Selasa, 09 Desember 2014

Download Skripsi Kedokteran:Pengaruh Kafein Terhadap Fungsi Kognitif Mahasiswa Institut Perguruan Darul Aman (IPDA) berdasarkan Mental Serial Subtraction

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kafein merupakan obat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi dan disalahgunakan di seluruh dunia. Zat stimulansia ini banyak terkandung dalam minuman, makanan, obat yang diresepkan, serta obat bebas. Diperkirakan lebih dari 80 persen orang dewasa di Amerika Serikat mengonsumsi kafein secara teratur, dan di seluruh dunia, konsumsi kafein terintegrasi dengan baik dalam praktik kebudayaan harian. Seorang dewasa di Amerika Serikat mengomsumsi sekitar rata-rata 200 mg kafein per hari, meski 20 sampai 30 persen mengomsumsi lebih dari 500 mg per hari. (Sadock, 2004). Kebiasaan ini tidak hanya terbatas kepada golongan dewasa. Perilaku konsumsi kafein semakin banyak ditemukan pada remaja dan dewasa muda. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya popularitas minuman berenergi dan minuman ringan yang mengandung kafein (McIlvain,2008). Whalen et al (2008) menyatakan bahwa 75-98% golongan muda berusia hingga 18 tahun mengonsumsi minimal satu minuman berkafein setiap hari (Morgan, Stults, & Zabnick, 1982; National Sleep Foundation, 2006), dengan 31% melaporkan lebih dari dua per hari. Selain itu, kafein terdapat dalam 1057 jenis makanan yang sering dikonsumsi anak-anak berusia 6 hingga 10 tahun (Dragger & Dixit, 2010). Konsumsi kafein semakin populer terutama dalam kalangan mahasiswa karena efek stimulannya membantu siswa untuk belajar dalam periode waktu yang panjang, terutama pada saat beban kerja meningkat seperti sebelum tes atau ujian. Hal ini terutama berlaku dalam kasus siswa kedokteran yang diharapkan untuk menguasai materi yang banyak dalam jumlah waktu terbatas (Lee K-H et al, 2009). Pengambilan kafein oleh golongan ini dalam bentuk minuman kopi atau minuman berenergi adalah bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangkan lelah untuk belajar. Kebiasaan ini menjadi kontroversi dengan banyak pro dan kontra yang dibahaskan tentang perilaku addiktif ini.. Menurut hasil penelitian American Academy of Sleep Medicine yang ditampilkan pada bulan Juni di LEEP 2007 st Annual Meeting of the Associated Professional Sleep Societies, kafein memberikan dampak negatif pada pola tidur dan prestasi akademik pelajar sekolah. Apabila dikonsumsi pada dosis tinggi, kafein dapat menimbulkan gejala fisik dan psikologis seperti peningkatan tekanan darah dan denyut jantung, sakit kepala, kejang, anxietas, insomnia ,iritabilitas dan lain-lain (McIlvain, 2008). Berbagai penelitian telah dilakukan untuk meneliti pengaruh kafein terhadap berbagai aspek psikologis. Kafein yang dikonsumsi dalam dosis kecil mungkin mempunyai efek positif. Brice dan Smith (2002) menemukan bahwa dosis kafein (baik 65 mg diambil 4 kali selama jam lima atau dosis yang lebih besar dari 200mg diambil sekaligus) diambil dari waktu ke waktu atau sekaligus memiliki dampak positif terhadap kewaspadaan, peningkatan performa kognitif. Selain itu, penelitian secara radiologi oleh Innsbruck Medical University (2005) telah menemukan bahawa kafein meningkatkan aktifitas regio otak di lobus frontalis yang berkaitan dengan memori, dan juga anterior cingulum yang berhubungan dengan pemusatan perhatian. Koppelstaetter et al (2007) melaporkan bahawa dosis kafein sekecil 100 mg dapat meningkatkan kinerja otak depan di mana jaringan memori berada. Dengan demikian, walaupun konsumsi kafein yang berlebihan menimbulkan banyak efek negatif tetapi ia turut memberikan dampak positif karena efek stimulannya terhadap otak. Meskipun telah banyak hasil positif dari efek kafein terhadap fungsi kognitif yang didapatkan dari studi elektrofisiologi, epidemiologi dan radiologi (Dixit, Vane & Tandon, 2006; Koppelstaetter et al, 2007), masih sedikit penelitian eksperimental terkontrol yang dilakukan untuk menguji dampak kafein ini terutama dalam kalangan sampel mahasiswa yang sering mengomsumsi kafein untuk tujuan akademik. Oleh sebab itu, peneliti ingin melakukan penelitian eksperimental tentang efek kafein terhadap fungsi kognitif. 1.2. Rumusan Masalah: Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah penelitian adalah, apakah efek kafein terhadap fungsi kognitif? 1.3. Tujuan Penelitian: 1.3.1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara konsumsi kafein dan fungsi kognitif.

Contoh Skripsi Kedokteran:Pengaruh Kafein Terhadap Fungsi Kognitif Mahasiswa Institut Perguruan Darul Aman (IPDA) berdasarkan Mental Serial Subtraction

Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini




Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.