BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Kontinuitas pelayanan beban dan energi listrik dari suatu pembangkit sampai ke konsumen tidak terlepas dari adanya gangguan eksternal maupun gangguan internal. Gangguan eksternal adalah gangguan yang terdapat di luar pembangkit seperti: gangguan satu fasa ke tanah, tiga fasa ke tanah dan fasa ke fasa, baik pada terminal maupun pada sisi transmisi atau sisi distribusinya. Sedangkan gangguan internal adalah gangguan yang terdapat dari dalam pembangkit itu sendiri seperti terjadinya hubung singkat antara belitan pada fasa yang sama, antara belitan fasa yang berbeda atau antara belitan ke tanah. Gangguan-gangguan ini akan menyebabkan generator beroperasi pada sistem yang tidak seimbang sehingga dalam operasinya perlu dilakukan pencegahan dengan menempatkan alat perlindungan bagi generator (alternator). I. 2. Tujuan dan Manfaat Penulisan Adapun tujuan utama dari penulisan Tugas Akhir ini adalah: a. Untuk menganalisis penyebab terjadinya gangguan tidak seimbang pada pembangkit tenaga listrik. b. Manfaat penulisan Tugas Akhir ini agar pembaca dapat mengetahui akibat gangguan tidak seimbang pada pembangkit tenaga listrik. I. 3. Batasan Masalah Pada tugas akhir ini penulis akan membahas masalah pengaruh gangguan tidak seimbang terhadap pembangkit tenaga listrik (alternator). Adapun batasan masalah dalam tulisan ini adalah: Penelitian dilakukan untuk gangguan fasa ke tanah, gangguan dua fasa ke tanah, dan untuk gangguan fasa ke fasa. Daya Sari : Studi Tentang Pengaruh Gangguan Tidak Seimbang Pada Busbar Terhadap Generator Di Gardu Induk Paya Pasir, 2009. USU Repository © I. 4. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1. Studi literatur : merupakan studi ke pustakaan dan kajian dari bukubuku teks pendukung. 2. Penelitian : melakukan penelitian di pembangkit tenaga listrik wilayah Sumatera Utara. 3. Studi bimbingan : diskusi dan konsultasi berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak Departemen Teknik Elektro USU selama penulisan Tugas Akhir. I. 5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini disusun berdasarkan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, manfaat penulisan, metode dan sistematika penulisan. BAB II : PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK Bab ini berisi teori dasar tentang pembangkit tenaga listrik secara umum, prinsip kerja alternator, reaksi jangkar, pembebanan alternator, dan fasor diagram alternator. BAB III : GANGGUAN TIDAK SEIMBANG Bab ini akan menjelaskan secara umum tentang gangguan tidak seimbang. BAB IV :ANALISIS PENGARUH GANGGUAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK (ALTERNATOR) Bab ini akan berisikan Gangguan Satu Fasa Ke Tanah, Gangguan Dua Fasa Ke Tanah, dan Gangguan Fasa Ke Fasa. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari awal penelitian sampai selesainya penelitian, serta berisikan saransaran untuk perbaikan di masa yang akan datang. 2 Daya Sari : Studi Tentang Pengaruh Gangguan Tidak Seimbang Pada Busbar Terhadap Generator Di Gardu Induk Paya Pasir, 2009. USU Repository © Daya Sari : Studi Tentang Pengaruh Gangguan Tidak Seimbang Pada Busbar Terhadap Generator Di Gardu Induk Paya Pasir, 2009. USU Repository © BAB II PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK 2.1 Umum Generator AC (Alternator) banyak di jumpai pada pusat-pusat listik (dengan kapasitas yang relatif besar). Misalnya, pada PLTA, PLTU, PLTD, PLTN, PLTG dan lain-lain. Di sini umumnya generator AC di sebut dengan ALTERNATOR atau generator saja. Selain generator AC dengan kapasitas yang relatif besar tersebut, dikenal juga generator AC degan kapasitas yang relatif kecil. Misalnya, generator yang dipakai untuk penerangan darurat, untuk penerangan daerah-daerah terpencil (yang belum terjangkau listrik), dan sebagainya. Generator tersebut sering disebut “ home light” atau “generator set”. Alternator (generator arus bolak-balik) adalah suatu mesin listrik yang dapat merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dengan kata lain generator menerima energi mekanik dan merubahnya menjadi energi listrik. Gambar 2.1. Blok Diagram Konversi Elektro Mekanik. Dibandingkan dengan generator DC, generator AC lebih cocok umtuk pembangkit tenaga listrik berkapasitas besar. Hal ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan, antara lain: a. Timbulnya masalah komutasi pada generator DC b. Timbulnya persoalan dalam hal menaikkan/menurunkan tegangan pada listrik DC. Hal ini menimbulkan persoalan untuk hantaran dalam pengiriman tenaga listrik (transmisi/distribusi), masalah penampang kawat, tiang transmisi rugi-rugi, dan sebagainya. c. Listrik AC relatif lebih mudah untuk diubah menjadi listrik DC. Energi Mekanik Medan Magnet Listrik Energi Listrik Masukan Keluaran Daya Sari : Studi Tentang Pengaruh Gangguan Tidak Seimbang Pada Busbar Terhadap Generator Di Gardu Induk Paya Pasir, 2009. USU Repository © d. Masalah efisiensi dan lain-lain pertimbangan. 2.2. Prinsip Kerja Alternator 2.2.1. Kontruksi Generator AC Kontruksi generator AC lebih sederhana dibandingkan generator DC. Bagian-bagian terpenting dari generator AC adalah : 1. RANGKA STATOR Dibuat dari besi tuang, rangka stator merupakan rumah dari bagian-bagian generator yang lain. 2. STATOR Bagian ini tersusun dari plat-plat (seperti yang dipergunakan juga pada jagkar dari mesin arus searah) stator yang mempunyai alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator berfungsi sebagai tempat terjadinya GGL induksi. 3. ROTOR Rotor merupakan bagian yang berputar. Pada rotor terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitannya yang di aliri arus searah, melewati cincin geser dan sikat-sikat. 4. SLIP RING atau CINCIN GESER Dibuat dari bahan kuningan atau tembaga yang dipasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor. Jumlah slip ring ada dua buah yang masingmasing slip ring dapat menggeser sikat arang yang masing-masing merupakan sikat positif dan sikat negatif, berguna untuk mengalirkan arus penguat magnet ke lilitan magnet pada rotor.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar