Abstrak
PAI
Dalam sejarah penyelenggaraan pendidikan di negara kita, tercatat
sebanyak lima kali perubahan kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang
berbarengan dengan perubahan strategi belajar mengajar. Perubahan kurikulum
terjadi mulai tahun1975 hingga kurikulum 2004. Dan ini menunjukkan kuatnya
anggapan bahwa kegagalan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia hanya
disebabkan oleh kesalahan rancangan kurikulum, anggapan seperti itu telah
mengabaikan faktor lain yang juga ikut mempengaruhi terjadinya kegagalan itu
sendiri. Beberapa faktor yang dimaksud adalah kompetensi guru dalam
melaksanakan kurikulum, ketidaktersediaan sarana dan prasarana sekolah,
kurangnya keterlibatan stakeholder, tidak terciptanya kerjasama yang baik antara
perguruan tinggi sebagai pencetak tenaga guru, pemerintah, dan sekolah, sistem
evaluasi dan standarisasi nasional dan daerah yang tidak akurat, serta
ketidakjelasan arah serta model pendidikan yang diselenggarakan.
Kendati demikian, secara objektif tetap harus diungkapkan bahwa pada
KBK 2004, proses penyiapan dan rencana implementasinya relatif lebih terbuka.
Adapun keberhasilan implementasi kurikulum sangat dipengaruhi oleh
kemampuan guru yang akan menerapkan dan mengaktualisasikan kurikulum
tersebut. Kemampuan guru tersebut terutama berkaitan dengan pengetahuan dan
kemampuan, serta beban tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu,
dalam kurikulum 2004 guru diberikan kebebasan untuk mengubah, memodifikasi
bahkan membuat sendiri silabus yang sesuai dengan kondisi sekolah dan daerah.
Pemerintah Pusat telah membuat kebijakan yang terwujud dalam ketentuan umum
dan standar kompetensi bahan kajian yang disusun secara nasional untuk seluruh
mata pelajaran pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan.
Rumusan silabus yang dibuat setiap judul cenderung belum operasional
dan belum menjangkau suasana riil dalam kelas, karena masih menggambarkan
kompetensi besar untuk setiap judul tersebut, yang kemudian masing-masing
kompetensi dan unit bahasan memerlukan implikasi dan prosedur yang tersendiri.
Oleh karena itu, guru diberi kewenangan secara leluasa untuk
menganalisis silabus tersebut sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah
serta kemampuan dalam menjabarkannya menjadi persiapan mengajar yang siap
dijadikan pedoman pembentukan kompetensi peserta didik.
Berdasarkan hal itu, peneliti mengadakan penelitian dengan judul Pengembangan
Silabus Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Tsanawiyah
Persiapan Negeri Batu. Untuk mendapatkan data penelitian ini, penulis
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik
observasi, interview dan dokumentasi. Setelah mengadakan penelitian, ditemukan bahwa dalam pengembangan
silabus pembelajaran standar kompetensi mata pelajaran sejarah kebudayaan
Islam berisi sekumpulan kemampuan yang berorientasi pada perilaku afektif dan
psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat,
keimanan, ketaqwaan kepada Allah SWT. Sekumpulan kemampuan ini minimal
harus dikuasai peserta didik selama menempuh Sejarah Kebudayaan Islam di
Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri Batu.
Sehubungan dengan pengembangan silabus, maka pengembangan silabus
pembelajaran sejarah kebudayaan Islam mempunyai landasan-landasan yang
dapat menjelaskan ketercapaian kurikulum yang diterapkan di Madrasah
Tsanawiyah Persiapan Negeri Batu, diantaranya adalah:
1) Orientasi Pembelajaran terfokus pada siswa yakni memberikan kompas pada
silabus untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang disesuaikan bakat, minat
dan kemampuannya. 2) Dalam kegiatan pembelajaran siswa dijadikan subyek
pembelajaran. 3) Perbedaan dan kecepatan belajar siswa diperhatikan. 4)
Pembelajaran bermuara pada satu tujuan, mencapai standar kompetensi lulusan. 5)
Peluang untuk melakukan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam secara
individual. 6) Mengacu kepada ketuntasan belajar Sejarah Kebudayaan Islam. 7)
Tuntas satu kompetensi dasar ke kompetensi dasar berikutnya. 8) Mengacu pada
aktivitas pemecahan masalah yang terjadi di masyarakat. 9) Pendekatan belajar
kontekstual. 10) Pembelajaran dilakukan melalui pengalaman tertentu untuk
mencapai kemampuan dasar tertentu. 11) Peran guru tidak hanya sebagai
instruktur tetapi juga sebagai fasilitator.
Pengembangan silabus pembelajaran sejarah kebudayaan Islam yang
dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri Batu dapat dikatakan
berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari hasil pelaksanaan Pengembangan
Silabus Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yaitu ; siswa tidak hanya
menerima informasi, tetapi cenderung berusaha untuk mencari informasi, siswa
menjadi lebih aktif bertanya pada guru mengenai materi yang belum dimengerti,
siswa menjadi lebih disiplin dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,
suasana kegiatan belajar-mengajar menjadi terlihat lebih menyenangkan, sehingga
perhatian siswa menjadi fokus pada materi yang disampaikan selama proses
kegiatan belajar-mengajar berlangsung.
Kata Kunci : Pengembangan, silabus, pembelajaran sejarah kebudayaan
Islam
Contoh
Skripsi Akuntansi:Pengawasan Internal Atas Aktiva TetapDownloads Versi
PDF >>>>>>>Klik Disini Artikel terkait skripsi
diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian
kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download
skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh
makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang,
beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis
kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis
contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal
pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir
jurusan akuntansi, contoh skripsi pendidikan agama islam, skripsi fakultas
pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar