BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Gizi merupakan
peranan yang sangat penting dalam siklus kehidupan manusia.Pada anak kekurangan gizi akan
menganggu pertumbuhan dan perkembangan yang
apabila tidak diatasi dari usia dini akan berlanjut ke usia dewasa.
Program Lembaga Pangan Dunia (LPD) dalam
penelitiannya pada awal 2008 menyebutkan
jumlah penderita gizi buruk dan rawan pangan di Indonesia mencapai angka 13 juta. Data pemerintah RI menyebutkan
penderita gizi buruk hingga tahun 2007 mencapai
angka 4,1 juta, atau naik 3 kali lipat dibanding jumlah penderita yang sama di tahun 2005 yakni 1,67 juta jiwa (Saragih,
2010).
Anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) memilki
karakteristik banyak melakukan aktivitas
jasmani. Oleh karena itu, anak membutuhkan kebutuhan energi yang tinggi untuk menunjang aktivitasnya. Energi dalam tubuh dapat timbul karena adanya pembakaran karbohidrat, lemak dan protein,
karena itu agar kebutuhan energi itu terpenuhi
perlu pemasukan makanan yang memilkin gizi yang tinggi. Pola makan anak yang sehat dibutuhkan untuk menunjang gizi
yang seimbang (Anggraini 2003:11).
Pada saat ini, sebagian besar atau 50% dapat
dikatakan tidak sakit dan akan tetapi
juga tidak sehat, umumnya disebut kekurangan gizi. Kejadian kekurangan gizi sering hilang dari penglihatan atau pengamatan
biasa, akan tetapi berdampak pada tingginya
angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian anak, serta rendahnya usia harapan hidup (Atmarita, 2004).
Berdasarkan data Survey Sosional Ekonomi
Nasional (Susenas) 2005, angka gizi buruk
dan gizi kurang adalah 28% dari jumlah anak di Indonesia. Data Susenas menunjukkan bahwa prevalensi gizi kurang
menurun dari 37,5% (1989) menjadi 24,5 % (2000).
Demikian halnya dengan status gizi buruk di
sumatera utara pada tahun 2003 yang
tergolong sangat tinggi yaitu sebesar 12,35 % dan gizi kurang 18,59%. Gizi kurang pada anak-anak akan menghambat
pertumbuhan dan kurangnya zat tenaga dan kurang protein (zat pembangun) sehingga perlu
diperhatikan gizi yang seimbang khcontoh
makalahsnya untuk anak-anak untuk pencapaian Indonesia sehat.
Orang tua mempunyai peran yang sangat besar
dalam pengaturan nutrisi anak.
Mereka harus memastikaan anak-anak mereka
mendapat gizi yang cukup dari makanan CONTOH
MAKALAH yang dikonsumsinya. Orang tua harus menanamkan kepada anak betapa
pentingnya pola makan yang sehat bagi
tubuh manusia . Makanan apa saja yang harus dikonsumsi anak dan yang tidak boleh dikonsumsi harus
ditanamkan sejak dini kepada anak, agar ketika
disekolah atau bermain, anak-anak tidak mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat.
Penanaman pola makan dengan gizi yang sehat
bagi anak dapat dilatih melalui pembiasaan
di dalam keluarga. Pembiasaan pola makan yang sehat dapat diawali sebelum seluruh anggota keluarga menjalankan
aktivitas yaitu sarapan pagi. Pembiasaan sarapan pagi berguna untuk menujang energi
demi optimalnya aktivitas anak belajar di sekolah. Selain itu anak harus dibiasakan
membawa bekal dari rumah. Hal ini berguna agar anak tidak membeli makanan yang
kemungkinan tidak higienis. Makanan yang dibawa dari rumah juga harus mempunyai nilai
gizi yang seimbang agar kebutuhan gizi anak
dapat terpenuhi.
Uraian diatas merupakan gambaran bagaimana
pola makan yang sehat bagi anak usia
sekolah. Pada kenyataannya, gambaran ideal tersebut belum dapat dilakukan oleh keluarga. Dari hasil wawancara terhadap
An.A di Kelurahan Harjosari I Kecamatan
Medan Amplas mengatakan bahwa keluarga An.A belum sanggup untuk membuat pemenuhan gizi seimbang untuk An.A.
Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi keluarga
An.A yang tidak mencukupi dan kurang perhatian keluarga An.A terhadap pertumbuhan dan perkembangnya. Disisi lain
keluarga An.A juga mengatakan bahwa An.A
tidak nafsu makan dan lebih memilih untuk membeli jajanan di luar. Terkait dari
uraian di atas, penulis tertarik untuk
mengidentifikasi status nutrisi An.A.
1.2 Tujuan 1. Tujuan umum Mengetahui Status Nutrisi An.A
di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas 2. Tujuan khcontoh makalahs a. Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pada anak.
b. Mengidentifikasi
status nutrisi anak CONTOH MAKALAH 1.3 Manfaat Penelitian 1. Responden Menambah pengetahuan pada keluarga An.A
tentang pemenuhan nutrisi seimbang
pada An.A di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas.
2.
Peneliti Dapat menambah
pengetahuan tentang status nutrisi/gizi anak serta meningkatkan keterampilan dan wawasan terhadap
penelitian.
3.
Tenaga kesehatan.
Masukan agar tenaga kesehatan agar lebih jeli
dalam menangani status nutrisi/gizi anak
untuk menurunkan angka gizi buruk/gizi kurang pada anak.
4. Bagi
instansi pendidikan.
Sebagai tolok ukur kemampuan mahasiswa dalam
melakukan penelitian untuk meningkatkan
kualitas pendidikan bagi mahasiswa khcontoh makalahsnya mahasiswa D3 keperawatan.
CONTOH MAKALAH
0 komentar:
Posting Komentar