Selasa, 11 November 2014

Download Skripsi Pendidikan agama islam:Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi KesulitanBelajarMembaca Al-QUr'an pada siswa kelas X di SMAN 1 Malang



BAB I PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah Al-Qur’an adalah firman Allah yang berfungsi
sebagai mukjizat (bukti kebenaran atas
kenabian Muhammad) yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad
yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yangdiriwayatkan dengan jalan mutawatir, dan yang membacanya dipandang
beribadah.


Untuk
mendapatkan jaminan keselamatan dan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat melalui Al-Qur’an,
maka setiap umat Islam harus berusaha belajar, mengenal, membaca dan
mempelajarinya.


Al-Qur’an diturunkan
Allah kepada manusia
untuk dibaca dan diamalkan.
Ia telah terbukti menjadi pelita agung dalam memimpin manusia mengarungi
perjalanan hidupnya. Tanpa
membaca manusia tidak
akan mengerti akan
isinya dan tanpa
mengamalkannya manusia tidak
akan dapat merasakan kebaikan dan keutamaan petunjuk
Allah dalam Al-Qur’an.


Di era
globalisasi ini, banyak sekali pergeseran nilai dalam kehidupan masyarakat dikarenakan para generasi kita
masih banyak yang belum mampu untuk membaca
Al-Qur’an secara baik
apalagi memahaminya. Oleh
karena itu, sebagai
orang tua harus
mengusahakan sedini mungkin
untuk mendidik dan membiasakan membaca Al-Qur’an.


Masfuk
Zuhdi, Pengantar Ulumul
Qur’an (Surabaya: Karya Abditama,
1997), hl;m. 1 Ibid., hlm.


Muhammad Thalib, Fungsi dan Fadhillah Membaca
Al-Qur’an(Surakarta: Kaffah Media,
2005), hlm. 11 Dengan membaca
Al-Qur’an atau mendengarkan
bacaan Al-Qur’an dengan hikmah serta meresapinya isinya niscaya
akanmendapat petunjuk dari Allah SWT,
serta dapat menenangkan
hati. Itulah yang
dinamakan Rahmat dari Allah SWT.


Al-Qur’an tidak
hanya sebagai kitab
suci, tetapi ia sekaligus merupakan
pedoman hidup, sumber ketenangan
jiwa serta dengan membaca Al-Qur’an
dan mengetahui isinya
dapat diharapkan akan
mendapat Rahmat dari Allah SWT.


Dalam
kehidupan kaum muslimin tidak akan terlepas dari Al-Qur’an karena
Al-Qur’an yang sangat
lengkap dan sempurna
isinya itu diyakini sebagai
petunjuk yang sekaligus
menjadi pedoman hidup
dalam urusan duniawi
dan ukhrawi sehingga
tidaklah mengherankan jika
kaum muslimin selalu kembali kepada Al-Qur’an setiap
menghadapi permasalahan kehidupan.


Di samping itu Al-Qur’an juga
berfungsi sebagai sumber ajaran Islam, serta sebagai
dasar petunjuk di
dalam berfikir, berbuat
dan beramal sebagai kholifah
di muka bumi.
Untuk dapat memahami
fungsi Al-Qur’an tersebut, Ibid.,
hlm.


Al-Qur’an
dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 290 maka setiap
manusia yang beriman
harus berusaha belajar,
mengenal, membaca dengan
fasih dan benar
sesuai dengan aturan membaca (ilmu tajwidnya), makharijul
huruf, dan mempelajari
baik yang tersurat
maupun yang terkandung di
dalamnya (tersirat), menghayatinya serta mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari.


Ayat tersebut
di atas dapat
dipahami bahwa wajib
hukumnya bagi setiap
muslim yang beriman
kepada Allah dan
Kitab-kitabnya untuk mempelajari isi kandungan dengan baik dan
benar.


Namun demikian,
dewasa ini banyak
sekali di tengah
masyarakat generasi muda Islam
yang belum mampu atau bahkan ada yang sama sekali tidak
dapat membaca Al-Qur’an
padahal bacaan Al-Qur’an
termasuk juga bacaan dalam sholat.


Pemandangan lain yang cukup
memprihatinkan adalah akhir-akhir ini dirasakan
kecintaan membaca Al-Qur’an di kalangan umat Islam sendiri agak semakin
menurun. Bahkan sudah
jarang sekali terdengar
orang orang membaca
Al-Qur’an di rumah-rumah
orang Islam, padahal
mereka tahu Abu
Yahya As- Syilasyabi,
Cara Mudah Membaca
Al-Qur’an Sesuai Kaidah Tajwid(Yogyakarta: Daar Ibn Hazm, 2007), hlm
12 Al-Qur’an dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 529.


membaca Al-Qur’an
merupakan ibadah yang memperoleh
pahala dari Allah SWT.
Jika umat Islam sudah merasa tidak penting untuk membaca Al-Qur’an, maka siapakah yang akan mau membaca Al-Qur’an
kalaubukan orang Islam itu sendiri.


