Download Skripsi Kedokteran:Proporsi Indeks Massa Tubuh (IMT) Penderita Penyakit Jantung Koroner
BAB PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penyakit
jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang terjadi sebagai manifestasi dari penurunan suplai oksigen ke
otot jantung akibat dari penyempitan atau
pnyumbatan aliran darah arteri koronaria yang manifestasi kliniknya tergantung pada berat ringannya penyumbatan
arteri koronaria (PERKI dalam Rustika,
2006). Selain itu, penyakit jantung koroner juga membawa arti penyakit kompleks yang disebabkan oleh menurun atau
terhambatnya aliran darah pada satu atau
lebih arteri yang mengelilingi dan mengsuplai darah ke jantung (Justin Pearlman, 2009).
Penyakit jantung koroner
merupakan penyakit degeneratif. Tetapi penyakit yang menyebabkan kematian nomor satu di
Indonesia ini tidak lagi didominasi oleh
orang berusia 50 tahun ke atas. Kalangan usia muda juga banyak yang menderita penyakit jantung koroner. Sekitar
tahun 2002, hanya 2-3 persen penderita
penyakit jantung koroner yang berusia 30 tahun dan jumlahnya semakin meningkat pada tahun-tahunberikutnya (Rochmad
Romdhoni, 2007).
Obesitas adalah merupakan kunci
penting dari terjadinya peningkatan kejadian
penyakit jantung koroner (PJK). Peningkatan berat badan dengan indeks masa tubuh lebih dari 30 kg/m2 baik pada
laki-laki ataupun wanita akan meningkatkan
risiko PJK 4 kali lipat. Obesitas diklasifikasikan oleh American heart association (AHA) sebagai faktor risiko
modifikasi mayor untuk PJK pada tahun
1988 (Rossner S, 2002 dalam Wira Gotera et al., 2006).
Pada awalnya obesitas dianggap
sebagai faktor yang memberikan kontribusi
pada risiko PJK melalui faktor lain berhubungan seperti hipertensi, dislipidemia, dan diabetes. Pada tahun-tahun
terakhir telah dapat dibuktikan bahwa
distribusi jaringan lemak berpengaruh pada tingginya risiko PJK. Risiko penyakit jantung dan penyakit metabolik lain yang dikenal dengan
sindrom metabolic sangat berhubungan
dengan obesitas sentral/android/visceral/upper body obesity dibandingkan dengan obesitas
ginoid/lower body obesity (Despres JP et
al., 2001 dalam Wira Gotera et al., 2006) Menurut World Health Organization (WHO),
obesitas merupakan salah satu dari 10
kondisi yang berisiko di seluruh dunia dan salah satu dari 5 kondisi yang berisiko di negara-negara berkembang.
Lebih 1 milyar orang dewasa adalah overweight
dan lebih dari 300 juta adalah obesitas di seluruh dunia. Epidemic obesitas akan melanda negara-negara di benua Asia diwaktu mendatang.
Mempunyai komposisi lemak
visceral yang lebih banyak dan bentuk tubuh orang Asia yang rata-rata lebih kecil dari penduduk
negara barat merupakan salah satu faktor
penting meningkatnya penyakit kardiovaskuler terutamanya penyakit jantung koroner di Asia. Penduduk Indonesia
pada tahun 2000 diperkirakan sebanyak 210 juta penduduk, jumlah penduduk
yang overweight diperkirakan mencapai
76.7 juta (17.5%) dan pasien obesitas berjumlah lebih dari 9.8 juta (4.7%). Hasil penelitian membuktikan bahwa
terdapat hubungan erat antara obesitas
dan faktor risiko penyakit kardiovaskuler seperti Diabetes mellitus tipe II, Dislipidemia, hipertensi dan penyakit jantung
koroner. Bertambahnya populasi obesitas
dengan sendirinya akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kardiovaskuler. Laporan World
Health Organization (WHO) pada tahun
2003 menunjukkan bahwa 29,2% kematian dari seluruh dunia atau16,7 juta jiwa setiap tahun adalah kematian akibat
penyakit kardiovaskuler (7,2 juta PJK;
5,5 juta penyakit serebrovaskuler; 4 juta hipertensi dan pnyakit jantung lainnya). 80% dari jumlah kematian tersebut dinataranya
terdapat di negara miskin, menengah, dan
negara berkembang (Anonim,www.who.int, 2004).
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan
pada latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengetahui apakah proporsi indeks massa tubuh (IMT)
penderita penyakit jantung koroner (PJK) di
RSUP Haji Adam Malik Departemen
Kardiologi dan Kedokteran Vaskular? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk
mengetahui proporsi indeks massa tubuh (IMT) penderita penyakit jantung koroner di RSUP Haji Adam Malik
Departemen Kardiologi dan Kedokteran
Vaskular.
1.3.2. Tujuan Khs Yang menjadi
tujuan khs dalam penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui indeks massa tubuh pasien penyakit jantung koroner di RSUP Haji Adam Malik Departemen Kardiologi dan
Kedokteran Vaskular.
masalah: �
a
X.� 2� an ini adalah sebagai berikut: Bagaimana gambaran tingkat stres pada
mahasiswa pendidikan sarjana kedokteran ? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui
gambaran tingkat stres pada mahasiswa
pendidikan sarjana kedokteran
Universitas Sumatera Utara.1.3.2 Tujuan Khs Yang menjadi
tujuan khs dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui gambaran tingkat stres pada
mahasiswa pendidikan sarjana kedokteran
Universitas Sumatera Utara sesuai dengan
perbedaan angkatan.
2. Mengetahui gambaran
tingkat stres pada mahasiswa pendidikan sarjana kedokteran
Universitas Sumatera Utara sesuai dengan perbedaan jenis kelamin.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi
Mahasiswa Mahasiswa dapat memahami masalah tentang stres dan mengetahui cara pencegahan stres.
Contoh Skripsi Kedokteran:Proporsi Indeks Massa Tubuh (IMT) Penderita Penyakit Jantung Koroner
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
0 komentar:
Posting Komentar