Selasa, 04 November 2014

Skripsi Manajemen:Pengaruh Perputaran Kas dan Piutang Terhadap Likuiditas pada Perusahaan Otomotif



BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Globalisasi
perekonomian dunia menyebabkan peningkatan perkembangan  dunia usaha di Indonesia. Perkembangan ini
menimbulkan persaingan yang ketat,  khsnya
antarperusahaan sejenis. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk  selalu memperbaiki dan menyempurnakan bidang
usahanya agar dapat mencapai  tujuan
perusahaan dan mempertahankan kelangsungan 
hidup  (going concern)  secara  berkelanjutan. Pengelola perusahaan juga
dituntut agar mampu  mengkoordinasikan
penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan secara  efektif dan efisien sehingga keputusan yang
dihasilkan adalah tepat.Investor perlu  melakukan
analisis dalam  proses pengambilan
keputusan dan memerlukan  beberapa tolok
ukur untuk menilai prestasi dan keuangan perusahaan.
Salah satu komponen untuk menilai
keuangan perusahaan adalah rasio  likuiditas
(liquidity ratios). Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk  membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat
jatuh tempo. Jika perusahaan  mampu
melakukan pembayaran artinya perusahaan dalam keadaan likuid,  sedangkan jika perusahaan berada dalam keadaan
tidak memiliki kemampuan  membayar
kewajiban jangka pendek artinya perusahaan tersebut dalam keadaan  illikuid. Perusahaan yang tidak dapat
mengendalikan tingkat likuiditasnya akan  mengakibatkan hilangnya kepercayaan dari pihak
luar perusahaan (kreditur) dan  dapat
menurunkan kemampuan  perusahaan untuk
mengembangkan usahanya.
 
-  Perusahaan  yang dalam keadaan illikuid akan menghambat
aktivitas operasi dan  mengurangi
efektivitas perusahaan. Secara umum, semakin tinggi likuiditas, maka  semakin rendah resiko kegagalan perusahaan.
Likuiditas perusahaan ditunjukkan  oleh
besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah diubah menjadi kas  (meliputi kas, piutang, surat berharga,
persediaan).
Riyanto (2002  : 94) mengemukakan ”Kas merupakan aktiva
lancar yang  paling tinggi tingkat
likuiditasnya, artinya dengan ketersediaan kas yang cukup  maka perusahaan tidak akan kesulitan dalam
memenuhi kewajiban jangka  pendeknya”.
Dengan kata lain, semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu  perusahaan akan semakin tinggi pula
likuiditasnya. Menilai ketersediaan kas dapat  dihitung dari perputaran kas. Tingkat
perputaran kas merupakan rasio untuk  mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek  dengan kas yang tersedia.Suatu perusahaan yang
memiliki likuiditas tinggi karena  adanya
kas dalam jumlah besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan  mencerminkan adanya kelebihan kas. Sebaliknya
apabila jumlah kas relatif kecil  berarti
perputaran kas tinggi sehingga perusahaan akan atau dapat berada dalam  keadaan illikuid.
  
Aktiva lancar lain yang likuid adalah piutang. Menurut Gitosudarmo  (2002:81) piutang merupakan aktiva lancar
perusahaan yang timbul sebagai akibat  dilaksanakannya
praktik penjualan kredit. Piutang memerlukan waktu yang lebih  pendek untuk diubah menjadi kas. Posisi
piutang dan taksiran waktu  pengumpulannya
dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang  tersebut. Tingkat perputaran piutang adalah
rasio yang memperlihatkan lamanya   -  untuk mengubah piutang menjadi kas. Perputaran
piutang dihitung dengan  membagi
penjualan bersih dengan saldo rata-rata piutang. Saldo rata-rata piutang  dihitung dengan menjumlahkan saldo awal dan
saldo akhir dan kemudian  membaginya
menjadi dua. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang  maka  semakin
cepat pula menjadi kas dan apabila piutang telah menjadi kas berarti kas  dapat digunakan kembali dalam operasional
perusahaan serta resiko kerugian  piutang
dapatdiminimalkansehingga perusahaan akan dikategorikanperusahaan  likuid. Sebaliknya, apabila tingkat perputaran
piutang rendah, maka akan terjadi  kelebihan
piutang dan perusahaan akan mengalami keadaan illikuid.
Berbeda dengan kenyataannya, di beberapa
perusahaan tak jarang terjadi  likuiditas
perusahaan yang semakin rendah ketika perputaran kas semakin rendah pula, hal
ini disebabkan terjadinya penjualan yang relatif tinggi tetapi ketersediaan  aktiva lancar yaitu kas relatif kecil.
Demikian juga dengan piutang, walaupun  perputaran
piutang semakin tinggi, likuiditas perusahaan pun malah semakin  rendah sebagai akibat adanya penjualan yang
relatif tinggi namun ketersediaan  piutang
kecil, ini berarti tidak sesuai dengan teori yang dipaparkan di atas.
Penelitian ini merupakan
replikasi dari penelitian yang telah dilakukan  Simamora (2008). Perbedaan dengan penelitian
terdahulu adalah pada penelitian  terdahulu
hanya menggunakan satu variabel independen yaitu perputaran piutang  dengan variabel dependennya adalah likuiditas,
sedangkan pada penelitian ini,  terdapat
dua variabel independen yaitu perputaran kas dan piutang dan untuk  variabel dependen adalah likuiditas. Kemudian
pada penelitian terdahulu, objek  penelitiannya
hanya pada satu perusahaan, sedangkan pada penelitian ini, peneliti   -  mengambil
sampel dari perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek  Indonesia. 
Peneliti menggunakan perusahaan otomotif karena sebagian besar  perusahaan tersebut melakukan penjualan secara
kredit.  Penjualan kredit  menimbulkan piutang dan terkait dengan
ketersediaan kas sehingga dapat  mengukur
likuiditas perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka
penulis tertarik untuk meneliti apakah  perputaran
kas dan perputaran piutang mempengaruhi likuiditas perusahaan dalam  sebuah skripsi dengan judul ”Pengaruh
Perputaran Kas dan Piutang terhadap  Likuiditas
pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek  Indonesia”.
B.  Perumusan Masalah Berdasarkan uraian mengenai
latar belakang penelitian yang telah  dikemukakan
di atas, maka penulis mencoba untuk merumuskan masalah dalam  bentuk pertanyaan sebagai berikut: Apakah
perputaran kas dan perputaran piutang  berpengaruh
secara parsial dan simultan terhadap 
likuiditas  pada perusahaan  otomotif yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia? C.  Tujuan Penelitian Adapun
tujuan dilakukannya penelitian ini oleh peneliti adalah : untuk  mengetahui adakah pengaruh perputaran kas dan
perputaran piutang berpengaruh  secara
parsial dan simultan terhadap likuiditas pada perusahaan otomotif dan  komponen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
 -  D.  Manfaat Penelitian  a.  Bagi
penulis, untuk memperluas wawasan penulis di dalam bidang akuntansi  mengenai perputaran kas, perputaran piutang
dan likuiditas perusahaan, b.  Bagi
praktisi, sebagai masukan  dan
pertimbangan untuk pengambilan  keputusan
jangka pendek dan mempertahankan likuiditas perusahaan.
c.  Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini
menjadi bahan referensi dan dapat  digunakan
sebagai dasar untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan  pengaruh perputaran kas dan piutang terhadap
likuiditas perusahaan.

Skripsi Manajemen:Pengaruh Perputaran Kas dan Piutang Terhadap Likuiditas pada Perusahaan Otomotif

Downloads  Versi PDF >>>>>>>Klik Disini







Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.