Rabu, 19 November 2014

Download Skripsi Skripsi Kedokteran:Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Pada Bayi di Puskesmas Darussalam, Medan pada Tahun 2013



BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam
upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, pembangunan di
bidang kesehatan di
Indonesia telah menjadi
suatu program terpenting
yang bertujuan untuk
mensejahterakan masyarakat Indonesia.
Untuk itu, banyak program telah dilakukan dan salah satu
upaya yang dilakukan adalah pemberian imunisasi pada bayi. Program imunisasi
merupakan salah satu program prioritas yang
sangat efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit
yang boleh dicegah
dengan membuat bayi
menjadi kebal (resisten) terhadap
penyakit infeksi. Imunisasi
dibedakan dalam dua
jenis, imunisasi aktif dan
imunisasi pasif. Pada imunisasi aktif, tubuh ikut berperan dalam membentuk kekebalan
(imunitas). Umumnya tubuh
seseorang dirangsang untuk
membentuk pertahanan imunologis
terhadap kontak alamiah
dengan berbagai penyakit.
Sedangkan dalam imunisasi pasif, tubuh
seseorang terutamanya bayi, yang rentan terjangkit
penyakit tertentu tidak membentuk kekebalan dengan sendirinya, tetapi diberikan dalam bentuk antibodi dari luar.
Imunisasi
adalah proses dimana
seseorang dibuat kebal
atau resisten terhadap
penyakit menular, biasanya
dengan pemberian vaksin.
Vaksin merangsang sistem
kekebalan tubuh sendiri
untuk melindungi orang
terhadap infeksi berikutnya
atau penyakit. Imunisasi
adalah alat yang
terbukti untuk mengendalikan dan menghilangkan penyakit
menular yang mengancam jiwa dan diperkirakan
untuk mencegah antara 2 dan 3 juta kematian setiap tahun. Ini adalah salah satu investasi yang paling hemat biaya
kesehatan, dengan strategi yang telah terbukti yang
membuatnya dapat diakses
bahkan populasi yang
paling sulit dijangkau dan rentan (WHO, 2013).
Imunisasi
dalam sistem kesehatan
nasional adalah salah
satu bentuk intervensi
kesehatan yang sangat
efektif dalam upaya
menurunkan angka kematian
bayi dan balita.
Dasar utama pelayanan
kesehatan, bidang preventif merupakan prioritas utama. Dengan melakukan
imunisasi terhadap seorang anak Contoh
skripsi atau balita, tidak hanya
memberikan perlindungan pada anak tersebut tetapi juga berdampak
kepada anak lainnya
karena terjadi tingkat
imunitas umum yang meningkat
dan mengurangi penyebaran infeksi (Ranuh et al., 2008).
Penelitian
epidemiologi di Indonesia
dan negara-negara lain,
ketika ada wabah
campak, difteri atau
polio, anak yang
sudah mendapat imunisasi
dasar lengkap sangat jarang yang
tertular, bila tertular umumnya hanya ringan, sebentar dan
tidak berbahaya. Tetapi
anak yang tidak mendapat
imunisasi, ketika ada wabah, lebih banyak yang sakit berat, meninggal atau
cacat (Soedjatmiko, 2009).
Pada
tahun 1974 cakupan
imunisasi baru mencapai
5% dan setelah dilaksanakannya imunisasi
global yang disebeut
dengan Extended Program
on Immunization (EPI)
cakupan terus meningkat
(Ranuh et al.,
2008). Tanpa imunisasi
kira-kira 3 dari
100 kelahiran anak
akan meninggal karena
penyakit campak, sebanyak 2 dari
100 kelahiran anak akan meninggal karena batuk rejan, satu
dari 100 kelahiran
anak akan meninggal
karena penyakit tetanus,
dan dari setiap 200.00 anak, satu akan menderita
penyakit polio (Proverawati & Andhini, 2010). Di dunia selama dekade United Nations Children Funds(UNICEF) telah menggalakkan program vaksinasi untuk anak-anak
di negara berkembang dengan pemberian bantuan
vaksinasi Dipteria, Campak,
Pertusis, Polio, Tetanus,
dan TBC. Bila
dibandingkan, resiko kematian
anak yang menerima
vaksin dengan tidak
menerima vaksin kira-kira
1:9 sampai 1:4
(Nyarko et al.,
2001) dalam (Rukiyah & Yulianti, 2010).
Bayi
-bayi di Indonesia
yang di imunisasi
setiap tahun sekitar
90% dari sekitar
4,5 juta bayi
yang lahir. Hal
itu karena masih
ada hambatan geografis, jarak,
jangkauan layanan, transportasi, ekonomi dll. Artinya setiap tahun ada
10% bayi (sekitar 450.000 bayi)
yang belum mendapat imunisasi,
sehingga dalam 5 tahun
menjadi 2 juta
anak yang belum
mendapat imunisai dasar
lengkap. Bila terjadi wabah, maka 2 juta balita yang belum mendapat imunisasi dasar
lengkap akan mudah tertular penyakit
berbahaya tersebut, akan sakit berat, meninggal atau cacat.
Selain itu mereka dapat
menyebarkan penyakit tersebut
kemana-mana bahkan sampai
ke negara lain,
seperti kasus polio
yang sangat merepotkan
dan menghebohkan seluruh dunia
(Soedjatmiko, 2009).
Contoh skripsi
Menurut Buletin data surveilans PD3I & imunisasi Provinsi Sumut
(2009) cakupan imunisasi
pada bayi di
provinsi Sumatera Utara
pada tahun 2009 menunjukkan bahwa
dari jumlah sasaran
bayi sebanyak 323.846
jiwa, cakupan imunisasi
(HB) usia 0
bulan atau kurang
dari 7 hari
(48,5%), imunisasi BCG (68,3%), imunisasi Polio
1 (91,2%), imunisai
DPT/HB 1 (88,4%
), imunisasi Polio
2 (86,9%), imunisasi
DPT/HB 2 (85,6%),
imunisasi Polio 3
(85,0%), imunisasi DPT/HB 3
(82,9%), imunisasi Polio 4 (82,0%), dan imunisasi campak (81,6%).
Terlihat bahwa cakupan
imunisasi yang paling
rendah yaitu imunisasi hepatitis B (HB) usia 0 bulan atau kurang dari
7 hari dan imunisasi BCG (68,3%), dimana
target cakupan untuk setiap imunisasi adalah 100%.
Walaupun sudah diberikan gratis oleh
pemerintah tetapi cakupan imunisasi lengkap minimal
80% secara merata
pada bayi di
desa/ kelurahan masih
belum tercapai. Hal tersebut
dikarenakan dengan berbagai alasan seperti pengetahuan ibu yang kurang tentang imunisasi dan rendahnya
kesadaran ibu membawa anaknya ke
Posyandu atau Puskesmas untuk mendapatkan imunisasi yang lengkap karena takut anaknya sakit, dan ada pula yang merasa
bahwa imunisasi tidak diperlukan untuk bayinya,
kurang informasi/ penjelasan
dari petugas kesehatan
tentang manfaat imunisasi, serta
hambatan lainnya (Ranuh et al., 2008).
Berdasarkan
hal yang telah
diuraikan pada latar
belakang, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian
tentang Tingkat Pengetahuan
ibu tentang imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas
Darussalam Medan pada tahun 2013.
1.2
Rumusan Masalah Bagaimana gambaran
tingkat pengetahuan ibu
tentang imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas Darussalam,
Medan pada tahun 2013.
1.3
Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk
mengetahui gambaran tingkat
pengetahuan ibu tentang
imunisasi dasar pada bayi di
Puskesmas Darussalam, Medan pada tahun 2013.
Contoh skripsi
1.3.2 Tujuan Khcontoh skripsis Tujuan
khcontoh skripsis dalam penelitian ini adalah seperti berikut: 1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu yang memiliki bayi untuk diimunisasi di Puskesmas Darussalam, Medan berdasarkan usia.
2.
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu yang memiliki bayi untuk
diimunisasi di Puskesmas Darussalam, Medan berdasarkan jenis
pekerjaan.
3.
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu yang memiliki bayi untuk diimunisasi
di Puskesmas Darussalam, Medan
berdasarkan tingkat pendidikan.
1.4
Manfaat Penelitian Hasil
penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Pihak Puskesmas : Sebagai sarana evaluasi
bagi pihak Puskesmas Darussalam dalam
mengembangkan program imunisasi.
2.
Bagi masyarakat :
Untuk meningkatkan pengetahuan
ibu tentang imunisasi demi kesehatan anak.
3.
Bagi Petugas Kesihatan
masyarakat : Dapat
merencanakan suatu strategi kesehatan untuk menindaklanjutnya.
4.
Bagi Peneliti :
Bagi peneliti, penelitian
ini merupakan kegiatan
yang dapat menambah pengetahuan dan pengalaman.
5.
Bagi Peneliti Lain
: Sebagai bahan
referensi untuk penelitian
yang sejenis selanjutnya
misalnya untuk mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK CONTOH SKRIPSI).
Contoh skripsi

Contoh Skripsi Skripsi Kedokteran:Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Pada Bayi di Puskesmas Darussalam, Medan pada Tahun 2013

Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini







Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.