri ini pada hakikatnya merupakan proses belajar seseorang
terhadap segala sesuatu yang dilihat dan
dialami dari lingkungan yang ada di sekitarnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam
meningkatkan produktivitas pegawainya, lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta pastilah mempunyai cara
dan strategi yang berbeda-beda.
Organisasi harus memahami
karakter dan juga kebutuhan dari para pegawai.
Ketepatan dalam memberikan produk
motivasi merupakan hal yang sangat menentukan
semangat kerja para pegawai dalam hal meningkatkan produktivitas.
Apabila organisasi telah mampu
memberikan ketepatan motivasi terhadap para pegawainya, maka secara tidak langsungmemungkinkan
untuk membentuk iklim dan suasana kerja
yang nyaman bagi para pegawai. Di saat yang bersamaan, keterikatan emosional dan rasa memliki
terhadap organisasi akan muncul dan biasanya
para pegawai akan selalu memberikan yang terbaik kepada organisasinya. Secara tidak langsung sikap
mental untuk selalu berkarya dengan lebih
baik akan muncul dari para pegawai dan akan membawa kemajuan bagi organisasi. Sikap mental yang demikian akan
memacu para pegawai untuk tidak cepat
puas dalam setiap perolehan hasil sebuah pekerjaan dan akan selalu berusaha mendapatkan hasil yang sebaik
mungkin. Ada tiga aspek utama yang perlu
ditinjau dalam menjamin produktivitas yang tinggi, yaitu : (1) aspek kemampuan manajemen tenaga kerja, (2) aspek
efisensi tenaga kerja, (3) aspek lingkungan
kondisi lingkungan pekerjaan. Ketiga saling terkait dan terpadu dalam suatu system dan dapat diukur dengan berbagai
ukuran yang relative sederhana (Sutrisno,
2009 : 172).
Terkait dengan produktivitas
kerja para pegawai, maka bisa kita temukan relita di lapangan bahwa tingkat produktivitas
dari instansi pemerintahan belum berada
pada keadaan yang maksimal. Masih banyak
terlihat para pegawai UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA pemerintahan yang kurang termotivasi untuk melakukan
kewajibannya. Ini juga bisa disebabkan
oleh situasi kerja yang stagnan dan hanya bersifat rutinitas seharihari. Para
pegawai merasa jenuh dengan situasi kerja yang terkesan datar dan cenderung berpikir tidak akan memberikan
sesuatu yang memuaskan apabila dikerjakan
dengan sebaik mungkin dan dalam waktu singkat. Misalnya, pekerjaan yang seharusnya dikerjakan hari ini cenderung
akan ditunda-tunda sampai hari esok
tanpa alasan yang rasional.
Dalam menunjang peningkatan
produktivitas kerja pegawai, ada hal-hal yang sangat memperngaruhi yaitu
perilaku/tindakan atasan dan aturan/kebijakan yang diterapkan oleh instansi pemerintahan itu
sendiri. Atasan menjadi sebuah peran
penting dalam peningkatan produktivitas kerja pegawai. Melalui atasan produktivitas kerja para pegawai dapat
meningkat ata malah menurun. Atasan harus
bijak dalam melihat kondisi dan situasi kerja para pegawai. Apabila intensitas semangat kerja para pegawai mulai
menurun, maka atasan berperan sebagai
motivator untuk memompa kembali semangat kerja tersebut demi meningkatnnya produktivitas kerja.
Selain itu, faktor lain yang
mempengaruhi produktivitas kerja pegawai adalah penerapan aturan/kebijakan dalam
insitansi itu sendiri. Maksudnya adalah semua
aturan/kebijakan yang menjadi pedoman dalam melakukan pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik. Tidak ada pembedaan
perlakuan dalam menjalankan aturan.
Sebagai contoh, apabila pegawai lalai dalam menjalankan tugas sehingga menyebabkan terhambatnya kinerja, maka harus
diberikan sanksi sesuai dengan aturan.
Ini diberikan kepada semua pegawai tanpa terkecuali. Secara tidak UNIVERSITAS SUMATERA UTARA langsung sebuah
aturan dapat menjadi sebuah motivasi eksternal pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Kecamatan Medan Helvetia
merupakan salah satu instansi pemerintahan yang sudah selayaknya memiliki para
pegawai yang produktif dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Dalam menjalankan
tugasnya, para pegawai dituntut untuk
mempunyai semangat kerja yang tinggi dan juga motivasi yang kuat agar tujuan dapat tercapai. Motivasi yang harus
dimiliki terlebih dahulu oleh para pegawai
adalah motivasi internal atau dari dalam diri masing-masing pegawai agar semangat kerja dapat tetap konsisten.
Untuk itu penulis tertarik untuk
melihat realita dari iklim kerja di Kecamatan
