Senin, 16 Februari 2015

Download Skripsi Public Administration:Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Peningkatan Pertisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan

Download Skripsi Public Administration:Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Peningkatan Pertisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu persoalan mendasar kehidupan bernegara dalam proses penyelenggaraan pemerintah, baik ditingkat pusat maupun daerah adalah bagaimana membangun dan menciptakan mekanisme pemerintahan yang dapat mengemban misinya untuk mewujudkan pembangunan pemerintahan yaitu mensejahterakan masyarakat secara berkeadilan. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat tersebut, pemerintah harus melaksanakan pembangunan. Selain untuk memelihara keabsahan (legitimasi), pemerintah juga akan dapat membawa kemajuan bagi masyarakatnya sesuai dengan perkembangan jaman. Terdapat dua hal yang harus dilaksanakan oleh pemerintah: Pertama: Perlu aspiratif terhadap aspirasi-aspirasi yang disampaikan oleh masyarakatnya, dan perlu sensitif terhadap kebutuhan rakyatnya. Pemerintah perlu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh rakyatnya serta mau mendengarkan apa kemauannya. Kedua: Pemerintah perlu melibatkan segenap kemauan dan kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Dengan kata lain pemerintah perlu menempatkan rakyat sebagai subjek pembangunan, bukan hanya sebagai objek pembangunan. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan masyarakat communuty development sangat bergantung kepada peranan pemerintah dan masyarakatnya. Keduanya harus mampu menciptakan sinergi. Tanpa melibatkan masyarakat, pemerintah tidak akan dapat mencapai hasil pembangunan secara optimal. Pemerintah yang efektif adalah pemerintahan yang mampu melibatkan rakyat dalam proses kebijakkan publik dan menjadikan rakyat sebagai subjek dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam UU No. 32 tahun 2004 pasal 150 yaitu dalam rangka penyelenggaraan pembangunan daerah ini disn perencanaan pembangunan daerah sebagai suatu bentuk kesatuan sistem perencanaan nasional. Hal ini juga terdapat pada UndangUndang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 33 yaitu: 1. Kepala daerah menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas perencanaan pembangunan daerah di daerahnya. 2. Dalam menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah, kepala daerah di bantu oleh kepala Bappeda. 3. Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya. 4. Gubernur menyelenggarakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan pembangunan antar kabupaten/kota. Menurut undang-undang ini adalah Bappeda mempunyai peranan yang penting di dalam melaksanakan perencanaan daerah. Perencanaan daerah yang direncanakan oleh Bappeda di mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten dan kota hingga tingkat provinsi melalui Musrembang (Musyawarah perencanaan pembangunan). Dalam perencanaan pembangunan daerah ini diperlukan adanya partisipasi masyarakat lokal dalam implementasi pembangunan daerahnya. Dengan cara ini pemerintah makin mampu menyerap aspirasi masyarakat banyak, sehingga pembangunan yang di laksanakan dapat memberdayakan dan memenuhi kebutuhan rakyat banyak. Rakyat harus menjadi pelaku dalam pembangunan, masyarakat perlu dibina dan dipersiapkan untuk dapat merumuskan sendiri permasalahan yang dihadapi, merencanakan langkah-langkah yang diperlukan, melaksanakan rencana yang telah diprogramkan, menikmati produk yang dihasilkan dan melestarikan program yang telah dirumuskan dan dilaksanakan. Dalam perencanaan pembangunan sangat diperlukannya partisipasi masyarakat. Partisipasi merupakan jembatan antara kebijakan pemerintah dan kepentingan masyarakat itu, Sehingga perencanaan daerah harus dilakukan dengan model dari bawah (battom-up planning) atau yang disebut sebagai perencanaan partisipatif. Perencanaan partisipatif adalah perencanaan yang bertujuan melibatkan kepentingan rakyat, dan dalam prosesnya melibatkan rakyat (baik langsung maupun tiak langsung). Akan tetapi pada kenyataannya perencanaan itu sendiri masih banyak dilakukan dari atas (top-down planning). Demikian halnya dengan desa, pemerintah bekerja sama dengan masyarakat dalam merencanakan program-program pembangunan. Masyarakat