Selasa, 04 November 2014

Skripsi Manajemen:Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan



BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dewasa
ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang  dirasakan adalah persaingan yang semakin tajam
khsnya dalam dunia  usaha. Persaingan
dalam dunia usaha merupakan faktor ekstern yang tidak  dapat dihindari dan tidak dapat dikendalikan
oleh perusahaan. Namun, demi  mempertahankan
keberadaannya, suatu perusahaan dapat melakukan upayaupaya intern  perusahaan. Upaya intern  yang dapat dilakukan antara lain  dengan memaksimalkan pemanfaatan seluruh
sumber daya yang dimiliki  perusahaan.
Dengan adanya pemanfaatan seluruh
sumber daya yang ada dengan baik  dan
efisien, maka laba atau profit yang menjadi tujuan utama perusahaan  dapat diperoleh, baik itu perusahaan dagang,
perusahaan jasa, maupun  perusahaan
manufaktur. Tanpa diperolehnya laba, perusahaan tidak dapat  memenuhi tujuan lainnya yaitu berkembang
(growth), bertahan hidup (going  concern),
dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility). Laba  yang menjadi tujuan utama perusahaan dapat
dicapai dengan penjualan barang  dan
jasa. Semakin besar penjualan barang dan jasa, maka laba yang dihasilkan  oleh perusahaan juga akan semakin besar.
Kelangsungan hidup perusahaan  (going
concern) dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain profitabilitas  perusahaan itu sendiri. Profitabilitas adalah
hasil akhir dari sejumlah kebijakan   dan
keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut Warren (2005:704)  ”profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba secara  efektif
dan efisien dari aktivitas operasinya”.
Ada beberapa ukuran yang dipakai
untuk melihat kondisi profitabilitas  suatu
perusahaan, antara lain dengan menggunakan tingkat pengembalian  aktiva (return on asset) atau biasa disingkat
dengan ROA.  ROA dapat  dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui
seberapa mampu perusahaan  memperoleh
laba yang optimal dilihat dari posisi aktivanya. Rasio ini  mengukur tingkat pengembalian total aktiva
setelah beban bunga dan pajak,  semakin
tinggi perbandingan laba bersih terhadap total aktiva maka akan  semakin baik bagi perusahaan.
Pentingnya profitabilitas dapat
dilihat dengan mempertimbangkan  dampak
yang berasal dari ketidak mampuan perusahaan mendapatkan laba  yang maksimal untuk mendukung kegiatan
operasionalnya. Dalam melakukan  aktifitas
operasionalnya setiap perusahaan akan membutuhkan potensi sumber  daya. Potensi sumber daya yang dimiliki
perusahaan untuk mencapai tujuan  tersebut
salah satunya adalah sumber daya keuangan yaitu modal.  Modal  adalah
bagian pemilik perusahaan atau kekayaan (aktiva) perusahaan yang diukur dengan
menghitung selisih antara aktiva dikurangi dengan utang.
Menurut Stice (2004:136) “modal
ialah sisa kepemilikan atas aktiva dari  suatu
entitas setelah dikurangi kewajiban-kewajibannya”. Dalam sebuah  perusahaan modal mencerminkan bagian
kepemilikan.
 Pengelolaan modal memiliki peranan yang sangat
penting dalam usaha  menciptakan laba,
oleh karena itu manajemen perusahaan dituntut tidak hanya  memikirkan bagaimana memperoleh dan memilih
sumber dana yang  dibutuhkan untuk
menghasilkan laba, tetapi juga dituntut untuk mengawasi,  mengatur, dan mengendalikan masalah penggunaan
modal. Dalam hal ini  pimpinan perusahaan
harus dapat mengambil keputusan yang tepat agar  perusahaan dapat berjalan secara efektif dan
efisien. Salah satunya adalah  pengambilan
keputusan mengenai modal kerja perusahaan. Menurut Sawir  (2005:129) ”modal kerja adalah keseluruhan
aktiva lancar yang dimiliki  perusahaan
atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk  membiayai kegiatan operasi perusahan
sehari-hari ”.
Modal kerja yang lebih kecil dari
kebutuhan akan menimbulkan  kerugian atau
hilangnya kesempatan untuk memperoleh laba karena  perusahaan kekurangan modal kerja untuk
memperluas penjualan dan  meningkatkan
produksinya. Sebaliknya, modal kerja yang terlalu besar dari  yang dibutuhkan akan mengakibatkan terjadinya
dana menganggur, sehingga  tidak efisien
dalam penggunaan dana. Modal kerja juga menggambarkan  kemampuan memperoleh laba melalui pendapatan
yang dihasilkan dari  kegiatan operasi.
Secara umum tujuan perusahaan adalah menghasilkan laba  agar kelangsungan hidup perusahaan dapat
terjamin, sehingga dapat selalu  mengusahakan
perkembangan lebih lanjut, karena itu kegiatan menentukan  kebutuhan modal kerja harus dikaitkan dengan
laba usaha.
 Penelitian ini merupakan penelitian replikasi
dari penelitian dilakukan  oleh Sinaga
(2008) yang berjudul “Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan  Perputaran Aktiva Operasi terhadap Tingkat
Rentabilitas pada Industri  Otomotif dan
Komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta” dan  penelitian oleh Pardosi (2010) yang berjudul
“Pengaruh Perputaran Modal  Kerja dan
Return Spread terhadap Likuiditas pada pada Perusahan Otomotif  dan Komponennya yang terdaftar di Bursa Efek  Indonesia”. Hasil dari  penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Sinaga (2008) menyatakan bahwa  perputaran
modal kerja tidak berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan  menghasilkan laba, sedangkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Pardosi  (2010) menyatakan
bahwa perputaran modal kerja berpengaruh terhadap  kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
Berdasarkan hasil penelitian  tersebut
diketahui bahwa terjadi ketidak konsistenan hasil penelitian maka  peneliti merasa perlu untuk melakukan
penelitian lanjutan mengenai pengaruh  perputaran
modal kerja terhadap return on asset 
(ROA), tetapi penulis  menggunakan
perusahaan-perusahaan real estate dan property yang menjadi  objek penelitian.
Industri  property 
nasional akan semakin cerah pada tahun-tahun  mendatang, karena pertumbuhan ekonomi
Indonesia terus tumbuh dengan  baik,
apalagi melihat nilai tukar rupiah yang cenderung makin membaik  menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia
cukup bagus, meski tingkat  suku bunga
bank cenderung menguat akibat laju inflasi 2008 yang tinggi.
Kecenderungan naiknya suku bunga
bank, setelah Bank Indonesia (BI)   menaikkan
suku bunga acuan (BI Rate) dari 8,25 persen menjadi 8,50 persen  yang juga diikuti kenaikan suku bunga oleh
Lembaga Penjamin Simpanan  (LPS) yang
mendorong perbankan juga menyesuaikan tingkat bunganya.
Namun, kenaikan suku bunga bank
hanya menekan penjualan produk properti sesaat saja, setelah itu minat beli
konsumen kembali normal.
Pada tahun-tahun yang akan datang
pertumbuhan perusahaan-perusahaan  real
estate dan property  cukup pesat. Hal ini
dapat dilihat dari semakin  tingginya
minat konsumen terhadap property  dan
berdirinya perusahaanperusahaan besar yang ada di Indonesia. Semakin banyak
perusahaanperusahaan real estate dan property 
itu membuka gerai maka kebutuhan  modal
kerja perusahaan tentu akan semakin besar pula, selain itu berdasarkan  pengamatan peneliti diketahui bahwa pada
beberapa perusahaan-perusahaan  real
estate dan property diperoleh adanya kenaikan modal kerja yang diikuti  dengan kenaikan kemampuan menghasilkan laba,
namun pada beberapa  perusahaan lain
kenaikan ini tidak diikuti dengan kenaikan kemampuan  perusahaan menghasilkan laba. Berdasarkan
penjelasan dan fenomena tersebut  maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian atas pengaruh perputaran  modal kerja terhadap return on asset.
B.  Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu ”apakah perputaran modal  kerja berpengaruh terhadap  return on asset  (ROA) pada perusahaan perusahaan real estate
dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia  (BEI)?”  C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini
adalah ”untuk mengetahui  apakah
perputaran  modal kerja berpengaruh
terhadap return on asset (ROA) pada perusahaanperusahaan real estate dan
property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia  (BEI)”.
D. Manfaat Penelitian Manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. 
bagi peneliti, sebagai bahan masukan apabila suatu saat diminta pendapat
 atau diminta masukan mengenai pengaruh
perputaran modal kerja  terhadap tingkat
return on asset (ROA) pada perusahaan-perusahaan real  estate dan property yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI), b.  bagi
perusahaan, sebagai dasar perimbangan dan masukan bagi pihak  perusahaan-perusahaan real estate dan property
yang terdaftar di Bursa  Efek Indonesia
(BEI) dalam menjalankan aktivitasnya, c. 
sebagai bahan informasi, referensi, perbandingan, dan juga sumbangan  pemikiran bagi peneliti selanjutnya, mengenai
perputaran modal kerja  terhadap tingkat
profitabilitas pada perusahaan-perusahaan real estate dan  property yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI).

Skripsi Manajemen:Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan

Downloads  Versi PDF >>>>>>>Klik Disini







Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.