BAB PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Ini berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. Angka Kematian Ibu di Indonesia periode 5 tahun sebelum survey (2003-2007) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini turun dibanding AKI hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003 yang mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup (Profil kesehatan Indonesia, 2008). Pengetahuan adalah hasil dari ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2005). Menurut Notoatmojo (2003) menyatakan bahwa suatu sikap belum optimis tewujud pada suatu tindakan. Untuk terwujudnya sikap menjadi perbuatan diperlukan faktor endukung dan kondisi yang memungkinkan. Senam merupakan olahraga terbaik yang dapat dilakukan oleh ibu hamil menjelang persalinannya. Salah satu jenis senam yang ditujukan bagi ibu hamil adalah senam hamil. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang disertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, kelainan letak dan anemia (Muhimah dan Safe’i, 2010). Pergerakan dan latihan senam kehamilan tidak saja menguntungkan sang ibu, tetapi juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang di kandungan. Pada saat bayi mulai dapat bernafas sendiri, maka oksigen akan mengalir kepadanya melalui plasenta, yaitu dari aliran darah ibunya ke dalam aliran darah bayi yang di kandung. Senam kehamilan akan menambah jumlah oksigen dalam darah di seluruh tubuh sang ibu dan karena itu aliran oksigen kepada bayi melalui plasenta juga akan menjadi lebih lancar (Sani, 2002). Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik maupun mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan. Senam hamil bertujuan untuk membuat otot dan ligamen yang ada dipanggul, memperbaiki sikap tubuh, mengatur kontraksi dan relaksasi, serta mengatur teknik pernafasan. Senam hamil dilakukan dengan diawali latihan pendahuluan, latihan inti, dan latihan relaksasi. Senam hamil dilakukan pada usia kehamilan 22-25 minggu, 26-30 minggu, 31-34 minggu dan 35 minggu (Sani, 2002). Berdasarkan penyataan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Tindakan Senam Hamil”. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah melihat “Bagaimana pengetahuan ibu hamil terhadap tindakan senam hamil?”. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang tindakan senam hamil. 1.3.2 Tujuan Khs Yang menjadi tujuan khs dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil yang mengikuti senam hamil 2. Mengetahui tindakan ibu hamil yang mengikuti senam hamil 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Ibu hamil Menambah pengetahuan yang lebih tentang manfaat senam hamil 2. Peneliti Mengetahui pengetahuan dan tindakan ibu hamil terhadap senam hamil.
Kamis, 11 Desember 2014
Download Skripsi Kedokteran:Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Tindakan Senam Hamil
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar