Download Skripsi Kedokteran:Gambaran Tingkat Stres Pada Mahasiswa Pendidikan Sarjana Kedokteran
BAB PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek
kehidupan. Stres dapat dialami oleh
siapa saja dan memiliki implikasi negatif jika berakumulasi dalam kehidupan individu tanpa solusi yang tepat.
Akumulasi stres merupakan akibat dari
ketidakmampuan individu dalam mengatasi dan mengendalikan stresnya (Crampton, Hodge, & Mishra, 1995).
Walaupun demikian, stres yang optimal akan
menghasilkan tantangan dan motivasi untuk
maju bagi individu (Spangenberg
& Theron, 1998).
Mahasiswa, dalam kegiatannya,
juga tidak terlepas dari stres. Stresor atau penyebab stres pada mahasiswa dapat bersumber
dari kehidupan akademiknya, terutama
dari tuntutan eksternal dan tuntutan dari harapannya sendiri. Tuntutan eksternal dapat bersumber dari tugas-tugas
kuliah, beban pelajaran, tuntutan orang tua
untuk berhasil di kuliahnya, dan penyesuaian sosial di lingkungan kampusnya.
Tuntutan ini
juga termasuk kompetensi perkuliahan dan meningkatnya kompleksitas materi perkuliahan yang semakin
lama semakin sulit. Tuntutan dari harapan
mahasiswa dapat bersumber dari kemampuan mahasiswa dalam mengikuti pelajaran (Heiman & Kariv, 2005).
Stres yang tidak mampu
dikendalikan dan diatasi oleh individu akan memunculkan dampak negatif. Pada mahasiswa,
dampak negatif secara kognitif antara
lain sulit berkonsentrasi, sulit mengingat pelajaran, dan sulit memahami pelajaran. Dampak negatif secara emosional
antara lain sulit memotivasi diri, munculnya
perasaan cemas, sedih, kemarahan, frustrasi, dan efek negatif lainnya.
Dampak negatif secara fisiologis
antara lain gangguan kesehatan, daya tahan tubuh yang menurun terhadap penyakit, sering
pusing, badan terasa lesu, lemah, dan
insomnia. Dampak perilaku yang muncul antara lain menunda-nunda penyelesaian tugas kuliah, malas kuliah,
penyalahgunaan obat dan alkohol, terlibat
dalam kegiatan mencari kesenangan yang berlebih-lebihan serta berisiko tinggi (Rice, 1992; Spagenberg & Theron,
1998; Heiman & Kariv, 2005).
Penelitian mengenai prevalensi
stres pada mahasiswa kedokteran telah dilakukan
pada beberapa universitas. Di Amerika Utara, penelitian yang dilakukan terhadap 100 mahasiswa menunjukkan bahwa
prevalensi stres pada mahasiswa adalah
38% (Shannone, 1999). Penelitian sejenis dilakukan oleh Firth (2004) pada salah satu fakultas kedokteran di Inggris.
Penelitian yang melibatkan 165 partisipan
tersebut menunjukkan prevalensi stres pada mahasiswa fakultas kedokteran adalah 31,2%. Sementara itu, tiga
penelitian yang dilakukan di Asia menunjukkan
hasil sebagai berikut: (1) Di Pakistan,
dengan 161 partisipan, prevalensi
stres mahasiswa fakultas kedokteran
adalah 30,84% (Shah, Hasan, Malik, &
Sreeramareddy, 2010). (2) Di Thailand,
dengan 686 partisipan, prevalensi
stres mahasiswa fakultas kedokteran adalah 61,4% (Saipanish, 2003).
(3) Di Malaysia, dengan 396
partisipan, prevalensi stres mahasiswa fakultas kedokteran adalah 41,9% (Sherina, 2004).
Berdasarkan penelitian tentang
tingkat stres yang dilakukan oleh Abdulghani
(2008) di Saudi Arabia terhadap 494 partisipan, diketahui bahwa prevalensi stres pada mahasiswa fakultas
kedokteran adalah 57% dimana 21,5% diantaranya
merupakan stres ringan, 15,8% stres sedang, dan 19,6% stres berat. Di Iran, penelitian sejenis yang diikuti 129
partisipan menunjukkan prevalensi stres pada
mahasiswa fakultas kedokteran adalah 61,47% dimana 26,22% diantaranya merupakan stres ringan, 20,5% stres sedang,
dan 14,75% stres berat (Marjani, Gharavi,
Jahanshahi, dan Vahidirad, 2008).
Penelitian Abdulghani (2008)
menunjukkan dampak stres terutama dirasakan
oleh mahasiswa tahun pertama,kedua, dan ketiga. Stres pada mahasiswa kedokteran dapat menyebabkan penurunan
prestasi akademik, penurunan konsentrasi
belajar, dan penurunan daya ingat.
Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa
stres merupakan kondisi yang umumnya
dialami oleh mahasiswa fakultas kedokteran. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tingkat stres pada
mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan
sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan
latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana gambaran tingkat stres pada
mahasiswa pendidikan sarjana kedokteran ? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui
gambaran tingkat stres pada mahasiswa
pendidikan sarjana kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
1.3.2 Tujuan Khs Yang menjadi
tujuan khs dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui gambaran tingkat stres pada
mahasiswa pendidikan sarjana kedokteran
Universitas Sumatera Utara sesuai dengan
perbedaan angkatan.
2. Mengetahui gambaran
tingkat stres pada mahasiswa pendidikan sarjana kedokteran
Universitas Sumatera Utara sesuai dengan perbedaan jenis kelamin.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi
Mahasiswa Mahasiswa dapat memahami masalah tentang stres dan mengetahui cara pencegahan stres.
Contoh Skripsi Kedokteran:Gambaran Tingkat Stres Pada Mahasiswa Pendidikan Sarjana Kedokteran
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
0 komentar:
Posting Komentar