BAB PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Menurut Renaldy
(2010), secara global,
Defek Septal Atrium
(Atrial Septal Defect
- ASD) merupakan
kelainan kedua tersering
(6-10%) setelah (Ventricular
Septal Defect) VSD
(25-30%) dan merupakan
kelainan jantung kongenital utama yang sering ditemukan pada
orang pada dewasa.
Ostium sekundum terjadi pada
sekitar 50-70% kasus, dengan perbandingan wanita dan pria 2:1. Sedangkan ostium
primum pada sekitar 30% kasus dan defek sinus venosus pada sekitar 10% kasus dengan
perbandingan wanita dan pria sama, yaitu
1:1 (Rahajoe, 2001).
Angka kejadian penyakit ASD
menurut data yang diambil dari rumah sakit dokter Soetomo, Surabaya pada tahun 2004,
2005, 2006 secara berurutan 10,59%, 9,73%,
6,99% dan dikatakan termasuk salah satu kelainan jantung bawaan yang paling
sering ditemui tiap tahunnya (Cahyono dan Rachman, 2007).
ASD juga terdapat sebanyak 7,4%
menurut data yang diambil dari rumah sakit Cipto
Mangunkusumo, Jakarta periode
Februari sampai dengan
Agustus 2009 (Sjarif et al.,
2011).
Manisfestasi klinis
yang ditimbulkan penyakit
ini akan mempengaruhi kualitas hidup kedepannya, bergantung besar
kecilnya defek yang ada. Dikatakan sekitar 10%
pasien yang di
diagnosa penyakit ini
mengeluhkan kinerja mereka yang semakin menurun setiap harinya, di
karenakan sesak dan mudah lelah yang ditimbulkan penyakit
ini. Dari hasil
penelitian juga dikatakan
persentasi komplikasi akan
meningkat apabila defeknya mencapai lebih dari 3cm (Dugdale, 2012).
Penutupan defek dari penyakit ini dapat dilakukan apabila
defeknya lebih dari 2cm,
dan dapat dilakukan
secara bedah maupun
amplatzer. Tetapi keuntungan
dari keduanya masih
diperdebatkan karena aritmia
atrium masih ditemukan pada beberapa pasien walaupun sudah
menjalani penutupan dari defek tersebut
(Markham, 2012).
Angka kematian Atrial septal defect meningkat sebanyak 30% pada orang dewasa,
yang biasanya disebabkan
oleh komplikasi yang
ditimbulkan. Tercatat 12%
angka kematian disebabkan
oleh gagal jantung
dan timbul pada
golongan usia dewasa
muda. Gagal jantung
juga merupakan komplikasi
yang sering ditimbulkan
dan merupakan penyebab
tersering meningkatnya angka
kematian (Haque, Khan, dan
Mahmud, 2011).
Sampai saat
ini, belum dtemukan
angka kejadian ASD
beserta dengan tipenya
di kota Medan,
maka dari latar
belakang tersebut peneliti
memutuskan untuk melakukan
penelitian tentang “Prevalensi
Atrial Septal Defect
(ASD) di RSUP H. Adam Malik periode 2011-2012”.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar
belakang diatas, rumusan
masalah pada penelitian
ini adalah “Bagaimana
angka kejadian Atrial
Septal Defect (ASD)
pada RSUP H.
Adam Malik periode 2011-2012?” 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Mengetahui angka
kejadian Atrial Septal
Defect (ASD) pada
RSUP H.
Adam Malik periode 2011-2012.
1.3.2. Tujuan Khusus Yang menjadi tujuan khusus
dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui
proporsi pasien anak
maupun dewasa yang terdiagnosa penyakit
ASD di RSUP
H. Adam Malik
periode 2011- 2. Untuk
mengetahui perbandingan wanita
dan laki-laki yang terdiagnosa
ASD di RSUP H. Adam Malik periode 2011-2012 3.
Untuk mengetahui jenis-jenis
ASD yang didiagnosa
dan jenis yang ditemukan paling
banyak di RSUP
H. Adam Malik
periode 2011- 4. Untuk mengetahui gejala klinis yang
ditimbulkan pada penderita ASD di RSUP
H. Adam Malik periode 2011 - 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1.
Bagi Masyarakat Untuk memberikan informasi tentang prevalensi Atrial Septal Defect di RSUP H. Adam Malik
periode 2011 - 2012.
2. Bagi Pendidikan Untuk menambah
kemampuan berfikir secara
logis dan sistematis serta
mampu melakukan penelitian
dengan metode yang
baik dan benar.
3. Bagi Peneliti Untuk menambah
wawasan pengetahuan tentang
penyakit Atrial Septal
Defect (ASD), serta
sebagai sarana untuk
mengembangkan kemampuan peneliti
untuk melakukan penelitian.
0 komentar:
Posting Komentar