Download Skripsi Public Administration:Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Peningkatan Pertisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu
persoalan mendasar kehidupan bernegara dalam proses penyelenggaraan pemerintah, baik ditingkat
pusat maupun daerah adalah bagaimana
membangun dan menciptakan mekanisme pemerintahan yang dapat mengemban misinya untuk mewujudkan pembangunan
pemerintahan yaitu mensejahterakan
masyarakat secara berkeadilan. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat tersebut, pemerintah
harus melaksanakan pembangunan. Selain
untuk memelihara keabsahan (legitimasi), pemerintah juga akan dapat membawa kemajuan bagi masyarakatnya
sesuai dengan perkembangan jaman.
Terdapat dua hal yang harus dilaksanakan oleh pemerintah: Pertama: Perlu
aspiratif terhadap aspirasi-aspirasi yang disampaikan oleh masyarakatnya, dan perlu sensitif terhadap
kebutuhan rakyatnya. Pemerintah perlu mengetahui
apa yang dibutuhkan oleh rakyatnya serta mau mendengarkan apa kemauannya. Kedua: Pemerintah perlu melibatkan
segenap kemauan dan kemampuan yang
dimiliki oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
Dengan kata lain pemerintah perlu
menempatkan rakyat sebagai subjek pembangunan,
bukan hanya sebagai objek pembangunan.
Keberhasilan pelaksanaan
pembangunan masyarakat communuty development sangat bergantung kepada peranan
pemerintah dan masyarakatnya. Keduanya harus
mampu menciptakan sinergi. Tanpa melibatkan masyarakat, pemerintah tidak akan dapat mencapai hasil pembangunan
secara optimal. Pemerintah yang efektif
adalah pemerintahan yang mampu melibatkan rakyat dalam proses kebijakkan publik dan menjadikan rakyat
sebagai subjek dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Dalam UU No. 32 tahun 2004 pasal
150 yaitu dalam rangka penyelenggaraan pembangunan
daerah ini disn perencanaan pembangunan daerah sebagai suatu bentuk kesatuan sistem perencanaan nasional.
Hal ini juga terdapat pada UndangUndang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional pasal
33 yaitu: 1. Kepala daerah
menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas perencanaan pembangunan daerah di daerahnya.
2. Dalam menyelenggarakan perencanaan
pembangunan daerah, kepala daerah di
bantu oleh kepala Bappeda.
3. Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah
menyelenggarakan perencanaan pembangunan
daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
4. Gubernur menyelenggarakan koordinasi,
integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
perencanaan pembangunan antar kabupaten/kota.
Menurut undang-undang ini adalah
Bappeda mempunyai peranan yang penting
di dalam melaksanakan perencanaan daerah. Perencanaan daerah yang direncanakan oleh Bappeda di mulai dari
tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten
dan kota hingga tingkat provinsi melalui Musrembang (Musyawarah perencanaan pembangunan). Dalam perencanaan
pembangunan daerah ini diperlukan adanya
partisipasi masyarakat lokal dalam implementasi pembangunan daerahnya.
Dengan cara ini pemerintah makin
mampu menyerap aspirasi masyarakat banyak,
sehingga pembangunan yang di laksanakan dapat memberdayakan dan memenuhi kebutuhan rakyat banyak. Rakyat harus
menjadi pelaku dalam pembangunan,
masyarakat perlu dibina dan dipersiapkan untuk dapat merumuskan sendiri permasalahan yang dihadapi,
merencanakan langkah-langkah yang
diperlukan, melaksanakan rencana yang telah diprogramkan, menikmati produk yang dihasilkan dan melestarikan
program yang telah dirumuskan dan dilaksanakan.
Dalam perencanaan pembangunan
sangat diperlukannya partisipasi masyarakat.
Partisipasi merupakan jembatan antara kebijakan pemerintah dan kepentingan masyarakat itu, Sehingga
perencanaan daerah harus dilakukan dengan
model dari bawah (battom-up planning)
atau yang disebut sebagai perencanaan
partisipatif. Perencanaan partisipatif adalah perencanaan yang bertujuan melibatkan kepentingan rakyat, dan
dalam prosesnya melibatkan rakyat (baik langsung
maupun tiak langsung). Akan tetapi pada kenyataannya perencanaan itu sendiri masih banyak dilakukan
dari atas (top-down planning).
Demikian halnya dengan desa,
pemerintah bekerja sama dengan masyarakat dalam merencanakan program-program pembangunan.