Medan Helvetia. Realita yang ingin diketahui oleh penulis lebih mengarah kepada sebuah keadaan di mana para
pegawai sudah memiliki sebuah motivasi
tersendiri ataukah memang belum. Selain itu peneliti juga ingin melihat karakteristik dari para pegawai guna
memberikan rekomendasi motivasi bagi para pegawai agar pelayanan prima senantiasa dapat
diberikan kepada masyarakat, khcontoh
makalahsnya masyarakat Helvetia.
Dalam kesempatan ini, peneliti
tertarik untuk mengangkat judul “Pengaruh
Motivasi terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Camat Medan Helvetia”.
B.Perumusan Masalah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari latar belakang
diatas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa yang menjadi perumusan masalah penelitian ini
adalah “Seberapa Besar Pengaruh Motivasi
terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai.” C. Tujuan Penelitian Setiap
penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini penulis
merumuskan tujuan penelitian adalah Untuk
Mengetahui Seberapa Besar Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai.
D.Manfaat Penelitian 1.
Secara subjektif, sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah, sistematis dan
menuangkannnya dalam bentuk tulisan
ilmiah berdasarkan kajian-kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara.
2. Secara Praktis, hasil penelitian ini
diharapkan menjadi masukan atau sumbangan
pemikiran bagi Kecamatan Medan Helvetia demi berkembangnya instansi tersebut.
3. Secara akademis, penelitian ini diharapkan
dapat meberikan kontribusi, baik secara
langsung maupun tidak langsung bagi kepustakaan Departemen Ilmu Adminisrasi Negara.
E. Kerangka Teori UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA E.1 Motivasi E.1.1
Pengertian Motivasi berasal dari bahasa
latin yaitu “movere”, yang artinya dorongan atau daya penggerak. Motivasi ini hanya
diberikan kepada manusia, khcontoh makalahsnya kepada para bawahan atau pengikut. Salah satu
aspek memanfaatkan pegawai ialah
pemberian motivasi kepada pegawai yang bersangkutan agar pegawai tersebut bekerja dengan segala dan upayanya.
Motivasi merupakan proses pemberian
motif (penggerak bekerja) kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja sama demi tercapainya
tujuan organisasi secara efisien.
Menurut Hasibuan (1996 : 95),
mengatakan bahwa motivasi adalah salah satu
perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang.
Setiap motivasi mempunyai tujuan
tertentu yang ingin dicapai. Dengan demikian motivasi mangandung unsur tujuan, kekuatan dalam diri individu, dan keuntungan.
Selanjutnya Veithzal (2004 : 235)
mengemukakan motivasi adalah sebagai dorongan
yang ada pada diri seseorang untuk bertingkah laku mencapai suatu tujuan tertentu dengan cara berusaha
menimbulkan kebutuhan tertentu pada dirinya,
agar tingkah laku mereka tertuju kepada tujuan yang dikehendaki.
Stephen P. Robins dalam (dalam
Hasibuan, 1996 : 96) mengemukakan motivasi sebagai suatu kerelaan untuk
berusaha seoptimal mungkin dalam UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan
usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan
individu.
Dari pendapat beberapa para ahli
yang mengemukakan pengertian moitvasi,
dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan dari diri seseorang untuk bekerja atau melakukan sesuatu
demi mencapai tujuan tertentu dari
organisasi atau dengan kata lain bahwa organisasi hanya akan berhasil mencapai tujuan dan berbagai sasarannya
apabila semua komponen organisasi berupaya
menampilkan kinerja yang optimal termasuk peningkatan produktivitas kerja.
E.1.2 Faktor-faktor motivasi Herujito
(2001 : 215) mengemukakan ada tiga faktor yang mempengaruhi motivasi : 1.
Kebutuhan dan keinginan manusia 2. Tujuan dan persepsi orang atau sekelompok
orang 3.
Sikap untuk merealisasikan kebutuhan
dan tujuan seseorang atai sekelompok
orang.
Selain itu, secara garis besar
ada 6 faktor yang mempengaruhi motivasi (Ishak, 2003 :51) : 1.
Faktor kebutuhan manusia, mencakup kebutuhan dasar (ekonomis), kebutuhan rasa aman (psikologis) dan kebutuhan
social.

Contoh Skripsi Public Administration:Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Camat Medan Helvetia

Downloads PDF Version>>>>>>>Click Here







Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.