dibina dan dibimbing untuk menyn rencana program-program pembangunan. Akan tetapi kesadaran masyarakat untuk mau berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan masih sangat kurang. Tidak tahu pasti, apakah di karenakan kurangnya dukungan dari atas ataukah masyarakat sendiri yang tidak mau berpartisipasi. Dari informasi yang didapat, penulis melihat bahwa masih kurangnya masyarakat yang mau berpartisipasi dalam merencanakan pogram-program pembangunan. Butuhnya seorang pemimpin yang dapat mempengaruhi dan mengajak masyarakatnya untuk berpartisipasi dalam merencanakan program-program pembangunan. Dengan adanya dukungan dari atas, masyarakat akan tergerak untuk berperanserta dalam perencanaan pembangunan demi terwujudnya kesejahteraan rakyat. Dari pandangan tersebut, dapat dilihat bahwa masyarakat mau berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan memerlukan adanya rangsangan dari atas, dalam hal ini seorang kepala Desa. Sangat diharapkannya seorang pemimpin yang mampu untuk berperan aktif mengajak masyarakat agar mau berpartisipasi. Perlunya seorang pemimpin yang demokratis agar mau membimbing, menggerakkan masyarakatnya dan mampu bertanggung jawab serta bekerjasama dalam membangun dan menata kembali daerahnya dengan tujuan yang telah di tetapkan. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis mengupayakan suatu kajian ilmiah dalam judul penelitian sebagai berikut: Pengaruh gaya kepemimpinan kepala Desa terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan (Studi pada Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang). 1.2 Perumusan Masalah Mengacu pada latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut: Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan Kepala Desa terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan Kepala desa di Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang 2. Untuk mengetahui partispasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan Kepala Desa terhadap partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti, bermanfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir penulis melalui karya ilmiah, serta melatih penulis untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama perkulahan di FISIP . 2. Bagi Kepala Desa, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja dan keberhasilan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. 3. Bagi masyarakat umum, sebagai bahan literatur dan perbandingan untuk menghadapai masalah yang terkait dengan penelitian di masa mendatang. 1.5 Kerangka Teori 1.5.1 Kepemimpinan 1.5.1.1 Pengertian Kepemimpinan Ada banyak defenisi tentang kepemimpinan. Tetapi bagi kita, secara mendasar kepemimpinan berarti mempengaruhi orang lain. Ini merupakan defenisi yang luas dan termasuk di dalamnya bermacam-macam prilaku yang diperlukan untuk mempengaruhi orang lain. Sebagian besar persfektif kepemimpinan memandang pemimpin sebagai sumber pengaruh. Pemimpin dalam memimpin pada dasarnya mempengaruhi dan para pengikutnya mengikuti sebagai pihak yang dipengaruhi. Pada dasarnya kepemimpinan mengacu pada suatu proses untuk menggerakkan sekelompok orang menuju ke suatu tujuan yang telah ditetapkan/disepakati bersama dengan mendorong atau memotivasi mereka untuk bertindak dengan cara yang tidak memaksa. Dengan kemampuannya seorang pemimpin yang baik harus mampu menggerakkan orang-orang menuju tujuan jangka panjang dan betul-betul merupakan upaya memenuhi kepentingan mereka yang terbaik. Dengan demikian kepemimpinan dapat dikatakan sebagai peranan dan juga suatu proses untuk mempengaruhi orang lain. (Rivai 2004:64) Selanjutnya, Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain supaya bekerja sama di bawah pimpinannya sebagai suatu team untuk mencapai atau melakukan suatu tujuan tertentu.(Bintoro, 1987: 110) Kepemimpinan juga merupakan relasi dan pengaruh antara pimpinan dan yang dipimpin. Kepemimpinan tersebut muncul dan berkembang sebagai hasil dari interaksi otomatis diantara pemimpin dan individu-individu yang dipimpin. Contoh Skripsi Public Administration:Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Peningkatan Pertisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan PembangunanDownloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini

Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.