Rabu, 19 November 2014

Download Skripsi Skripsi Kedokteran:Hubungan Kapasitas Mesin Dan Tahun Pembuatan Serta Perawatan Kendaraan Bermotor Dengan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Di Kota Medan Tahun 2012



BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pembangunan di
Indonesia khususnya pembangunan
di bidang industri dan
sektor transportasi berjalan
sangat cepat. Perkembangan
di bidang industri dan transportasi yang pesat dewasa ini
ternyata membawa dampak bagi kehidupan manusia,
baik dampak yang bersifat positif maupun dampak yang bersifat negatif.
Dampak yang
bersiat positif memang
diharapkan oleh manusia
dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup.
Transportasi sangat penting dalam menunjang
aktivitas masyarakat dan
turut menentukan perkembangan
suatu wilayah. Dengan adanya transportasi yang lancar maka distribusi
barang dan jasa juga akan
semakin mudah. Namun,
dampak yang bersifat
negatif, harus dapat diatasi
sebaik-baiknya karena dapat menurunkan kualitas dan kenyamanan hidup.
Tingkat pencemaran
udara di kota
Medan pun semakin
mengkhawatirkan (Wardhana,2004).
Khusus di
daerah perkotaan, sektor
transportasi merupakan kontribusi terbesar polusi udara. Hal ini disebabkan
karena meningkatnya jumlah kendaraan bermotor
setiap tahunnya yang sebanding dengan
meningkatnya emisi gas buang kendaraan
bermotor. Dampak negatif dari masalah
sistem transportasi ini adalah tingginya kadar
polutan akibat emisi
(pelepasan) dari asap
kendaraan bermotor.
Hal ini menjadi permasalahan yang
penting untuk diatasi. Hampir 80% konsumsi bahan
bakar di bumi
dihabiskan untuk keperluan
transportasi darat (
Yuliastuti, 2008).
1 Tingginya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di kota-kota besar
di Indonesia tidak dapat dihindarkan
yaitu berkisar 8–12 % pertahun.
Pertumbuhan ini didominasi
oleh kendaraan bermotor
roda dua (72%).
Kendaraan lain yang pertumbuhannya meningkat
yaitu mobil penumpang
(15%) dan mobil
barang (9%). Jumlah
kendaraan bermotor di
Sumut mengalami kenaikan
11,28% pada Desember
2010 hingga November
2011. Dari jumlah
itu sepeda motor
adalah penyumbang angka terbesar.
Selain itu, mobil penumpang naik 18.941 unit, yakni dari 324.984 unit menjadi 353.925 unit
(Dispenda Sumut, 2011).
Hasil uji emisi yang dilakukan
oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit
(BTKL & PP)
Medan pada tahun
2008 menunjukkan bahwa 12% kendaraan berbahan bakar bensin dan
54, 22% kendaraan berbahan bakar diesel
tidak memenuhi baku
mutu emisi. Sedangkan
pada tahun 2010 terdapat 28,22%
kendaraan berbahan bakar
bensin dan 53,33%
kendaraan berbahan bakar diesel
yang tidak lulus uji emisi (Faisal, 2010).
Emisi gas
buang tiap-tiap kendaraan
bermotor tidak sama
satu dengan yang
lainnya. Perbedaan komposisi
kandungan senyawa kimia
gas buang kendaraan bermotor tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti jenis bahan bakar yang
digunakan, kondisi mengemudi,
jenis mesin (tahun
pembuatan dan tipe), alat pengendali emisi bahan bakar, suhu
operasi, dan berbagai faktor lainnya (Bachtiar,
2004) Cara mengemudi dan
merawat kendaraan bermotor
memiliki dampak langsung terhadap
konsumsi bahan bakar
dan emisi karbon
yang dihasilkannya.
Diperkirakan rata-rata
penghematan bahan bakar
dan penurunan tingkat
emisi berada pada kisaran 10%
sampai 15%. Potensi penghematan bahan bakar secara individual bahkan sampai 25% (Girsang, 2002).
Keadaan ini
diperparah lagi apabila kendaraan
bermotor tersebut tidak melakukan pemeriksaan
emisi dan perawatan
secara rutin. Usaha
pengendalian pencemaran udara
akibat dari adanya gas buang kendaraan bermotor merupakan bagian dari pengendalian pencemaran udara pada
sistem transportasi. Dalam hal ini kendaraan bermotor merupakan produsen yang
menghasilkan pencemar udara terbanyak hampir
di seluruh kota-kota
besar didunia, dimana
pola perjalanan kendaraan bermotor, tipe mesin dan kondisi
jalan yang dilalui setiap kilometernya memberikan pengaruh
yang besar terhadap
pembuangan hasil pembakaran
pada mesin kendaraan bermotor
(Otok, 2007).
Berdasarkan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 5 tahun
2006 tentang Ambang
Batas Emisi Kendaraan
Bermotor, ditetapkan untuk
kendaraan dengan kategori roda empat atau lebih yang menggunakan bahan bakar premium dengan
tahun pembuatan dibawah
2007 adalah 4,5
% untuk CO
dan 1200 ppm untuk
HC. Sementara untuk tahun pembuatan diatas 2007 ambang batasnya 1,5 %
untuk CO dan
200 ppm untuk
HC. Untuk kendaraan
berbahan bakar diesel (solar)
dengan GVW dibawah
3,5 ton dan
tahun pembuatan dibawah
2010 opasitas HSU 40% dan untuk untuk tahun pembuatan
diatas 2010 opasitas HSU 70% .
Sementara untuk kendaraan
berbahan bakar diesel
(solar) dengan GVW diatas
3,5 ton dengan tahun pembuatan dibawah atau sama dengan 2010 opasitas HSU 70% dan untuk tahun pembuatan diatas 2010
opasitas HSU 50%.
1.2.
Perumusan Masalah Bertambahnya jumlah pencemar udara sumber
kendaraan bermotor, yang mengakibatkan
meningkatnya emisi gas
buang kendaraan bermotor
sebagai pencemar udara.
Salah satu usaha
yang bisa dilakukan
untuk mengontrol tingginya pencemaran udara tersebut yaitu
dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor.
Maka, perlu diketahui hubungan kapasitas mesin dan tahun pembuatan serta perawatan kendaraan bermotor dengan
emisi gas buang kendaraan bermotor di kota
Medan Tahun 2012.
1.2. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui
hubungan kapasitas mesin
dan tahun pembuatan
serta perawatan kendaraan
bermotor dengan emisi gas buang kendaraan bermotor roda empat di Kota Medan Tahun 1.3.2.
Tujuan Khusus 1. Untuk
mengetahui hubungan jenis kendaraan bermotor roda empat dengan emisi gas buang kendaraan bermotor di kota
Medan Tahun 2012.
2. Untuk
mengetahui hubungan kapasitas
mesin kendaraan bermotor
roda empat dengan
emisi gas buang kendaraan
bermotor di Kota Medan Tahun 2012.
3. Untuk
mengetahui hubungan tahun
pembuatan kendaraan bermotor
roda empat dengan emisi gas buang
kendaraan bermotor di Kota Medan Tahun 2012.
4. Untuk
mengetahui hubungan perawatan
kendaraan bermotor roda
empat dengan emisi gas buang
kendaraan bermotor di Kota Medan Tahun 2012 1.4.
Manfaat Penelitian 1.
Bermanfaat sebagai dasar
informasi kepada masyarakat
khususnya pengguna kendaraan
bermotor dalam mengurangi emisi kendaraan bermotor di Kota Medan.
2. Sebagai
masukan dan informasi
bagi lintas seperti
Dinas Kesehatan dan Badan Lingkungan
Hidup agar melakukan
intervensi kepada masyarakat yang berkaitan dengan emisi gas buang
kendaraan bermotor dan dampaknya bagi
lingkungan dan kesehatan masyarakat 3.
Sebagai bahan masukan
dalam hal pemikiran, evaluasi, dan referensi untuk membuat
kebijakan bagi pemerintah
untuk menangani pengendalian pencemaran
udara melaui pengendalian
emisi gas buang
kendaraan bermotor

Contoh Skripsi Skripsi Kedokteran:Hubungan Kapasitas Mesin Dan Tahun Pembuatan Serta Perawatan Kendaraan Bermotor Dengan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Di Kota Medan Tahun 2012

Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini







Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.