Dapat
diketahui bahwa setiap muslim mempunyai tanggung jawab dan berkewajiban
untuk mengajarkan dan
mengamalkan Al-Qur’an sebagai petunjuk
dan pedoman hidup
seluruh umat manusia
yang ada di
dunia ini.


Apalagi dalam
menghadapi tantangan zaman
di abad modern
dengan perkembangan dinamika ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seperti
sekarang ini. Masyarakat
muslim, secara khusus
orang tua, ulama terutama guru
di sekolah perlu
khawatir dan prihatin
terhadap anak-anak sebagai
generasi penerus terhadap
maju pesatnya IPTEK
yang berdampak pada
terjadinya pergeseran budaya
hingga berpengaruh pada
pelaksanaan kegiatan pembelajaran
Al-Qur’an, manusia di
zaman ini cenderung
lebih menekankan ilmu
umum yang condong
pada kepentingan dunia
dan melupakan ilmu keagamaan
sebagai tujuan di akhirat kelak.
Ketidakpedulian manusia dalam belajar
Al-Qur’an akan mengakibatkan terjadinya peningkatan buta
huruf Al-Qur’an yang
pada akhirnya Al-Qur’an
yang merupakan Kalamullah tidak lagi di baca ataupun dipahami
apalagi diamalkan.


Membaca
Al-Qur’an dengan fasih
dan benar, mengerti
akan kandungan ayat yang
dibacanya apalagi mau mengamalkannya, niscaya akan mendapat
suatu kemuliaan dari
Allah SWT, bahkan
bila perlu dilagukan Abu
Yahya As- Syilasyabi, op, cit., hlm. 13 Muhammad Thalib, op. cit., , hlm. 14 dengan
suara yang merdu,
sebab itu termasuk
Sunnah Rasul. Sabda
Nabi SAW: ( Artinya:
Dari Abu Hurairah r. a berkata: saya telah mendengar Rasulullah SAW
bersabda: Allah SWT
tiada senang mendengar
seorang yang sedang
melakukan bacaan Al-Qur’an
dengan suara yang keras
dan merdu (HR Shahih Muslim).


Berdasarkan
keterangan hadits tersebut
dapat dimengerti bahwa membaca Al-Qur’an dengan
suara merdu akan
mendapat tambahan pahala dari
Allah. Suara merdu
tidak hanya dipakai
untuk menyanyikan lagu
saja, melainkan sebaiknya
digunakan untuk membaca
Al-Qur’an dan juga mengetahui isi
kandungannya. Nilai-nilai agama
telah mulai luntur
dan ditinggalkan sama
sekali. Budaya membaca
Al-Qur’an di rumah-rumah setelah
sholat fardhu sudah
jarang didengarkan. Membaca
Al-Qur’an telah digantikan
dengan bacaan-bacaan atau
media-media informasi lain
seperti: koran atau
surat kabar, majalah,
televisi dll. Lebih
parah lagi menurunnya kemampuan orang-orang muslim dalam membaca
Al-Qur’an dengan baik dan benar.


Muslim,
Abu Husain Ibnu,
Al-Qur’an Hajjaj Ibnu
Muslim Al-Qur’an Qusyairi, Jilid I, Shahih Muslimhlm. 987 Dalam
proses pendidikan upaya
atau usaha guru
sangatlah penting demi
kelangsungan proses belajar
mengajar yang baik.
Dalam pengertian upaya
atau usaha mempunyai
arti yang sama
yaitu ikhtiar untuk
mencapai sesuatu yang
hendak di capai. Sedangkan pengertian
guru itu sendiri adalah pendidik
profesional, karena ia
telah merelakan dirinya
menerima dan memikul
sebagian tanggungjawab pendidikan
yang sebenarnya menjadi tanggungjawab orang tua.


Pada saat ini tidaklah asing lagi apabila
mendengarpara pendidik yang menyatakan keluhan-keluhan tentang
pengajaran materi PAI
dalam hal membaca Al-Qur’an khususnya di sekolah. Salah
satu sekolah tersebut adalah SMAN 1
Malang, hal itu disebabkan banyak faktor yaitu: 1.
Tidak semua siswanya itu berasal dari Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah.


Contoh skripsi Pendidikan agama islam:Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi KesulitanBelajarMembaca Al-QUr'an pada siswa kelas X di SMAN 1 Malang

Downloads PDF Version>>>>>>>Click Here







Share

& Comment

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2015 Jual Skripsi Eceran™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.