Masyarakat dibina dan dibimbing untuk
menyn rencana program-program pembangunan. Akan tetapi kesadaran masyarakat untuk mau berpartisipasi
dalam perencanaan pembangunan masih
sangat kurang. Tidak tahu pasti, apakah di karenakan kurangnya dukungan dari atas ataukah masyarakat sendiri yang
tidak mau berpartisipasi. Dari informasi yang didapat, penulis melihat bahwa masih
kurangnya masyarakat yang mau berpartisipasi dalam merencanakan pogram-program
pembangunan. Butuhnya seorang pemimpin
yang dapat mempengaruhi dan mengajak masyarakatnya untuk berpartisipasi dalam merencanakan
program-program pembangunan.
Dengan adanya dukungan dari
atas, masyarakat akan tergerak untuk berperanserta
dalam perencanaan pembangunan demi terwujudnya kesejahteraan rakyat. Dari pandangan tersebut, dapat dilihat
bahwa masyarakat mau berpartisipasi
dalam perencanaan pembangunan memerlukan adanya rangsangan dari atas, dalam hal ini seorang kepala Desa. Sangat diharapkannya
seorang pemimpin yang mampu untuk
berperan aktif mengajak masyarakat agar mau berpartisipasi. Perlunya seorang pemimpin yang
demokratis agar mau membimbing,
menggerakkan masyarakatnya dan mampu bertanggung jawab serta bekerjasama dalam membangun dan menata kembali
daerahnya dengan tujuan yang telah di
tetapkan.
Oleh sebab itu dalam kesempatan
ini penulis mengupayakan suatu kajian ilmiah
dalam judul penelitian sebagai berikut: Pengaruh gaya kepemimpinan kepala Desa
terhadap peningkatan partisipasi masyarakat
dalam perencanaan pembangunan (Studi
pada Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang).
1.2 Perumusan Masalah Mengacu
pada latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut: Seberapa besar
pengaruh gaya kepemimpinan Kepala Desa terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan.
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan
masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui gaya kepemimpinan Kepala desa di Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang 2.
Untuk mengetahui partispasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang 3. Untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan Kepala Desa terhadap partisipasi
masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli
Serdang 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti, bermanfaat untuk meningkatkan
dan mengembangkan kemampuan berpikir
penulis melalui karya ilmiah, serta melatih penulis untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama
perkulahan di FISIP .
2. Bagi Kepala Desa, sebagai bahan masukan untuk
meningkatkan kinerja dan keberhasilan
dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.
3. Bagi masyarakat umum, sebagai bahan literatur
dan perbandingan untuk menghadapai
masalah yang terkait dengan penelitian di masa mendatang.
1.5 Kerangka Teori 1.5.1
Kepemimpinan 1.5.1.1 Pengertian
Kepemimpinan Ada banyak defenisi tentang kepemimpinan. Tetapi bagi kita, secara
mendasar kepemimpinan berarti
mempengaruhi orang lain. Ini merupakan defenisi yang luas dan termasuk di dalamnya bermacam-macam
prilaku yang diperlukan untuk mempengaruhi
orang lain. Sebagian besar persfektif kepemimpinan memandang pemimpin sebagai sumber pengaruh. Pemimpin
dalam memimpin pada dasarnya mempengaruhi
dan para pengikutnya mengikuti sebagai pihak yang dipengaruhi.
Pada dasarnya kepemimpinan
mengacu pada suatu proses untuk menggerakkan
sekelompok orang menuju ke suatu tujuan yang telah ditetapkan/disepakati bersama dengan mendorong
atau memotivasi mereka untuk bertindak
dengan cara yang tidak memaksa. Dengan kemampuannya seorang pemimpin yang baik harus mampu menggerakkan
orang-orang menuju tujuan jangka panjang
dan betul-betul merupakan upaya memenuhi kepentingan mereka yang terbaik. Dengan demikian kepemimpinan
dapat dikatakan sebagai peranan dan juga
suatu proses untuk mempengaruhi orang lain. (Rivai 2004:64) Selanjutnya,
Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain supaya bekerja sama di bawah
pimpinannya sebagai suatu team untuk mencapai
atau melakukan suatu tujuan tertentu.(Bintoro, 1987: 110) Kepemimpinan juga
merupakan relasi dan pengaruh antara pimpinan dan yang dipimpin. Kepemimpinan tersebut muncul dan
berkembang sebagai hasil dari interaksi
otomatis diantara pemimpin dan individu-individu yang dipimpin.
Contoh Skripsi Public Administration:Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Peningkatan Pertisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan PembangunanDownloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
0 komentar:
Posting Komentar