BAB PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tindakan kanulasi vena perifer (pemasangan infus) banyak dilakukan terutama pada pasien – pasien yang akan menjalani tindakan pembedahan di ruang operasi. Tindakan ini dilakukan untuk akses terapi cairan dan akses pemberian obat. Selain di ruang operasi, kanulasi vena perifer juga banyak dilakukan di Unit Gawat Darurat (UGD), untuk penanganan keadaan gawat darurat sirkulasi seperti perdarahan karena kecelakaan lalu lintas. Pada tahun 2009, tercatat kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia berjumlah 57.726 kasus dengan total korban 97.798 orang (Direktorat Jendral Perhubungan Darat,2010). Tindakan ini, juga diberikan sebagai akses untuk terapi cairan pada pasien yang mengalami dehidrasi (muntah dan mencret). Keadaan berkurangnya cairan tubuh, merupakan salah satu penyulit di suatu penyakit. Apabila keadaan tersebut berlangsung lama dan tidak cepat diatasi, dapat menyebabkan syok dan kematian. Menurut Konsil Kedokteran Indonesia (2006), bahwa keterampilan kanulasi vena perifer ini merupakan keterampilan klinis dengan tingkat kemampuan 3. Yaitu seorang lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi dan sebagainya). Dapat dilihat bagaimana pentingnya pengetahuan dan keterampilan seorang calon dokter dalam melakukan pemasangan infus (kanulasi vena perifer), sebagai kompetensi pada saat lulus sebagai dokter. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dalam hal ini merumuskan masalah yang akan dibahas adalah : bagaimanakah gambaran perilaku dokter muda terhadap pemasangan infus ? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Menghasilkan calon dokter yang terampil dalam pemasangan infus. 1.3.2. Tujuan Khs Yang menjadi tujuan khs dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui sikap dokter muda dalam mempersiapkan alat – alat pemasangan infus. 2. Untuk mengetahui tentang lokasi vena yang akan dipasang infus. 3. Untuk mengetahui tentang ukur an jarum abocath yang digunakan untuk pasien. 4. Untuk mengetahui bagaimana cara memasukkan abocath ke dalam vena. 5. Untuk mengetahui jenis cairan yang digunakan dalam pemasangan infus. 1.4. Manfaat Penelitian Dengan dilakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat, yakni : 1. Untuk Peneliti. Sebagai sarana untuk mengetahui aplikasi ilmu yang diperoleh selama pendidikan dan informasi / wawasan mengenai keterampilan pemasangan infus. 2. Untuk Fakultas Kedokteran . Sebagai data pembelajaran dan acuan pembelajaran dalam pendidikan dokter muda. 3. Untuk Pihak Lain. Sebagai sumber data dan acuan dalam melaksanakan penelitian – penelitian selanjutnya. 4. Untuk Pasien Sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
Kamis, 11 Desember 2014
Download Skripsi Kedokteran:Gambaran Perilaku Dokter Muda Terhadap Pemasangan Infus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar